Tutup
Artikel

Mengapa Sisingamangaraja 12 Menentang Kristenisasi yang Dilakukan Belanda?

×

Mengapa Sisingamangaraja 12 Menentang Kristenisasi yang Dilakukan Belanda?

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Sebagai pahlawan nasional Indonesia, Sisingamangaraja 12 dikenal sebagai pejuang yang menentang penjajahan Belanda di bumi Nusantara. Beliau adalah pemimpin dari kerajaan Batak yang berusaha menjaga eksistensi dan tradisi bangsa Batak yang telah ada jauh sebelum adanya campur tangan penjajah. Salah satu bentuk perlawanan yang dilakukan Sisingamangaraja 12 adalah menentang kristenisasi yang dilakukan Belanda. Lalu mengapa Sisingamangaraja 12 menentang kristenisasi yang dilakukan Belanda? Jawabannya terletak pada sejarah, susunan masyarakat, dan perjuangan beliau untuk mempertahankan budaya dan tradisi leluhur.

Baca Juga :   Jaringan Komputer yang Wilayahnya Hanya Mencakup Kantor-Kantor yang Letaknya Berdekatan atau dalam Suatu Kota Disebut Jenis Jaringan Apakah?

Latar Belakang Penolakan: Perlindungan Adat dan Tradisi

Salah satu alasan utama Sisingamangaraja 12 menentang kristenisasi adalah untuk melindungi adat dan tradisi Batak yang telah ada sebelum kedatangan penjajah Belanda. Beliau menganggap bahwa proses kristenisasi merupakan ancaman terhadap kehidupan dan keberlangsungan tradisi bangsa Batak, yang sangat erat kaitannya dengan adat istiadat, , serta kepercayaan leluhur. Dalam pandangan beliau, penyebaran Kristen yang dilakukan oleh Belanda bisa melemahkan atau bahkan menghilangkan sendi-sendi kehidupan budaya bangsa Batak.

Iklan
Baca Juga :   Jelaskan Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai Pendidikan Nilai dan Moral

Kolonialisme dan Pendekatan Politik Belanda

Penolakan terhadap kristenisasi juga didasari oleh kebijakan politik Belanda pada masa itu. Kristenisasi merupakan salah satu cara yang digunakan oleh Belanda untuk menguasai wilayah-wilayah di Nusantara melalui “pendekatan lunak”. Salah satu strategi yang digunakan Belanda untuk mencapai tujuannya adalah mempengaruhi rakyat Indonesia, termasuk bangsa Batak, untuk menerima Kristen. Hal ini bertujuan untuk mempermudah mengendalikan penguasa dan rakyat di berbagai wilayah yang dikuasai.

Baca Juga :   Negara Kesatuan Republik Indonesia: Sebuah Negara Kepulauan yang Berciri Nusantara dan Makna yang Terkandung dalam Pasal 25 A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Tentang Wilayah Negara Indonesia

Sisingamangaraja 12 menilai bahwa penerimaan Kristen oleh masyarakat Batak akan membuat mereka terpengaruh oleh gaya pemikiran Barat dan menjauhi ajaran serta nilai-nilai yang telah dianut oleh leluhur mereka. Oleh karena itu, pemberontakan terhadap kristenisasi dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan Belanda dan menjaga eksistensi bangsa Batak.

Sisingamangaraja 12 dan Legitimasi Spiritual

Selain karena faktor sejarah dan perjuangan, penolakan Sisingamangaraja 12 terhadap kristenisasi dapat pula dilihat sebagai bagian dari upaya beliau untuk mempertahankan integritas dan legitimasi sebagai pemimpin dan penguasa adat Batak. Sebagai Raja, Sisingamangaraja 12 memiliki kedudukan dan kekuatan spiritual yang dianggap sebagai jembatan penghubung antara masyarakat Batak dengan leluhur serta para dewa yang dipercayai.

Baca Juga :   Isi dari Konstitusi adalah Berbagai Aturan Mengenai Hal-Hal Mendasar dalam Kehidupan Negara

Dalam pandangan Sisingamangaraja 12, penerimaan Kristen oleh masyarakat Batak akan melemahkan posisi dan peran beliau sebagai pemimpin adat dan religius. Oleh karena itu, perlawanan terhadap kristenisasi dapat dianggap sebagai upaya mempertahankan legitimasi dan kekuatan spiritual yang dimiliki.

Jadi, jawabannya apa? Sisingamangaraja 12 menentang kristenisasi yang dilakukan Belanda karena ingin melindungi adat istiadat, kepercayaan, dan tradisi bangsa Batak dari ancaman pihak penjajah. Beliau melihat bahwa kristenisasi merupakan salah satu cara Belanda untuk mengendalikan rakyat dan penguasa, serta melemahkan peranan beliau sebagai pemimpin adat dan religius di kalangan masyarakat Batak.

Baca Juga :   Faktor yang Turut Menentukan Besar Hambatan Suatu Kawat Logam