Keanekaragaman hayati merupakan sebuah konsep yang mewakili variasi kehidupan di bumi. Konsep ini umumnya dibagi menjadi tiga tingkatan: ekosistem (misalnya hutan, padang rumput, danau), spesies (jenis), dan genetika (gen). Meski ketiga tingkatan ini sama pentingnya dalam menjaga keseimbangan kehidupan di bumi, kajian terhadap keanekaragaman hayati pada tingkat jenis seringkali lebih mudah diamati daripada tingkat gen. Ada beberapa alasan mengapa hal ini demikian.
Perbedaan Fisik dan Perilaku
Pertama, variasi di tingkat spesies lebih mudah diidentifikasi karena mereka umumnya memamerkan perbedaan fisik dan perilaku yang signifikan. Misalnya, bisa dilihat dari ukuran, warna, pola, dan bentuk tubuh hewan atau tumbuhan. Dengan kata lain, kita dapat melihat dan membedakan spesies yang berbeda hanya dengan menggunakan indra penglihatan kita.
Aksesibilitas dan Biaya
Kedua, faktor keterjangkauan dan biaya juga memainkan peranan penting. Keanekaragaman hayati tingkat jenis dapat diamati dan didokumentasikan dengan lebih mudah dan hemat biaya. Prosedur ini umumnya hanya membutuhkan observasi langsung dan pencatatan. Sementara itu, studi tingkat gen membutuhkan peralatan laboratorium yang canggih dan mahal, serta pengetahuan teknis khusus untuk mengekstraksi dan menganalisis DNA.
Waktu dan Kompleksitas
Ketiga, proses identifikasi genetika biasanya memakan waktu yang lebih lama dan lebih kompleks dibandingkan dengan identifikasi spesies. Gen adalah unit dasar herediter yang membawa informasi untuk pembentukan sifat organisme. Gen berada dalam DNA dan saling berinteraksi dengan gen lain dalam jaringan yang sangat kompleks untuk membentuk karakteristik organisme. Jadi, analysis genetik membutuhkan waktu dan pemahaman yang mendalam tentang genetika.
Dalam rangkuman, keanekaragaman hayati tingkat jenis lebih mudah diamati dibandingkan dengan tingkat gen. Peneliti biasanya memilih berfokus pada tingkat jenis karena faktor kemudahan dalam pengamatan, aksesibilitas dan biaya, serta waktu dan tingkat kompleksitas yang lebih rendah. Walaupun demikian, ini tidak mengesampingkan pentingnya keanekaragaman tingkat gen dalam mengerti kehidupan di bumi. Sebenarnya, secara ideal, kedua tingkatan ini harus dipelajari bersama-sama untuk memahami ciri dan fungsi keanekaragaman hayati dengan lebih baik.