Hikayat merupakan salah satu bentuk seni sastra yang menjadi warisan kebudayaan orang melayu. Sebagai bagian dari cerita rakyat, hikayat mengandung nilai-nilai sejarah, budaya, dan moral yang kuat dan penting bagi masyarakat yang melestarikannya. Bentuk hikayat secara khusus menonjolkan unsur penceritaan yang memikat dan memberikan keprihatinan, yang kemudian menjadi ciri khasnya.
Pengenalan Tentang Hikayat
Hikayat berasal dari kata ‘haka' dalam bahasa Arab yang berarti menceritakan. Cerita rakyat ini biasanya membawa pesan moral yang bertujuan untuk mendidik penonton melalui kisah-kisah tentang kepahlawanan, petualangan, atau tentang cinta dan kehidupan sehari-hari. Hikayat juga membawa nilai-nilai agama, adat-istiadat, dan filosofi hidup.
Ciri Khas Penceritaan dalam Hikayat
Terdapat beberapa ciri yang membedakan hikayat dari jenis cerita lainnya. Salah satu aspek yang paling menonjol adalah bagaimana elemen-elemen fantastis dan supernatural seringkali berbaur dengan realisme. Cerita-cerita dalam hikayat bisa melibatkan berbagai elemen mitologi, dewa-dewa, roh-roh, dan mahluk supra-natural lainnya, selain manusia biasa.
Fungsi dan Tujuan Hikayat
Hikayat berfungsi sebagai media pendidikan dan perlindungan nilai-nilai budaya. Mereka digunakan untuk mengajarkan norma-norma sosial, nilai-nilai etis dan moral, serta hukum adat kepada masyarakat. Melalui hikayat, negeri-negeri, tokoh-tokoh, dan peristiwa-peristiwa bersejarah dalam budaya dan masyarakat dipelajari dan dihargai.
Kesimpulan
Hikayat sebagai sebuah bentuk cerita rakyat mencerminkan budaya dan nilai suatu masyarakat. Dalam penyajiannya, hikayat menggabungkan elemen realisme dan fantastis untuk menghasilkan cerita yang menenangkan sekaligus mendidik. Kesadaran ini membantu masyarakat menghargai nilai dan sejarah mereka sendiri, serta menjadi sumber hiburan yang berharga.