Tutup
Artikel

Islam Sejatinya Menjadi Agama yang Paling Toleran di Dunia: Arti Toleransi Secara Kebahasaan

×

Islam Sejatinya Menjadi Agama yang Paling Toleran di Dunia: Arti Toleransi Secara Kebahasaan

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Toleransi berasal dari kata dalam bahasa latin “tolerare” yang berarti menanggung atau menderita. Di dunia Barat, istilah ini digunakan dalam konteks perbedaan agama, ras, dan budaya, dan memfokuskan pada ide bahwa kita harus menghormati orang lain, perilaku mereka, dan pandangan mereka meskipun kita mungkin tidak menyetujui atau memahami mereka sepenuhnya. Konsep toleransi dalam , walau sering disalahpahami, sejatinya mencerminkan dasar-dasar perasaan menghargai dan memahami perbedaan antar manusia.

Baca Juga :   Menurut Pasal 1 Angka 6 UU Nomor 39 Tahun 1999, Pelanggaran Hak Asasi Manusia Adalah

Menurut ajaran , toleransi adalah inti dari itu sendiri. berpesan, “Tidak ada paksaan dalam agama” (Al-Baqarah: 256), jelas menggambar pertunjukan toleransi terhadap keyakinan dan pemikiran individu lain. Konsep ini lebih jauh diperkuat oleh hadis-hadis nabi Muhammad SAW yang mengajarkan umat untuk berdamai dan menciptakan harmoni dalam masyarakat, terlepas dari agama atau ras mereka.

Iklan
Baca Juga :   Mahasiswa di Indonesia Berasal dari Berbagai Suku Bangsa: Dapat Disimpulkan Bahwa Mereka Mendapatkan Pelayanan Administrasi dan Akademi yang Sama?

, sebagai agama yang diklaim oleh pengikutnya sejatinya menjunjung tinggi toleransi dan kedamaian di antara umat manusia. Ada banyak cerita dari kehidupan Nabi Muhamad SAW, seperti perjanjian Hudaibiyah dan Piagam Madinah, yang menunjukkan cara ia memperlakukan agama dan umat non-Muslim dengan toleransi yang besar.

mendorong umatnya untuk menjaga hubungan yang baik dengan sesama manusia, menghormati hak-hak mereka, dan bertindak adil kepada mereka tanpa memandang agama, ras atau latar belakang lainnya. Konsep ini sering dinyatakan dalam ayat-ayat seperti, “Dan Kami telah memberikan kepadamu rasa kasih sayang dari Kami sendiri” (Al-Anbiya: 107) dan “Hendaklah kamu menjadi umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar” (Ali Imran: 104).

Baca Juga :   Apa yang Akan Terjadi Jika Ani Tidak Bertanggung Jawab Terhadap Haknya?

Untuk menghargai dan mempromosikan toleransi dalam konteks Islam, penting untuk memahami bahwa Islam mengajar menghargai dan menerima perbedaan, memberikan kebebasan beragama dan berpikiran, dan menghormati hak asasi manusia. Kasus intoleransi yang terjadi dalam masyarakat atau negara dengan mayoritas penduduk muslim sering kali merupakan hasil dari penafsiran agama yang keliru, politik, dan faktor sosio-ekonomi, bukan itu sendiri.

Baca Juga :   Pengingkaran Kewajiban Warga Negara Dapat Terjadi Kapan dan Dimanapun Saja. Dalam Lingkup Kebhidupan Berbangsa dan Bernegara, Pengingkaran Kewajiban Warga Negara ini Dapat Berupa Apa?

Oleh karenanya, penting untuk kita meluruskan dan menunjukkan, bahwa sejatinya, adalah agama toleransi yang paling toleran di dunia, dengan memahami dan mendalami nilai-nilai aslinya, bukan penafsiran yang keliru. Toleransi dalam konteks Islam berakar dalam prinsip dasar agama ini, yaitu perdamaian, kasih sayang, dan penghormatan bagi semua umat manusia.

Baca Juga :   Ketika Diangkat Menjadi Mahapatih, Gajah Mada Mengucapkan Sumpah Palapa Yang Berisi