Tutup
Artikel

Mengapa Agama Menganjurkan Umat Islam untuk Menghindari Bertransaksi dengan Pinjaman yang Bersumber dari Rentenir?

×

Mengapa Agama Menganjurkan Umat Islam untuk Menghindari Bertransaksi dengan Pinjaman yang Bersumber dari Rentenir?

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

menempati posisi yang unik dalam mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk tentang ekonomi dan keuangan. sangat memandang dan moral dalam melakukan setiap transaksi. Salah satu transaksi yang dilarang dalam adalah meminjam uang dari rentenir.

Untuk memahami mengapa menganjurkan umatnya untuk menghindari bertransaksi menggunakan pinjaman dari rentenir, kita harus memahami apa itu rentenir dan apa dampaknya terhadap masyarakat serta filosofi tentang ekonomi dan keuangan.

Iklan
Baca Juga :   Untuk Membantu Murid Mengaplikasikan Kemampuannya di Dunia Nyata, Maka Murid dapat Diberikan Kesempatan untuk Berpartisipasi Aktif Sebagai Bagian dari Masyarakat. Sebagai Tim Fasilitator Projek, Hal yang Dapat Kita Lakukan adalah Melibatkan Mitra Terkait yang Berhubungan dengan Tema Projek

Rentenir dan Dampaknya Terhadap Masyarakat

Rentenir adalah individu atau lembaga yang memberikan pinjaman uang dengan bunga yang sangat tinggi. Rentenir biasanya menargetkan mereka yang membutuhkan uang dalam jumlah besar secara mendesak dan tidak bisa mendapatkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya.

Dampak negatif dari transaksi dengan rentenir sangat signifikan. Tingginya bunga pinjaman dari rentenir membuat peminjam sulit untuk melunasi hutangnya. Akibatnya adalah timbulnya siklus peminjaman dan pelunasan hutang yang terus berkelanjutan yang akan menjerat peminjam dalam kemiskinan yang lebih dalam.

Baca Juga :   Pengoordinasian Pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan Bencana Secara Terencana

Filosofi Ekonomi dan Keuangan Dalam Islam

Islam melihat ekonomi dan keuangan sebagai sarana membantu sesama dan mendistribusikan kekayaan secara adil di antara masyarakat. Dalam perspektif ini, rentenir sangat bertentangan dengan prinsip ekonomi Islam.

Salah satu prinsip dasar dalam ekonomi Islam adalah larangan riba. Riba adalah peningkatan atau tambahan yang diterima oleh pemberi pinjaman dari peminjam di atas pokok pinjaman. Hal ini sangat erat kaitannya dengan praktik rentenir yang membebankan bunga pinjaman yang tinggi.

Baca Juga :   Toleransi Agama yang Dibudayakan di Negara Republik Indonesia Dikenal dengan Sebutan Tri Kerukunan Umat Beragama. Di Bawah ini yang Bukan Tri Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Adalah…

Menurut Islam, transaksi yang melibatkan riba sangat merugikan bagi peminjam karena membuat mereka terjebak dalam siklus hutang yang tak berakhir. Ini bertentangan dengan prinsip umum Islam, yaitu saling menguntungkan dan keadilan.

Kesimpulan

Dengan memahami filosofi ekonomi dan keuangan dalam Islam, maka jelas mengapa Islam menganjurkan umatnya untuk menghindari bertransaksi dengan pinjaman yang bersumber dari rentenir. Praktik ini melanggar prinsip riba dalam ekonomi Islam. Islam menyerukan ekonomi dan keuangan yang berdasarkan prinsip saling menguntungkan, keadilan, dan penghapusan eksploitasi. Oleh karena itu, transaksi dengan rentenir yang merugikan dan mengeksploitasi pihak yang lemah dianggap sebagai sesuatu yang seharusnya dihindari.

Baca Juga :   Inflasi Selalu Berkaitan Dengan Indeks Harga: Apa Hubungan Indeks Harga dan Inflasi?