Tutup
Artikel

Matahari Telah Terbenam: Onggokan-Onggokan Jingga di Langit Barat Membawa Malam

×

Matahari Telah Terbenam: Onggokan-Onggokan Jingga di Langit Barat Membawa Malam

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Sebelum gelap meraja, matahari mempersembahkan penutup harinya dengan onggokan-onggokan jingga di langit barat. Itulah saat matahari telah terbenam dan malam mulai menggantikan siang.

Sebuah yang tiap hari kita saksikan, namun tetap saja tiap hari menawarkan keunikan dan keindahan tersendiri. Seolah-olah granul-granul emas ditaburkan di langit barat, Onngokan-onggokan warna jingga itu, adalah langkah perlahan matahari meninggalkan cakrawala, dan membuka pintu bagi malam untuk mengambil alih.

Iklan
Baca Juga :   Seseorang yang Melakukan Permainan Bulu Tangkis Bisa Dikategorikan Sebagai Perbuatan Judi Bila Dalam Permainan Tersebut

Matahari perlahan tenggelam ke cakrawala barat, membiarkan langit dipenuhi oleh onggokan-onggokan warna jingga. Wubahan tersebut merupakan pertunjukan visual yang sangat memukau, seolah-olah matahari sedang menari-nari di langit sambil perlahan menghilang, meninggalkan jejak warna jingga yang memudar.

Penantian cakrawala ketika hari menjelang gelap, terkadang tampak tak pasti. Ini karena cahaya matahari yang semakin pudar, membuat semua warna berblend dengan sekelilingnya. Sadar atau tidak, inilah saat matahari bersembunyi dan malam mulai berkuasa. Warna-warna gelap mulai bercampur dengan onggokan-onggokan warna jingga yang tadinya mendominasi langit.

Baca Juga :   Bagaimana Kira-Kira Implikasi Jangka Panjang dari Ketidakkonsistenan dalam Menerapkan Tahapan-Tahapan Program Kerja Humas? Bagaimana Hal Ini Dapat Mempengaruhi Citra Organisasi Secara Keseluruhan? Dan Apakah Ada Manfaat Tersembunyi dalam Situasi di Mana Program Kerja Humas Tidak Selalu Mengikuti Rencana yang Telah Ditetapkan?

Namun, seiring waktu, onggokan-onggokan jingga itu perlahan lenyap, digantikan oleh gelapnya malam. Bintang-bintang di langit mulai berkelip, menandakan telah masanya mereka bermain dalam gelapnya malam.

Matahari telah terbenam, onggokan-onggokan jingga di langit barat membawa malam. Fenomena ini, sepele bagi sebagian orang, namun tidak bagi mereka yang mencintai keindahan alam, bagi mereka yang menghargai setiap detik berlalunnya waktu. Ini adalah simbol dari siklus alam, tanda bahwa segalanya berjalan semestinya.

Baca Juga :   Orangtua Harus Memberikan Pendidikan kepada Anaknya: Pendidikan yang Pertama dan Paling Utama adalah Pendidikan

Maka pertanyaannya adalah, “Matahari telah terbenam, onggokan-onggokan jingga di langit barat membawa malam. Apa yang bisa kita petik dari fenomena ini”?

Keindahan alam bisa datang dari hal-hal yang paling sederhana sekalipun. Suatu peristiwa alam seperti matahari terbenam, bisa membawa kedamaian dan ketenangan. Kita diajarkan bahwa segalanya memiliki siklusnya sendiri. Kita diajarkan untuk menghargai setiap detik waktu yang berlalu. Kita diajarkan untuk selalu menantikan keindahan baru yang dihadirkan oleh alam, setiap harinya.

Baca Juga :   Penolakan, Keengganan, Perlawanan, Perbuatan Menghalang-halangi, Protes, Gangguan-Gangguan, Perbuatan Kekerasan, dan Mengacaukan Rencana Pihak Lain Merupakan Contoh-Contoh Kontravensi – Bagaimanakah Penjelasannya?

Jadi, jawabannya apa?

Keindahan tidak selalu harus dicari, terkadang ia ada di depan mata kita, hanya saja kita sering kali melupakannya. Begitu pula dengan hikmah-hikmah yang bisa kita petik dari setiap kejadian di sekitar kita.