Pada era digital saat ini, transaksi keuangan begitu rentan terhadap penyalahgunaan, termasuk pencucian uang dan penipuan. Untuk mencegahnya, penting untuk melakukan identifikasi transaksi keuangan mencurigakan. Salah satu tahap dalam melakukan identifikasi tersebut adalah melakukan pengecekan profil, karakteristik, dan pola transaksi. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Melakukan Pengecekan Profil
Pengecekan profil nasabah atau pelaku transaksi keuangan mencakup beberapa hal. Pertama, memastikan keaslian identitas pelaku transaksi. Hal ini bisa dilakukan melalui verifikasi dokumen identitas, seperti KTP, paspor, atau SIM. Selanjutnya, penting juga untuk memeriksa latar belakang pelaku transaksi, seperti pekerjaan, alamat, dan status hukum.
Memahami Karakteristik Transaksi
Setelah profil pelaku transaksi sudah terverifikasi, langkah selanjutnya adalah memahami karakteristik transaksi yang dilakukan. Karakteristik ini mencakup jenis transaksi, jumlah transaksi, tujuan transaksi, dan pihak yang bertransaksi. Dengan memahami karakteristik transaksi, akan lebih mudah untuk mengetahui apakah transaksi tersebut mencurigakan atau tidak.
Mengamati Pola Transaksi
Beberapa transaksi mencurigakan bisa diidentifikasi dari pola transaksi yang tidak biasa. Contohnya, apabila terjadi peningkatan tiba-tiba dalam jumlah atau nominal transaksi, atau transaksi dilakukan di malam hari atau saat hari libur. Selain itu, transaksi yang dilakukan dengan pihak asing atau dengan cara yang tidak biasa juga bisa menjadi indikator aktivitas mencurigakan.
Menyadari pentingnya faktor-faktor tersebut, lembaga keuangan dan penyedia layanan keuangan digital kini sudah mulai menerapkan teknologi lanjutan, seperti machine learning dan artificial intelligence, untuk melakukan identifikasi transaksi keuangan mencurigakan. Dengan demikian, diharapkan penyalahgunaan transaksi keuangan bisa diatasi dengan lebih efektif.
Namun, perlu diingat bahwa identifikasi transaksi mencurigakan adalah sebuah tahap yang kompleks dan berkelanjutan. Masing-masing lembaga mungkin memiliki standar dan prosedurnya sendiri, dan tentunya harus tetap memperhatikan aspek-aspek seperti privasi data dan layanan kepada pelanggan. Seiring waktu, teknologi dan metode yang digunakan semakin canggih dan terintegrasi, sehingga pengecekan profil, pengamatan karakteristik dan pola transaksi semakin akurat.