Jose Mourinho dan Warisan Kepelatihan: Lima Mantan Anak Asuh yang Kini Sukses Menjadi Pelatih
Jose Mourinho terkenal bukan hanya sebagai pelatih dengan banyak trofi, tetapi juga sebagai sosok yang mampu mencetak bintang-bintang pelatih di masa depan. Beberapa mantan anak asuhnya kini mulai menunjukkan bakat dan kemampuan kepelatihan mereka, baik di klub-klub besar maupun di liga domestik.
Di musim 2024/2025, para pelatih ini mulai mengembangkan identitas mereka sendiri, sambil mengadopsi prinsip-prinsip yang mereka pelajari dari Mourinho. Berikut adalah lima mantan anak buah Jose Mourinho yang kini sukses menapaki jalan mereka sebagai pelatih.
1. Nuno Espirito Santo
Nuno Espirito Santo, yang kini menjabat sebagai manajer Nottingham Forest, adalah salah satu contoh sukses dari pelatih yang mengadopsi filosofi Mourinho. Gaya bermain Nuno sangat mirip dengan pendekatan Mourinho yang terkenal, dengan fokus pada pertahanan yang solid dan permainan fisik di lini depan. Nuno, yang pernah menjadi bagian dari skuad Porto saat menjuarai Liga Champions 2003/2004 di bawah asuhan Mourinho, membawa Nottingham Forest bermain dengan ketangguhan dan efektivitas serangan yang mencerminkan prinsip-prinsip Mourinho. Tim Nuno sering kali menunjukkan permainan yang terorganisir dengan baik, mirip dengan Chelsea era pertama Mourinho.
2. Damien Duff
Damien Duff adalah salah satu pemain sayap kunci dalam kesuksesan Chelsea di bawah Mourinho, terutama dalam meraih gelar Premier League pada 2005 dan 2006. Setelah pensiun, Duff beralih ke dunia kepelatihan dan kini menangani Shelbourne di Irlandia. Pada musim 2024, ia membawa Shelbourne meraih gelar Liga Irlandia. Ketika timnya menghadapi tekanan besar untuk meraih gelar, Duff mengakui bahwa ia sempat menghubungi Mourinho untuk meminta inspirasi. Ini menunjukkan betapa besar pengaruh Mourinho terhadap perjalanan karier kepelatihan Duff.
3. Xabi Alonso
Xabi Alonso, yang pernah dilatih oleh Mourinho di Real Madrid, kini membuktikan kemampuannya sebagai pelatih Bayer Leverkusen. Meskipun gaya permainan Leverkusen di bawah Alonso tidak sepenuhnya mirip dengan tim-tim Mourinho, Alonso jelas memanfaatkan pelajaran yang dipelajarinya dari pelatih asal Portugal itu, terutama dalam hal kepemimpinan dan karisma. Di bawah kepelatihan Alonso, Bayer Leverkusen meraih sukses besar, termasuk gelar Bundesliga dan DFB Pokal pada musim lalu. Pencapaian ini menunjukkan bahwa Alonso mampu mengadaptasi prinsip-prinsip yang ia pelajari dari Mourinho untuk meraih kesuksesan.
4. Thiago Motta
Thiago Motta adalah salah satu bagian penting dari tim Inter Milan yang meraih treble di bawah asuhan Mourinho pada 2009/2010. Setelah pensiun, Motta cepat menunjukkan potensi besarnya sebagai pelatih. Ia berhasil membawa Bologna meraih kualifikasi Liga Champions, dan prestasi ini membuka jalan baginya untuk menjadi pelatih utama Juventus pada musim 2024/2025. Meski gaya permainannya berbeda dengan Mourinho, Motta tetap menunjukkan kualitas dalam kepemimpinannya, dengan Juventus mencatatkan delapan clean sheet dalam 11 pertandingan pertama Serie A.
5. Cesc Fabregas
Cesc Fabregas, yang pernah bermain di bawah Mourinho di Chelsea, kini memulai perjalanan kepelatihan di FC Como. Sebagai pelatih muda, Fabregas kemungkinan besar akan berusaha mengadopsi filosofi kepemimpinan yang ia alami di bawah Mourinho. Meskipun hasilnya di musim 2024/2025 belum spektakuler dengan hanya dua kemenangan dari 13 pertandingan di Serie A, kontribusinya di Como tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebelumnya, Fabregas membantu tim meraih promosi dari Serie B, menunjukkan potensi besar meskipun hasil di lapangan masih dalam proses pengembangan.
Kesimpulan
Pengaruh Jose Mourinho tidak hanya terlihat dalam kesuksesan di lapangan, tetapi juga dalam perkembangan karier kepelatihan para mantan anak asuhnya. Para pelatih ini telah mengadopsi filosofi dan prinsip-prinsip Mourinho, sambil menambahkan inovasi mereka sendiri untuk menciptakan identitas pelatih yang kuat. Seiring berjalannya waktu, nama-nama seperti Nuno Espirito Santo, Damien Duff, Xabi Alonso, Thiago Motta, dan Cesc Fabregas kemungkinan besar akan terus memperlihatkan bahwa warisan Mourinho tidak hanya berakhir di lapangan, tetapi juga dalam dunia kepelatihan yang penuh tantangan.