Istilah Qiro’ah Sab’ah Muncul Pada Awal Abad Ke

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Qiro'ah Sab'ah adalah istilah dalam ilmu qira'at Al-Qur'an yang merujuk pada tujuh bacaan (qira'at) yang sahih dan diakui secara luas dalam tradisi . Istilah ini pertama kali muncul pada awal abad ke-3 Hijriah dan memiliki pengaruh besar dalam pembentukan dan standardisasi bacaan Al-Qur'an di kalangan umat .

Pengertian Qiro'ah Sab'ah

Secara harfiah, “Qiro'ah Sab'ah” berarti “Tujuh Bacaan”. Istilah ini mengacu pada tujuh cara membaca Al-Qur'an yang ditransmisikan melalui sanad yang mutawatir (berantai) dari Nabi Muhammad SAW dan dianggap sahih oleh para ulama. Ketujuh bacaan ini mencakup variasi dalam pengucapan, pengaturan huruf, dan tanda baca yang tidak mengubah makna dasar tetapi menunjukkan kekayaan bahasa Arab dan fleksibilitas teks Al-Qur'an.

Baca Juga :   Sel Saraf yang Mempunyai Fungsi untuk Mengirim Impuls dari Sistem Saraf Pusat ke Otot dan Kelenjar Yaitu

Sejarah Munculnya Istilah Qiro'ah Sab'ah

Istilah Qiro'ah Sab'ah mulai dikenal pada awal abad ke-3 Hijriah (sekitar abad ke-9 Masehi) berkat upaya ulama besar dalam mengumpulkan dan mengkodifikasi berbagai cara bacaan yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Salah satu tokoh utama dalam perkembangan ini adalah Abu Bakar Ibn Mujahid (wafat 324 H/936 M), seorang ulama besar yang menetapkan tujuh bacaan utama yang kemudian dikenal sebagai Qiro'ah Sab'ah.

Baca Juga :   Bagaimana Agar Sebuah Tanggapan Dapat Meyakinkan Pembaca atau Pendengar?

Ibn Mujahid menyusun kitab berjudul “Kitab al-Sab'ah fi al-Qira'at” yang mencakup bacaan dari tujuh qari' terkemuka, yaitu:

  1. Nafi' al-Madani
  2. Ibn Kathir al-Makki
  3. Abu ‘Amr al-Basri
  4. Ibn ‘Amir ad-Dimashqi
  5. ‘Asim al-Kufi
  6. Hamzah al-Kufi
  7. Al-Kisai al-Kufi

Masing-masing qari' ini memiliki dua perawi utama yang meneruskan bacaan mereka kepada generasi berikutnya.

Kontribusi Ibn Mujahid dan Kodifikasi Bacaan

Upaya Ibn Mujahid dalam mengkodifikasi tujuh bacaan ini adalah untuk menyederhanakan dan menyatukan variasi bacaan yang ada, sehingga memudahkan umat dalam membaca dan memahami Al-Qur'an. Sebelum pengkodifikasian ini, terdapat banyak variasi bacaan yang beredar, yang semuanya sahih tetapi membingungkan bagi sebagian umat yang tidak mendalami ilmu qira'at.

Baca Juga :   Doa Masuk Kamar Mandi: Pengertian, Makna, dan Keutamaan

Penerimaan dan Penyebaran Qiro'ah Sab'ah

Setelah pengkodifikasian oleh Ibn Mujahid, Qiro'ah Sab'ah mendapatkan penerimaan yang luas di kalangan umat dan menjadi standar dalam ilmu qira'at. Ulama-ulama setelah Ibn Mujahid melanjutkan tradisi ini dengan menulis komentar dan penjelasan lebih lanjut mengenai bacaan tujuh ini.

Penerimaan Qiro'ah Sab'ah ini juga dibantu oleh keabsahan sanad (rantai periwayatan) yang sangat kuat, memastikan bahwa setiap bacaan memiliki dasar yang sahih dari Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga :   Kalimat yang Mengandung Makna Memerintah atau Meminta Seseorang untuk Melakukan Sesuatu Disebut Apa?

Pentingnya Qiro'ah Sab'ah dalam Studi Al-Qur'an

Qiro'ah Sab'ah sangat penting dalam studi Al-Qur'an karena:

  1. Keaslian Bacaan: Menjamin bahwa bacaan Al-Qur'an yang beredar di masyarakat memiliki dasar yang sahih dan dapat dipertanggungjawabkan.
  2. Kekayaan Bahasa: Menunjukkan kekayaan dan keindahan bahasa Arab yang digunakan dalam Al-Qur'an.
  3. dan Pembelajaran: Menjadi bahan ajar yang penting bagi santri dan mahasiswa dalam mempelajari variasi bacaan Al-Qur'an yang sahih.
  4. Penyatuan Umat: Meskipun ada variasi dalam bacaan, pengakuan terhadap ketujuh bacaan ini membantu menyatukan umat Islam di bawah payung bacaan yang diakui dan sahih.
Baca Juga :   Sikap Masyarakat yang Tidak Mau Menerima Hal-Hal Baru Dari Luar Sebagai Penghambat Perubahan Sosial Budaya

Penutup

Istilah Qiro'ah Sab'ah yang muncul pada awal abad ke-3 Hijriah merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah ilmu qira'at Al-Qur'an. Upaya Ibn Mujahid dalam mengkodifikasi tujuh bacaan ini memberikan fondasi yang kuat bagi studi Al-Qur'an dan memastikan bahwa variasi bacaan yang diakui memiliki dasar yang sahih dan terpercaya. Hingga hari ini, Qiro'ah Sab'ah tetap menjadi bagian integral dari tradisi Islam dan terus dipelajari oleh generasi penerus dalam memahami dan mengapresiasi keindahan serta kedalaman teks suci Al-Qur'an.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait