Fenomena yang Memperlihatkan Adanya Kecenderungan di Kalangan Generasi Muda untuk Lebih Menyukai Hamburger dan Steak dibandingkan dengan Makanan Tradisional – Memperlihatkan Akibat Negatif Globalisasi dalam Bidang

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Globalisasi telah memberikan dampak yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang pangan. Salah satu fenomena yang cukup menonjol adalah adanya kecenderungan untuk lebih menyukai hamburger dan steak dibandingkan dengan makanan tradisional. Fenomena ini memperlihatkan bagaimana pergeseran nilai dan budaya tradisional menuju budaya barat telah terjadi di berbagai belahan dunia.

Baca Juga :   Kota-kota Metropolitan seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung Memiliki Pencemaran Udara yang

Perubahan Gaya Hidup

Awalnya, mulai terpapar budaya barat melalui berbagai media massa dan teknologi informasi. Hal ini menjadi jendela bagi mereka untuk melihat dan mengenal gaya hidup di negara-negara maju. Salah satu elemen yang paling menonjol adalah hidangan barat yang dianggap representatif dari gaya hidup modern tersebut, seperti hamburger dan steak. Kehadiran jaringan restoran cepat saji internasional di berbagai negara juga memperkuat preferensi ini.

Baca Juga :   Tentukanlah Perbedaan Kepribadian Antara Warga Negara Indonesia dengan Warga Negara Lain

Pengaruh Negatif Globalisasi

Sayangnya, pergeseran kebiasaan makan ini membawa berbagai akibat negatif. Pertama, adanya ancaman terhadap keberlangsungan hidup makanan tradisional. Kedua, pergeseran pola makan ini juga berdampak pada kesehatan. Makanan cepat saji biasanya tinggi lemak jenuh, garam, dan gula, namun rendah serat. Pola makan seperti ini jelas tidak sehat dan berisiko menyebabkan berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Baca Juga :   Kaki yang Digunakan untuk Menghentikan Bola Diputar Keluar Sehingga Kaki Bagian Dalam Menghadap ke Arah Datangnya Bola: Gerakan Ini Merupakan Cara Menghentikan Bola dengan Menggunakan

Menghidupkan Kembali Makanan Tradisional

Untuk mengatasi fenomena ini, perlu adanya upaya untuk kembali menghidupkan dan mempopulerkan makanan tradisional. Dengan mempromosikan nilai budaya dan kesehatan dari makanan tradisional, kita dapat membangkitkan kembali rasa cinta terhadap warisan kuliner bangsa. Saat ini, sudah banyak gerakan yang mengajak untuk kembali ke makanan tradisional, dan perlu diapresiasi serta didukung.

Baca Juga :   Arsip Audiovisual Masa Lalu Nusantara yang Didokumentasikan Oleh Pemerintah Kolonial Lebih Difokuskan Kepada Rekam Jejak

Kesimpulan

Jadi, fenomena yang lebih menyukai hamburger dan steak dibandingkan dengan makanan tradisional adalah salah satu dampak negatif dari globalisasi dalam bidang pangan. Meskipun demikian, masih ada harapan untuk mengembalikan kecintaan terhadap makanan tradisional. Dengan upaya yang tepat, kita dapat membalikkan tren ini dan memastikan keberlanjutan budaya kuliner kita.

Baca Juga :   Pada Bagian Timeline, Garis Vertikal yang Menampilkan Posisi Pemutaran Saat Ini di Area Track dan Jendela Berbasis Waktu Lainnya Disebut Apa?

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait