Tutup
Artikel

Mengapa Perilaku Konsumtif Bisa Terjadi di Tengah Pandemi COVID-19

×

Mengapa Perilaku Konsumtif Bisa Terjadi di Tengah Pandemi COVID-19

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Pandemi COVID-19 telah berdampak besar pada hampir semua aspek kehidupan manusia. Dari pandangan yang lebih mikro, ia juga berdampak pada perilaku konsumen. Ironisnya, meski banyak yang memprediksi bahwa pandemi akan mendesak individu untuk lebih hemat dan berhemat, beberapa orang malah mengalami peningkatan dalam perilaku konsumtif. Mengapa ini bisa terjadi?

Perilaku Konsumtif di Masa Pandemi

Sebelum membahas lebih lanjut alasan alasan tersebut, mari kita definisikan dulu apa itu perilaku konsumtif. Dalam konteks ini, perilaku konsumtif merujuk pada pola konsumsi yang berlebihan di mana individu menghabiskan uang dalam jumlah yang melebihi batas kebutuhan atau kemampuan mereka. Perilaku ini sering digambarkan dalam pengeluaran yang tidak perlu atau mewah.

Iklan
Baca Juga :   Banyaknya Kalor yang Diperlukan untuk Menaikkan Suhu Suatu Benda Tergantung Pada Faktor-Faktor

Penyebab Perilaku Konsumtif

Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa perilaku konsumtif meningkat selama pandemi COVID-19:

1. Stress atau Pressure Psikologis

COVID-19 telah menimbulkan stres dan tekanan psikologis yang hebat pada banyak orang. Ini dapat mempengaruhi perilaku konsumtif dalam dua cara utama. Pertama, individu mungkin menggunakan konsumsi sebagai bentuk escapism atau pelarian; membeli barang-barang dapat memberi mereka kepuasan sesaat dan rasa kontrol dalam situasi yang tidak terkendali. Kedua, stres juga dapat mempengaruhi penilaian dan , membuat banyak orang lebih mungkin untuk membuat keputusan konsumsi yang buruk.

Baca Juga :   Pembentukan Agen Spionase Amerika Serikat dan Uni Soviet pada Masa Perang Dingin Bertujuan Untuk

2. Pengaruh dan Marketing

dan platform marketing berperan penting dalam mendorong perilaku konsumtif. Pada masa pandemi, waktu yang dihabiskan untuk terbukti meningkat, dan dengan demikian pula eksposur individu terhadap iklan dan kampanye . Ini mungkin telah menstimulasi keinginan konsumen untuk membeli.

3. Perubahan dalam Pola Konsumsi

Baca Juga :   Alat yang Digunakan untuk Mengukur Besarnya Skala Gempa Bumi yang Terdapat pada Suatu Daerah

Pandemi juga telah menyebabkan perubahan signifikan dalam pola konsumsi. Misalnya, karena lebih banyak waktu di rumah, individu mungkin memiliki lebih banyak waktu untuk berbelanja online. Selain itu, penekanan pada kesehatan dan kebersihan mungkin telah menumbuhkan permintaan untuk barang-barang kesehatan dan kebersihan, dan peningkatan pengeluaran di bidang ini mungkin telah memicu perilaku konsumtif di bidang lain.

Baca Juga :   Bola Basket yang Dapat Memantul ke Dinding Merupakan Contoh Adanya Gaya

Jadi, jawabannya apa? Perilaku konsumtif di tengah pandemi ini adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor – dari stres dan tekanan psikologis, pengaruh dan , hingga perubahan dalam pola konsumsi. Dalam menghadapi pandemi yang masih berlanjut, penting bagi kita semua untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana ia mempengaruhi perilaku konsumen kita dan bagaimana kita dapat mengatasi dampak negatifnya.

Baca Juga :   Pak Hadi Mempunyai Cat Sebanyak 4 kg, Sebanyak 1,2 kg digunakan untuk Mengecat Lemari, 0,8 kg untuk Mengecat Meja, sisanya untuk Mengecat Kursi. Maka Banyak Cat yang digunakan untuk Mengecat Kursi adalah…