Tutup
News

Kebijakan VOC Menebang Kelebihan Jumlah Tanaman Agar Produksinya Tidak Berlebihan Sehingga Harga Tetap Dapat Dipertahankan Lazim Disebut Kebijakan

×

Kebijakan VOC Menebang Kelebihan Jumlah Tanaman Agar Produksinya Tidak Berlebihan Sehingga Harga Tetap Dapat Dipertahankan Lazim Disebut Kebijakan

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) adalah perusahaan dagang yang didirikan oleh Belanda pada abad ke-17 dan bertujuan untuk mengontrol perdagangan rempah-rempah di Asia Tenggara. Salah satu strategi yang digunakan oleh VOC untuk mempertahankan kontrol ini adalah dengan menerapkan kebijakan menebang kelebihan jumlah tanaman agar produksinya tidak berlebihan dan harga tetap dapat dipertahankan. Kebijakan ini lazim disebut Kebijakan Ekstirpasi.

Baca Juga :   Kedudukan Laki-Laki dan Perempuan di Indonesia di Depan Hukum

Kebijakan Ekstirpasi merupakan cara VOC untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah. Dengan cara ini, mereka bisa mengontrol produksi dan penawaran pada pasar, sehingga harga dapat dikontrol sesuai dengan keinginan mereka.

Iklan

Konteks dan Implementasi

Perlu difahami bahwa konteks menerapkan kebijakan ini adalah pada era ketika VOC secara luas mengontrol perdagangan rempah-rempah. Tanaman rempah-rempah seperti pala dan cengkeh sangat diminati oleh pasar Eropa, namun penawaran yang berlebihan dapat menyebabkan harga jatuh dan mengurangi keuntungan. Oleh karena itu, VOC menerapkan kebijakan menebang dan memusnahkan tanaman rempah-rempah pada area yang tidak mereka kontrol untuk memastikan penawaran tidak berlebih dan harga tetap stabil.

Baca Juga :   Pada Saat yang Sudah Ditetapkan, Kematian Akan Menjemput Setiap Manusia. Itu Artinya, Kehidupan di Dunia Hanya Sebentar dan Sementara. Banyak Orang Menjadi Takabur Karena Melupakan Hal ini. Mereka Mengira bahwa Kehidupan Dunia Kekal Selamanya, Hingga Lupa Bekal Hidup di Akhirat. Berdasarkan Narasi Tersebut, Bekal Hidup di Akhirat Berupa ….

Dampak Kebijakan

Kebijakan Ekstirpasi memiliki dampak yang signifikan bagi para petani lokal. Mereka kehilangan mata pencaharian mereka dan tidak sedikit yang mengalami kemiskinan dan kelaparan. Selain itu, kebijakan ini juga menimbulkan kerusakan akibat penebangan tanaman secara besar-besaran.

Dari perspektif VOC, kebijakan ini berhasil karena berhasil mendapatkan kontrol penuh atas perdagangan rempah-rempah dan dapat menjaga harga pada level yang menguntungkan. Namun dari perspektif yang lebih luas, kebijakan ini memiliki dampak negatif pada ekonomi dan lokal dan menciptakan ketegangan antara VOC dan komunitas lokal.

Baca Juga :   Segala Jenis Minuman atau Sejenisnya Baik Benda yang Memabukan dan Menghilangkan Fungsi Akal Termasuk Khamer: Dalam Hukum Islam Orang yang Meminum Khamer Maka Wajib Dikenai Had, Menurut Hadis dari Anas Bin Malik yang Diriwayatkan Bukhori dan Muslim Adalah?

Penutup

Sebagai kesimpulan, kebijakan VOC untuk menebang kelebihan jumlah tanaman agar produksi tidak berlebihan adalah cara bagi mereka untuk mempertahankan kontrol dan menguntungkan diri sendiri. Walaupun efektif bagi tujuan mereka, kebijakan ini menyebabkan dampak negatif yang jauh melampaui tujuan awal mereka. Ini adalah bagaimana suatu entitas kuat dapat menggunakan kebijakan untuk mengendalikan dan memanipulasi pasar untuk keuntungan sendiri pada biaya orang lain.

Baca Juga :   Pertanyaan tentang Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa