Tutup
News

Kapur Barus yang Diletakkan Secara Terbuka Lama-Kelamaan Akan Habis, Hal Tersebut Terjadi Karena Adanya Perubahan Secara…?

×

Kapur Barus yang Diletakkan Secara Terbuka Lama-Kelamaan Akan Habis, Hal Tersebut Terjadi Karena Adanya Perubahan Secara…?

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Kapur Barus, yang dikenal juga sebagai kamfer atau camphor, adalah zat kristal yang terbentuk dari destilasi kayu dari pohon camphor. Zat ini sangat populer dan telah digunakan sejak lama dalam berbagai keperluan, termasuk pembersih, pembasmi hama, dan obat-obatan. Namun, jika Anda pernah meletakkan kapur barus secara terbuka, Anda akan melihat bahwa lama kelamaan, kapur tersebut akan menghilang. Kenapa hal ini terjadi?

Baca Juga :   Keterampilan yang Harus Dimiliki Saat Membuat Poster Secara Manual

Perubahan Fisik dan Kimia

Untuk memahami fenomena ini, kita perlu memahami perubahan fisik dan kimia. Perubahan fisik melibatkan perubahan dalam bentuk atau status materi, tetapi tidak melibatkan perubahan dalam identitas zat tersebut. Sementara itu, perubahan kimia melibatkan perubahan pada tingkat molekuler di mana zat baru terbentuk.

Iklan

Dalam hal kapur barus, perubahan yang diperhatikan sebenarnya bukan perubahan kimia, tetapi perubahan fisik.

Baca Juga :   Peristiwa Terjadinya Pemisahan Muatan Listrik pada Ujung-Ujung Suatu Benda karena Benda Itu Sendiri

Sublimasi: Proses Peralihan Zat Padat ke Gas

Perubahan yang terjadi pada kapur barus adalah sublimasi, proses di mana zat padat berubah menjadi gas tanpa melewati fase cair. Dalam suhu dan tekanan normal, kapur barus dapat berubah dari fase padat langsung ke fase gas. Jadi, ketika kapur barus diletakkan terbuka, molekul-molekul di permukaannya mulai berpindah ke udara, menyebabkan penurunan secara bertahap dalam ukuran dan massa kapur tersebut.

Baca Juga :   Jelaskan Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Menanggapi Ceramah

Perlambatan laju sublimasi dapat dicapai dengan menyimpan kapur barus dalam wadah tertutup, sehingga molekul kapur barus yang telah berubah menjadi gas terjebak dan kembali menjadi padat. Namun, jika dibiarkan terbuka, molekul-molekul tersebut akan terus berpindah ke udara hingga akhirnya kehabisan.

Kesimpulan

Jadi, walaupun tampak seperti kapur barus ‘menghilang' atau ‘habis' ketika diletakkan terbuka, sebenarnya ia tidak hilang sama sekali, melainkan berubah dari fase padat ke fase gas melalui proses sublimasi. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada kapur barus, tetapi juga pada zat padat lainnya yang mampu bersublimasi, seperti yodium dan es kering (CO2 padat).

Baca Juga :   Bagaimana Pemikiran KHD Dapat Dikontekstualkan Sesuai Dengan Nilai-nilai Luhur Kearifan Budaya Daerah Asal Yang Relevan Menjadi Penguatan Karakter Peserta Didik Sebagai Individu Sekaligus Sebagai Anggota Masyarakat Pada Konteks Lokal Sosial Budaya di Daerah Anda?

Semoga artikel ini memberikan pemahaman baru kepada Anda tentang misteri “hilangnya” kapur barus dan ilmu di baliknya.