Tutup
Artikel

Mengapa Sosiologi Bersifat Non Etis Sebagai Ilmu Pengetahuan Tentang Masyarakat?

×

Mengapa Sosiologi Bersifat Non Etis Sebagai Ilmu Pengetahuan Tentang Masyarakat?

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Sosiologi, sebagai , berusaha memahami dan menganalisis struktur, proses, dan perubahan dalam masyarakat. Namun, sering kali ada anggapan yang menyatakan bahwa sosiologi bersifat non etis. Hal ini sejatinya menjadi semacam kesalahpahaman mengenai peran dan fungsi sosiologi sebagai disiplin tentang masyarakat. Untuk memahami hal tersebut, mari kita telusuri lebih lanjut pada penjelasan berikut.

Baca Juga :   Menghitung Jarak yang Ditempuh oleh Mobil saat Melaju dengan Usaha sebesar 15000 J dan Gaya sebesar 500 N

Misinterpretasi Etis dalam Sosiologi

Ketika seseorang menuduh sosiologi sebagai “non-etis”, biasanya ini mengacu pada pemahaman tentang bagaimana sosiologi menentang nilai-nilai tertentu atau bagaimana ia berpotensi mengganggu keadaan sosial yang ada. Dalam pengertian ini, penyataan tersebut tidak benar. Sosiologi, sebagai ilmu, tidak bertugas untuk menentukan nilai atau untuk mempengaruhi masyarakat dengan cara tertentu. Tugas utamanya adalah untuk memahami masyarakat, tidak untuk mengubahnya.

Iklan
Baca Juga :   Konsepkanlah Kesamaan Cita-cita Moral yang Dianut oleh Individu Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila

Objektivitas dalam Sosiologi

Sebagai , sosiologi wajib menjaga obyektivitas. Biarpun bidang studinya mengenai manusia dan interaksinya, sehingga sering kali terjalin sentimen pribadi atau bias, namun dalam menghasilkan pengetahuan, sosiologi berusaha untuk menjungjung tinggi konsep serta prinsip obyektif. Kemampuan sosiologis yang mampu melihat masalah atau fenomena sosial tanpa prasangka inilah yang menjadi daya saing sosiologi. Hal ini menegaskan bahwa sosiologi berusaha untuk menjalankan penelitiannya secara etis sejauh mana pun kemungkinannya.

Baca Juga :   Partikel Dasar Penyusun Atom Terdiri Atas Proton, Neutron, dan Elektron serta Muatan Listrik Partikel Dasar

dalam Penelitian Sosiologi

Ketika melakukan penelitian, sosiologi memiliki serangkaian norma etis yang harus diikuti, yang termasuk dalamnya adalah menjaga privasi dan hak subjek penelitian, serta meminimalisir potensi bahaya atau risiko bagi narasumber. Metodologi penelitian dalam sosiologi senantiasa merujuk pada prinsip-prinsip yang ada, dan peneliti biasanya harus mendapatkan persetujuan dari lembaga penelitian sebelum memulai studi mereka. Ini semua membuktikan bahwa sosiologi tidak “non-etis.”

Baca Juga :   Bagaimana Kedudukan Selat Muria Yang Menjadi Pelabuhan Kerajaan Demak Pada Saat Itu?

Kesimpulan

Akhirnya, konsep sosiologi sebagai ilmu yang “non-etis” muncul karena kesalahpahaman fundamental tentang tujuan dan metode sosiologi. Sebagai tentang masyarakat, sosiologi menjalankan kajian dan penelitian dengan berpegang teguh pada prinsip . Dengan kata lain, sosiologi bukanlah yang “non-etis” tentang masyarakat, tetapi sebuah bidang studi yang penting dan etis mengenai bagaimana manusia berinteraksi dalam masyarakat.

Baca Juga :   Cabang Ilmu Geografi yang Mempelajari Relief Permukaan Bumi dan Segala Proses yang Menjadikan Bentuk-Bentuk yang Ada di Atasnya Adalah…