Tutup
Artikel

Konsepsi Demokrasi Terpimpin Dicetuskan Oleh Presiden Soekarno Sejak 21 Februari 1957: Langkah Pertama yang Ditempuh Soekarno dalam Mewujudkan Konsepsi tersebut

×

Konsepsi Demokrasi Terpimpin Dicetuskan Oleh Presiden Soekarno Sejak 21 Februari 1957: Langkah Pertama yang Ditempuh Soekarno dalam Mewujudkan Konsepsi tersebut

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Konsep Demokrasi Terpimpin merupakan titik balik dalam sejarah perkembangan demokrasi Indonesia. Dianejakan oleh Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, pada tanggal 21 Februari 1957, ia mewakili pergeseran dari demokrasi liberal ke model yang lebih tertata dan terarah. Pada tulisan ini, kita akan menjelajahi secara lebih mendalam langkah awal yang diambil oleh Soekarno dalam mewujudkan konsep ini.

Baca Juga :   Dalam Masyarakat Demokratis, Salah Satu Peranan Pers Adalah Fungsi Kontrol Sosial, di Mana Pers Berperan

Soekarno, sebagai arsitek Demokrasi Terpimpin, percaya bahwa Indonesia perlu model yang dapat mencapai tujuan dan cita-cita nasional negara tersebut. Karena itu, berangkat dari pandangan ini, Soekarno mencetuskan gagasan ‘Demokrasi Terpimpin'.

Iklan

Langkah Pertama dalam Implementasi

Langkah pertama Soekarno dalam mencoba mewujudkan konsep Demokrasi Terpimpin adalah melalui penerbitan Dekret Presiden pada tanggal 5 Juli 1959, yang dikenal sebagai Dekret 5 Juli. Dekret ini meresmikan pembubaran Konstituante dan kembalinya ke dari UUDS 1950.

Baca Juga :   Wilayah yang Disinggahi oleh Pedagang Muslim dan Terletak Dekat dengan Keraton Disebut

Dengan Dekret Presiden 5 Juli 1959, Soekarno berhasil mengambil alih kendali dari parlemen, yang mewakili transisi dari demokrasi liberal ke demokrasi terpimpin yang lebih terfokus dan terkendali.

Soekarno menunjuk dirinya sendiri sebagai presiden seumur hidup dan memegang peran utama dalam , dengan wewenang yang melampaui batas-batas normal eksekutif. Hal ini menjadi fondasi bagi pembentukan demokrasi terpimpin, dan memungkinkan Soekarno untuk menjalankan kebijakan dan inisiatifnya dengan sedikit hambatan.

Baca Juga :   Inti Klarifikasi Ihwal Apa yang Disampaikan pada Teks Eksplanasi Terdapat pada Belahan

Dampak Awal

Langkah pertama Soekarno dalam mendirikan Demokrasi Terpimpin menimbulkan dampak signifikan. Dengan konsolidasi kekuasaan eksekutif, Soekarno mampu mengejar agenda dengan sedikit hambatan. Sementara itu, penerapan ini juga menimbulkan sejumlah tantangan. Kritik utama adalah bahwa demokrasi terpimpin membatasi partisipasi politik. Sejumlah pembaharuan penting ditangguhkan hingga terjadi perubahan .

Baca Juga :   Konsekuensi Negatif dari Adanya Mobilitas Sosial Vertikal Menurut Horton dan Hunt

Dengan demikian, langkah pertama Soekarno dalam mendirikan Demokrasi Terpimpin mencerminkan usaha strategis untuk membentuk yang lebih efektif dan responsif terhadap aspirasi nasional. Meski demikian, tekanan politik dan konflik tersebut juga membantu membuka jalan bagi era reformasi di masa depan.