Tutup
News

Jenis Sosialisasi yang Ketika Tidak Dilaksanakan Maksimal, Maka Bisa Memicu Terjadinya Fenomena Kekerasan yang Dilakukan Remaja di Indonesia

×

Jenis Sosialisasi yang Ketika Tidak Dilaksanakan Maksimal, Maka Bisa Memicu Terjadinya Fenomena Kekerasan yang Dilakukan Remaja di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Konsep sosialisasi diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, terutama dalam mendidik . Dalam konteks Indonesia, efektivitas sosialisasi sering menjadi perbincangan hangat ketika berbicara mengenai rata-rata kekerasan yang dilakukan oleh remaja. Lewat artikel ini, kita akan membahas jenis sosialisasi yang ketika tidak dilaksanakan secara optimal, dapat memicu fenomena kekerasan pada remaja di Indonesia.

Baca Juga :   Lirik dan Kunci Gitar Lagu “Hanya Dekat Allahku Rasa Tenang Hatiku”

Jenis Sosialisasi: Fokus pada Sosialisasi Primer dan Sekunder

Sosialisasi Primer

Sosialisasi primer adalah proses dimana individu secara bertahap menjadi bagian dari dan komunitas sekitar melalui interaksi langsung dan pembelajaran informal. Ini melibatkan pemahaman nilai, norma, dan dasar yang diterima masyarakat. Jika pelaksanaan sosialisasi primer ini kurang optimal, maka ada kemungkinan remaja akan kesulitan memahami, menerima dan menghormati standar perilaku yang berlaku dalam masyarakat.

Iklan
Baca Juga :   Bagaimana Perwujudan ‘Menuntun’ yang Saya Lihat dalam Konteks Sosial Budaya di Daerah Saya? Perubahan Konkret Apa yang Dapat Saya Lakukan untuk mewujudkannya

Sosialisasi Sekunder

Sementara itu, sosialisasi sekunder adalah proses belajar dan menyesuaikan diri dengan norma dan nilai-nilai yang lebih luas lagi. Ini biasanya melibatkan upaya resmi untuk mendidik dan mentransfer pengetahuan, seperti formal di sekolah. Sosialisasi sekunder yang buruk atau tidak memadai dapat menyebabkan remaja menjadi tidak terkontrol, dan mungkin menyebabkan mereka melakukan tindakan kekerasan.

Baca Juga :   Dalam Kasus Kejahatan Siber yang Dilakukan WNA di Indonesia, Apakah Negara Asal WNA Tersebut Dapat Mengajukan Permohonan Mengadili di Negara Asalnya?

Dampak Ketidakmaksimalan Sosialisasi terhadap Fenomena Kekerasan Remaja

Ketika sosialisasi primer dan sekunder tidak dilakukan sebagaimana mestinya, remaja mungkin akan merasa tersingkir atau tidak sempurna dalam masyarakat. Hal ini dapat mengarah ke perilaku negatif, terutama kekerasan. Misalnya, mereka dapat terlibat dalam bullying, perkelahian, atau tindakan kriminal lainnya sebagai bentuk pemberontakan atau mencari identitas.

Baca Juga :   Contoh Kehidupan Budaya dari Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut Bisa Kita Lihat Dari

Selain itu, ketidakmaksimalan sosialisasi juga dapat mempengaruhi pengetahuan remaja tentang cara-cara penyelesaian konflik yang sehat. Jika mereka tidak diajarkan atau tidak mempelajari cara-cara tertentu untuk menangani konflik, mereka mungkin akan memilih tindakan kekerasan sebagai solusi.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penting bagi kita semua, terutama orang tua dan , untuk melibatkan diri secara aktif dalam proses sosialisasi remaja. Kita perlu menekankan pentingnya nilai-nilai sosial dan , dan juga memberikan yang efektif dan inklusif. Dengan demikian, kita dapat mencegah fenomena kekerasan remaja dan membangun masyarakat yang lebih damai dan harmonis.

Baca Juga :   Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Kita Hendaknya Menjunjung Tinggi Harkat dan Martabat Orang Lain: Hal Ini Sejalan dengan Pelaksanaan Pancasila, Tepatnya Sila