Laporan hasil observasi merupakan jenis teks yang umum digunakan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan studi sosial untuk menyampaikan hasil pengamatan atau pengukuran mereka. Jenis teks ini biasanya mencakup detail-detail seperti bentuk, ciri, atau sifat umum objek yang diamati. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang biasanya tidak akan termasuk dalam laporan hasil observasi. Artikel ini akan mencoba menjelaskan dan menguraikan lebih lanjut.
Bentuk Laporan Hasil Observasi
Laporan hasil observasi biasanya disusun dalam format standar ilmiah, dimana meliputi bagian Pendahuluan, Metodologi, Hasil dan Pembahasan, dan Kesimpulan. Meskipun struktur ini mungkin bisa bervariasi, tergantung pada tujuan dan disiplin ilmu yang menjadi konteks laporan tersebut.
Dalam bagian Pendahuluan, penulis biasanya akan memberikan overview singkat tentang subjek dan tujuan observasi. Bagian Metodologi umumnya berisi keterangan tentang cara dan perangkat yang digunakan untuk melakukan observasi. Bagian Hasil dan Pembahasan melaporkan temuan dari observasi dan analisis penulis terhadap temuan tersebut. Sedangkan Kesimpulan berisi ringkasan dari temuan dan implikasi dari penelitian.
Apa yang Tidak Termasuk dalam Laporan Hasil Observasi?
Meski demikian, ada beberapa hal yang biasanya tidak masuk dalam jenis teks ini. Ini meliputi:
- Opini atau Penilaian Pribadi: Laporan hasil observasi harus objektif dan berdasarkan pada bukti empiris yang ditemukan selama proses pengamatan. Pengamat harus menyajikan fakta apa adanya.
- Hipotesis yang Belum Dibuktikan: Laporan hasil observasi biasanya tidak mencakup hipotesis atau teori yang belum dibuktikan atau diuji. Meski kadang ada pengecualian, tergantung pada aspek penelitian.
- Data yang Tidak Relevan: Data yang tidak berkaitan langsung dengan subjek pengamatan akan ditinggalkan. Penulis harus fokus pada informasi yang relevan dan membantu menunjukkan temuan mereka.
Penutup
Kesimpulannya, ketika menyusun teks laporan hasil observasi, penulis harus berfokus pada pembahasan fakta dan temuan yang didasarkan pada bukti. Hal-hal seperti opini pribadi, hipotesis yang belum terbukti, dan data yang tidak relevan, umumnya tidak termasuk dalam laporan ini. Dengan demikian, laporan hasil observasi dapat dianggap sebagai representasi objektif dan akurat dari realitas yang diamati.