Jelaskan Proses Perkembangan Bahasa Anak Menurut Teori Empiris

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Bahasa adalah alat komunikasi utama yang digunakan manusia untuk berinteraksi dan menyebarkan ide atau pikiran. Dalam perkembangannya, proses pemerolehan bahasa pada anak menurut teori empiris memiliki keunikan dan kecenderungan tertentu. Simak penjelasan detil proses tersebut di bawah ini.

Teori Empiris dalam Perkembangan Bahasa Anak

Teori empiris, atau lebih dikenal dengan teori belajar, menganggap bahwa perkembangan bahasa anak adalah proses yang lebih bersifat reaktif daripada inisiatif. Dalam konteks ini, anak-anak mempelajari bahasa melalui interaksi dengan dan orang-orang di sekitarnya. Teori ini sangat mengandalkan faktor serta pengalaman empiris yang diperoleh anak dalam pengembangan kemampuan bahasanya. Anak-anak belajar menerjemahkan, memahami, dan menggunakannya melalui proses trial dan error serta imitasi.

Baca Juga :   Pak Dani Mengeluh Sakit dan Sedikit Bengkak Pada Sendi Jari-Jari Kaki dan Tangan. Keluhan Tersebut Mungkin Disebabkan Oleh?

Proses Perkembangan Bahasa Menurut Teori Empiris

Tahap Prelinguistic

Tahap ini biasanya berlangsung sejak bayi lahir hingga usia sekitar 12 bulan. Di tahap ini, bayi mulai belajar mengenai suara dan nada melalui vokalisasi yang belum berarti seperti menangis, mengoceh, dan tertawa. Mereka belajar membedakan dan meniru intonasi serta ritme dari bahasa mereka dengar.

Baca Juga :   Aki Merupakan Sumber Energi Listrik yang Menggunakan Larutan Elektrolit Berupa

Tahap Kata Pertama

Di usia sekitar 12 hingga 18 bulan, anak mulai mengucapkan kata-kata pertamanya. Biasanya, kata pertama yang diucapkan adalah kata yang sering mereka dengar atau yang memiliki makna khusus bagi mereka, seperti “mama” atau “papa”. Di tahap ini, mereka juga mulai memahami bahwa kata-kata ini memiliki makna khusus dan digunakan untuk merujuk kepada benda atau orang tertentu.

Baca Juga :   Tindakan yang Dilakukan oleh Masyarakat yang Merasakan Dampak dari Berbagai Kebijakan Kolonialisme Belanda di Indonesia

Tahap Penggabungan Kata

Kemudian saat berusia antara 1,5 hingga 2 tahun, anak mulai menggabungkan dua kata untuk membentuk kalimat sederhana, seperti “mama makan” atau “bola merah”. Di tahap ini, mereka mulai belajar struktur bahasa dan bagaimana kata-kata digabungkan untuk mengungkapkan pikiran.

Tahap Kalimat Lengkap

Pada usia 2 hingga 3 tahun, anak mulai menggunakan kalimat lengkap dengan struktur yang lebih kompleks. Mereka sudah bisa menggunakan tenses dan preposisi, serta mengetahui bagaimana membentuk pertanyaan dan kalimat negatif.

Baca Juga :   Partisipasi Masyarakat Dalam Bidang Perlindungan dan Penegakan Hukum: Bagaimana Mendorong Perkembangannya?

Kesimpulan

Menurut teori empiris, perkembangan bahasa anak adalah proses belajar berkelanjutan yang sangat dipengaruhi oleh . Setiap interaksi dan pengalaman yang diperoleh anak membantu mereka memahami dan menguasai bahasa. Sangat penting bagi orang tua atau pengasuh untuk berinteraksi secara aktif dengan anak-anak, memberi mereka banyak kesempatan untuk belajar dan berlatih bahasa.

Baca Juga :   Teknik Merebus Bahan Makanan dengan Sedikit Cairan, dalam Panci Tertutup dengan Api Dikecilkan Secara Perlahan-lahan Merupakan Teknik…?

Jadi, jawabannya apa? Pembelajaran bahasa pada anak adalah proses bertahap yang sangat dipengaruhi oleh dan interaksi mereka dengan orang lain. Setiap anak memiliki kecepatan belajar bahasa yang berbeda dan akan melewati tahap-tahap tertentu dalam pengembangan bahasa mereka, sesuai dengan penjelasan di atas.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait