Tutup
Artikel

Kebanyakan Manusia Sering Melupakan Nikmat yang Diterima dari Allah SWT. Mereka Beranggapan Bahwa Harta dan Kedudukan yang Diperoleh Merupakan Hasil Kerja Kerasnya. Anggapan Seperti Inilah yang Memicu Munculnya Sifat Riya’ Dan S U M’A H. Salah Satu Cara untuk Menghindari Perilaku Riya’ Adalah…

×

Kebanyakan Manusia Sering Melupakan Nikmat yang Diterima dari Allah SWT. Mereka Beranggapan Bahwa Harta dan Kedudukan yang Diperoleh Merupakan Hasil Kerja Kerasnya. Anggapan Seperti Inilah yang Memicu Munculnya Sifat Riya’ Dan S U M’A H. Salah Satu Cara untuk Menghindari Perilaku Riya’ Adalah…

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

, sebagai yang menyeluruh, mengajarkan umatnya untuk selalu mengingat dan bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Namun, banyak manusia yang sering lupa dan mengabaikan aspek penting ini dari kehidupan sehari-hari. Mereka beranggapan bahwasanya harta dan kedudukan yang mereka peroleh adalah hasil semata dari kerja keras sendiri, tanpa mengakui peran dan bantuan yang diterima dari Allah SWT.

Baca Juga :   Jelaskan Dasar Ayat Al-Quran Tentang Akhlak Mulia Dalam Kehidupan

Dari sini, muncul dua sikap yang sangat dihindari dalam ajaran , yaitu riya' dan s u m'a h. Riya' adalah perilaku yang dilakukan seseorang karena ingin dipuji atau dihargai oleh orang lain, tanpa memperhatikan niat dan tujuan yang benar dalam . Sementara s u m'a h adalah sikap dimana seseorang ingin mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain melalui perbuatan baik yang ia lakukan.

Iklan
Baca Juga :   Token Listrik 50 Ribu, Berapa KWh untuk Daya 900 dan Subsidi?

Perilaku riya' dan s u m'a h ini sangat berbahaya karena dapat merusak niat dan kualitas ibadah seseorang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga agar tidak terjebak dalam perilaku-perilaku seperti ini. Lalu, bagaimana cara untuk menghindari perilaku riya'?

Satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan memperbaiki niat dalam setiap amalan yang kita lakukan. Setiap amal perbuatan harus dimulai dengan niat yang benar, yaitu karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihargai oleh manusia. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan seseorang hanya akan mendapatkan apa yang ia niatkan.”

Baca Juga :   Hubungan Antara Teknologi dan Pendidikan Anak

Selain itu, setiap musibah dan kesulitan yang kita hadapi sebenarnya adalah bentuk ujian dari Allah SWT. Jadi, seharusnya kita tidak selalu melihatnya sebagai hal yang buruk. Sebaliknya, kita harus menyadari bahwa setiap rintangan yang kita hadapi adalah kesempatan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Karena itu, sebagai seorang Muslim, kita harus selalu mengingat dan bersyukur atas semua nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Bahkan ketika kita sedang menghadapi ketidakmampuan atau kesulitan, kita harus tetap bersyukur karena itu hanyalah bagian dari ujian kehidupan. Dengan sikap seperti ini, kita akan mampu menghindari perilaku riya' dan selalu menjaga niat dalam setiap amalan kita.

Baca Juga :   Peristiwa yang Tidak Terjadi pada Proses Pembekuan Darah Apabila Terjadi Luka

Dengan demikian, kita dapat meraih keberkahan dan rahmat Allah SWT, dan meraih kebahagiaan dalam hidup di dunia dan akhirat.