Hamparan Daratan yang Sangat Luas yang Pada Bagian Tengahnya Bersifat Kering Karena Tidak Mendapat Pengaruh dari Angin Laut yang Basah dan Lembab Biasanya Disebut?

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Dalam dunia geografi, konsep tentang berbagai jenis dan iklim telah dipelajari secara luas untuk menjelaskan bagaimana berbagai faktor seperti lokasi geografis, ketinggian, serta arus angin dan laut dapat mempengaruhi fitur dan kondisi iklim suatu daerah. Hamparan daratan yang sangat luas yang pada bagian tengahnya bersifat kering karena tidak mendapat pengaruh dari angin laut yang basah dan lembab biasanya disebut dengan istilah ‘belantara' atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai ‘Interior of Continent'.

Baca Juga :   Cita-cita dan Tujuan Proklamasi Kemerdekaan Dituangkan dalam …

Apa itu Interior of Continent atau Belantara?

Interior of Continent, atau yang dalam bahasa Indonesia kita sebut dengan ‘belantara', merujuk pada bagian tengah dari suatu benua yang jauh dari pengaruh iklim laut, yang biasanya ditandai dengan kekeringan dan fluktuasi suhu harian serta musiman yang ekstrem.

Perlu diketahui bahwa benua adalah massa daratan yang sangat luas, dan umumnya ada terkadang jarak yang sangat jauh dari tengah benua ke pantai terdekat. Ini berarti bahwa angin yang berasal dari lautan, yang biasanya membawa kelembaban dan hujan, sering kali kehilangan sebagian besar kelembapannya sebelum mencapai bagian tengah benua. Akibatnya, bagian tengah benua biasanya lebih kering daripada daerah pesisir.

Baca Juga :   Bagaimana Syarat Terjadinya Pertukaran Posisi Tim Penyerang dan Penjaga dalam Permainan Rounders?

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belantara

Ada beberapa faktor penting yang berkontribusi pada pembentukan iklim belantara. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Jarak dari Laut: Semakin jauh suatu daerah dari laut, semakin besar kemungkinan dalam pembentukan iklim belantara. Ini disebabkan karena angin laut yang lembab dan basah lebih sulit mencapai daerah tersebut.
  • Pegunungan: Pegunungan juga berperan penting dalam pembentukan iklim belantara. Ini disebabkan karena pegunungan bisa menghentikan angin laut yang membawa kelembapan mencapai bagian belantara.
  • Arus Angin: Arus angin bervariasi tergantung pada lokasi geografis suatu benua, dan dapat berkontribusi pada pembentukan iklim belantara.
Baca Juga :   Sebelum Abad ke 16 M, Raja-raja Makasar Belum Memeluk Agama Islam. Raja-raja tersebut Baru Memeluk Islam Setelah Kedatangan Seorang Penyiar Islam dari Sumatera Yang Bernama …

Belantara di Dunia

Beberapa kawasan belantara yang ada di dunia antara lain, Gobi di Mongolia, Great Plains di Amerika Utara, dan Nullarbor Plain di Australia. Semua kawasan ini memiliki iklim yang kering dan dingin pada musim dingin sementara musim panasnya hangat hingga panas.

Kesimpulan

Hamparan daratan yang sangat luas yang pada bagian tengahnya bersifat kering karena tidak mendapat pengaruh dari angin laut yang basah dan lembab kita kenal dengan ‘belantara' atau dalam istilah internasional dikenal sebagai ‘Interior of Continent'. Faktor jarak dari laut, tingginya pegunungan serta arah arus angin, semuanya berperan dalam membentuk kondisi ini menyebabkan bagian tengah benua tersebut menjadi kering dan memiliki cuaca yang ekstrem.

Baca Juga :   UUD NRI Tahun 1945: Dapat Berfungsi Untuk Menentukan Apakah Aturan Hukum yang Lebih Rendah Sesuai atau Tidak dengan Norma Hukum yang Lebih Tinggi Merupakan Fungsi?

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait