Sejarah adalah studi tentang peristiwa masa lalu dan alat yang berharga dalam memahami masyarakat kontemporer. Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian sejarah adalah pendekatan diakronis dan sinkronis.
Pendekatan diakronis menunjukkan perubahan sepanjang waktu. Selama penelitian, sejarawan biasanya akan melacak suatu peristiwa atau fenomena dari masa ke masa, menganalisis perkembangan dan evolusinya. Pendekatan ini dirancang untuk memberikan gambaran yang lebih baik tentang perubahan dan perkembangan di masa lalu.
Sebaliknya, pendekatan sinkronis dalam sejarah berfokus pada satu titik waktu tertentu. Fokusnya adalah pada peristiwa yang terjadi secara bersamaan dalam konteks historis yang sama, dan bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut saling mempengaruhi. Dalam hal ini, penyelidikan lebih bersifat mendalam dan memiliki ciri khusus, antara lain:
Fokus pada Analisis Kontekstual
Konsep sinkronis dalam sejarah memandang setiap peristiwa sebagai bagian dari jaringan peristiwa yang luas dalam satu periode tertentu. Hal ini berguna untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut saling berinteraksi dan berdampak satu sama lain.
Memahami Pola dan Tren
Dengan mengevaluasi peristiwa-peristiwa yang terjadi secara bersamaan, pendekatan sinkronis memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi pola dan tren umum. Dalam beberapa kasus, tren ini mungkin tidak terlihat saat menganalisis peristiwa-peristiwa secara individual atau seiring waktu.
Pemahaman Relasional
Pendekatan sinkronis membantu mengeksplorasi hubungan antara berbagai elemen dalam satu periode waktu. Ini berarti bahwa pendekatan ini sering digunakan dalam analisis relasional, yang melihat bagaimana berbagai elemen sosial, politik, dan budaya saling mempengaruhi satu sama lain.
Mengungkap Dinamika Masa Lalu
Pendekatan sinkronis bisa membantu untuk mengungkap dinamika yang mempengaruhi sejarah. Misalnya, bagaimana peristiwa ekonomi, sosial, politik, dan cultural yang terjadi dalam periode yang sama saling mempengaruhi dan membentuk alur sejarah.
Dalam berbagai situasi, kedua pendekatan ini – diakronis dan sinkronis – dapat digunakan bersama-sama untuk memberikan pemahaman yang lebih kaya dan lebih mendalam tentang peristiwa masa lalu dan artefak sejarah. Sejarawan sering kali memadukan kedua metode ini untuk menciptakan gambaran sejarah yang lebih holistik.