Tutup
Artikel

Mengapa Rasulullah Menolak Permintaan Kafir Quraisy Untuk Memperpanjang Perjanjian?

×

Mengapa Rasulullah Menolak Permintaan Kafir Quraisy Untuk Memperpanjang Perjanjian?

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Proses penyebaran oleh Nabi Muhammad SAW seringkali mendapatkan hambatan, salah satunya berasal dari kaum Quraisy sendiri. Banyak perjanjian dan perundingan dilakukan demi menjaga kestabilan dan keamanan. Salah satu perjanjian yang menonjol dalam sejarah adalah perjanjian Hudaibiyah. Namun, tatkala kaum kafir Quraisy meminta untuk memperpanjang perjanjian, Rasulullah menolak. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Konteks Perjanjian Hudaibiyah

Sebelum memahami alasannya, kita perlu memahami konteks perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian ini diadakan antara Nabi Muhammad SAW dan kaum Quraisy pada 6 Hijriah atau 628 Masehi di suatu tempat yang bernama Al-Hudaibiyah. Perjanjian ini penting karena merupakan titik balik dalam sejarah penyebaran .

Iklan
Baca Juga :   Menurut Sejarah: Keberhasilan Agama Islam dalam Menyebarkan Ajarannya di Nusantara Berkat Penghormatan Terhadap Budaya Setempat yang Dijadikan Sumber Hukum

Selama 10 tahun terakhir, kaum muslimin telah menghadapi berbagai penindasan dan peperangan dengan kaum Quraisy. Perjanjian Hudaibiyah dirancang untuk memberikan perdamaian dan kestabilan bagi kedua pihak. Salah satu ketentuan dalam perjanjian ini adalah gencatan senjata selama 10 tahun.

Alasan Penolakan Rasulullah

Ketika kaum Quraisy meminta untuk memperpanjang perjanjian, ada beberapa alasan mengapa Rasulullah menolak.

Baca Juga :   Kedaulatan itu Tidak Berasal dari Kekuasaan Lain yang Lebih Tinggi Karena Kedaulatan Bersifat

1. Pelanggaran Kaum Quraisy terhadap Perjanjian

Salah satu alasan utama adalah karena kaum Quraisy telah melanggar perjanjian Hudaibiyah sendiri. Tidak lama setelah perjanjian ditandatangani, kaum Quraisy terlibat dalam serangan terhadap salah satu sekutu Muslim. Ini merupakan pelanggaran jelas terhadap perjanjian, dan oleh karena itu, tuntutan mereka untuk memperpanjang perjanjian tidak dapat diterima.

Baca Juga :   Membiasakan Bersikap Toleransi Antar Umat Beragama Mencerminkan Pelaksanaan Nilai Pancasila, Yaitu

2. Meningkatnya Kepercayaan dan Kekuatan Muslim

Pada saat yang sama, perjanjian Hudaibiyah memang berhasil menciptakan perdamaian relatif yang memungkinkan berkembang lebih jauh. Banyak yang masuk selama periode ini sehingga otoritas dan kekuatan Muslim bertambah secara signifikan. Karena itu, perpanjangan perjanjian tidak lagi menguntungkan bagi kaum Muslim.

3. Tujuan Utama Rasulullah SAW

Tujuan utama Nabi Muhammad SAW adalah menyebarkan . Mengingat bahwa perjanjian semula ditandatangani atas dasar proteksi dan perdamaian, perpanjangan perjanjian tersebut tidak akan melanjutkan tujuan utama ini jika ada pelanggaran yang dilakukan oleh kaum Quraisy.

Baca Juga :   Terangkan Mengapa Nasionalisme dan Patriotisme Sangat Penting bagi Kelestarian Kehidupan Bangsa Indonesia

Secara keseluruhan, penolakan Rasulullah terhadap permintaan kaum kafir Quraisy untuk memperpanjang perjanjian didasarkan pada pelanggaran perjanjian oleh kaum Quraisy, peningkatan kekuatan dan otoritas Muslim, serta komitmen Rasulullah atas tujuan penyebaran . Ini menunjukkan kebijaksanaan dan strategi Rasulullah dalam menjalankan misi dakwahnya.