Jelaskan Jenis Sosialisasi yang Ketika Tidak Dilaksanakan Maksimal, Maka Bisa Memicu Terjadinya Fenomena Kekerasan yang Dilakukan Remaja di Indonesia

Perkembangan remaja adalah peristiwa kompleks yang terjadi dalam rentang beberapa tahun. Di fase ini, remaja belajar bagaimana menjadi pribadi dewasa dan memahami peran mereka dalam masyarakat. Proses ini sering disebut sebagai sosialisasi. Banyak faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi ini, termasuk rumah, sekolah, teman sebaya, media, dan masyarakat luas. Ketika proses sosialisasi ini tidak dilaksanakan dengan maksimal, bisa memunculkan masalah sosial, salah satunya adalah fenomena kekerasan yang dilakukan oleh remaja. Berikut adalah beberapa jenis sosialisasi yang jika tidak dikelola dengan baik, bisa menjadi pemicu terjadinya kekerasan remaja.

Baca Juga :   Standar Kompetensi Aspek Mendengarkan untuk Kelas Rendah di SD

Sosialisasi Primer

Sosialisasi primer adalah proses di mana sebuah individu menjadi bagian dari masyarakat melalui interaksi langsung dengan orang lain, biasanya dalam konteks . adalah institusi pertama yang berinteraksi dengan remaja dan memberikan pelajaran dasar seperti norma, nilai, dan . Ketidakmampuan dalam melakukan sosialisasi ini bisa menyebabkan remaja tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang apa yang dianggap benar dan salah oleh masyarakat.

Baca Juga :   Apakah Hubungan Antara Perubahan Standar Nomenklatur dengan Pandemi COVID-19 dan Dasar Hukumnya?

Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder melibatkan pengaruh dari dunia luar, seperti sekolah, teman sebaya, dan media. Sekolah memainkan peran penting dalam membentuk perilaku dan sikap remaja, sedangkan teman sebaya dapat mempengaruhi remaja untuk melakukan perilaku yang diterima secara sosial atau tidak. Sementara itu, media dapat mempengaruhi pandangan remaja tentang dunia dan memberikan perilaku yang dapat ditiru.

Baca Juga :   Tegangan Jepit Rangkaian Resistor yang Dihubungkan Paralel dan Dihubungkan ke Baterai

Sosialisasi Formal dan Informal

Sosialisasi formal adalah proses belajar melalui institusi formal, seperti sekolah dan tertentu. Sosialisasi informal, di sisi lain, berlangsung secara alami melalui interaksi dengan orang lain di sekitarnya. Kedua jenis sosialisasi ini penting untuk membentuk individu yang seimbang dan bertanggung jawab.

Jika sosialisasi formal dan informal tidak dilakukan dengan baik, remaja mungkin tidak memiliki pemahaman dan pengetahuan yang cukup tentang norma dan aturan masyarakat. Hal ini bisa memicu mereka untuk melakukan perilaku yang menyimpang, termasuk kekerasan.

Baca Juga :   The Population of a Town Was 51,000 in the Last Census. It Has Increased 2/3 Since Then. What is Its Present Population?

Untuk menghindari terjadinya fenomena kekerasan remaja, penting bagi masyarakat untuk menjalankan sosialisasi secara maksimal. Itu berarti orangtua, sekolah, dan harus bekerja sama untuk memberikan petunjuk, pengarahan, dan pengetahuan yang diperlukan bagi remaja. Dengan demikian, remaja dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang seimbang dan bertanggung jawab, dan kontribusi positif bagi masyarakat.

Baca Juga :   Teknik Memberikan Tongkat Dimana Si Penerima Tongkat Tidak Melihat Ke Belakang Disebut Sebagai Metode…?