Tutup
Artikel

Jelaskan Bagaimana Kondisi Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya dan Keagamaan Sebelum Berdirinya Muhammadiyah

×

Jelaskan Bagaimana Kondisi Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya dan Keagamaan Sebelum Berdirinya Muhammadiyah

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Muhammadiyah adalah salah satu terbesar di Indonesia yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Sebelum berdirinya Muhammadiyah, kondisi sosial, ekonomi, politik, budaya dan keagamaan sangat beragam dan menarik untuk ditinjau.

Kondisi Sosial

Sebelum berdirinya Muhammadiyah, masyarakat Indonesia, terkhusus Jawa, masih sangat kuat kepercayaannya terhadap takhayul dan mitos. Masyarakat sangat tergantung pada pesantren dan kaum ulama sebagai sumber pengetahuan dan pemahaman tentang . Namun, hal ini juga menciptakan tingkat melek huruf dan pendidikan yang rendah di kalangan masyarakat.

Iklan
Baca Juga :   Dalam Melakukan Khutbah Jum’at Khatib Hendaklah Membaca Shalawat Nabi Muhammad S.A.W, Karena Bacaan Shalawat Termasuk…?

Kondisi Ekonomi

Secara ekonomi, masyarakat Indonesia dikuasai oleh tanam paksa yang diterapkan kolonial Belanda. Pakta Tanah Paksa berarti bahwa setiap desa diwajibkan untuk menyerahkan sebagian besar tanahnya untuk tanaman ekspor seperti tebu, tembakau dan kopi yang akan diperdagangkan oleh Belanda. Hal ini membuat masyarakat petani miskin dan terpinggirkan.

Kondisi Politik

Dari segi politik, Indonesia saat itu berada di bawah penjajahan Belanda. Elit politik lokal, terutama di kalangan kaum bangsawan Jawa, berusaha menjaga posisi mereka dan status quo. Namun, gerakan nasionalis mulai muncul di kalangan kaum muda yang terdidik selama ini, yang paling terlihat dalam berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908.

Baca Juga :   Agar 3 atau Lebih Komputer Bisa Membentuk Suatu Jaringan Maka Diperlukan

Kondisi Budaya

Budaya Indonesia sebelum berdirinya Muhammadiyah masih sangat terpengaruh oleh Hindu, Budha dan tradisi animisme yang dipercaya sebelum datangnya . Hal ini dapat terlihat dari banyaknya upacara dan ritual yang dipraktekkan oleh masyarakat awam yang memiliki unsur-unsur pre-.

Kondisi Keagamaan

Dalam bidang keagamaan, ajaran yang ada di Indonesia saat itu masih sangat dipengaruhi oleh kepercayaan animisme dan dinamisme serta ajaran Hindu-Budha. Banyak ulama yang menggunakan metode pengajaran agama melalui cara Tarekat dan berdzikir, yang seringkali disalahartikan menjadi hal hal yang bid'ah dan menyimpang dari ajaran .

Baca Juga :   Penduduk Suatu Desa Telah Menyadari Arti Pentingnya Pendidikan Sehingga Berdampak Terhadap Peningkatan Gaya Hidup Dan Mata Pencaharian Mereka: Kondisi Tersebut Menunjukkan Hasil Positif Mobilitas Sosial

Sejalan dengan itu, berdirinya Muhammadiyah memberikan warna baru dalam panorama sosial, ekonomi, politik, budaya dan keagamaan di Indonesia. ini bertujuan untuk membawa Islam ke dalam bentuk yang lebih murni dan sejalan dengan dan Hadits. Selain itu, Muhammadiyah juga membantu mewujudkan pendidikan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga :   Pak Riko adalah Direktur Perusahaan Terbesar di Kotanya. Pada Masa Pandemi Covid 19 Perusahaannya Nyaris Ditutup, untuk Mencegahnya Pak Riko Selalu Berkonsultasi dengan Ibu Meylan yang adalah Konsultan Perusahaan tersebut. Menurut Sifatnya Pak Riko dan Ibu Meylan Tergolong Tenaga Kerja.