Tutup
News

Mengapa Titik Leleh serta Titik Didih Gas Mulia Sangat Rendah?

×

Mengapa Titik Leleh serta Titik Didih Gas Mulia Sangat Rendah?

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Gas mulia juga dikenal sebagai gas inert, yang mencakup helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Uniknya, gas-gas ini memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah dibandingkan dengan sebagian besar elemen lainnya dalam tabel periodik. Pendekatan ilmiah terhadap fenomena ini melibatkan pemahaman tentang struktur atom dan ikatan kimia.

Baca Juga :   Penggunaan Kekuatan atau Kekerasan Terhadap Orang-Orang atau Harta Milik, Mengintimidasi atau Memaksa Suatu Pemerintah atau Suatu Organisasi Formal, atau Penduduk Sipil untuk Mencapai Tujuan-Tujuan Politik, Agama, dan Sosial Tertentu, Disebut Apa?

Struktur Atom dan Sifat Kimia Gas Mulia

Gas mulia terletak di grup paling kanan dari tabel periodik, yaitu Grup 18, sering disebut sebagai grup gas mulia atau gas noble. Mereka adalah elemen yang stabil dan jarang bereaksi dengan elemen lain, yang disebabkan oleh struktur elektronnya. Elektron-elektron pada gas mulia terisi penuh di kulit valensi – tempat di mana interaksi kimia berlangsung. Ini berarti mereka mencapai konfigurasi elektron yang stabil dan jarang membentuk ikatan dengan atom lain.

Baca Juga :   Dalam Upaya Menggulingkan Kekuasaan Daulah Umayyah, Bani Abbas Menerapkan Politik Bersahabat: Bentuk Politik Tersebut Dengan Cara Apa?
Iklan

Interaksi Antar Molekul dan Titik Leleh atau Didih

Titik leleh dan titik didih suatu zat dipengaruhi oleh kuat atau lemahnya interaksi antara molekul (disebut sebagai kekuatan gaya antarmolekul). Jika gaya tarik antar molekul sangat kuat, maka energi yang diperlukan untuk memecahkan ikatan ini (dalam bentuk suhu) harus lebih tinggi. Oleh karena itu, zat tersebut akan memiliki titik leleh atau titik didih yang lebih tinggi.

Baca Juga :   Dampak Apa Yang Ditimbulkan dari Perkelahian Pelajar Antar Sekolah?

Namun, karena gas mulia memiliki orbital elektron yang sudah terisi penuh, mereka jarang membentuk ikatan dengan gas lain, sehingga menciptakan interaksi antarmolekul yang sangat lemah. Ini berarti membutuhkan lebih sedikit energi (dalam bentuk suhu) untuk melepaskan gas mulia dari keadaan padat atau cair menjadi gas, dibandingkan dengan element lain. Oleh karena itu, gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah dibandingkan dengan elemen lain.

Baca Juga :   Memvariasikan Materi Berdasarkan Kebutuhan Belajar Murid Saya

Kesimpulan

Dengan demikian, titik leleh dan titik didih yang sangat rendah pada gas mulia dapat dipahami melalui struktur atom mereka serta sifat ikatan yang jarang dan lemah antara molekul. Tidak adanya ikatan kimia yang kuat dan interaksi antarmolekul yang lemah pada gas mulia membuat mereka memerlukan suhu yang relatif lebih rendah untuk mencapai keadaan cair atau padat. Stabilitas dan ketidakreaktifan gas mulia adalah sifat khas yang mencerminkan titik leleh dan titik didih yang rendah.

Baca Juga :   Jelaskan Bagaimana Tanah dan Kekayaan Alam Serta Penduduk dan Tenaga Kerja Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi