Tutup
Artikel

Menjelaskan Jenis Sosialisasi yang Ketika Tidak Dilaksanakan Maksimal, Maka Bisa Memicu Terjadinya Fenomena Kekerasan yang Dilakukan Remaja di Indonesia

×

Menjelaskan Jenis Sosialisasi yang Ketika Tidak Dilaksanakan Maksimal, Maka Bisa Memicu Terjadinya Fenomena Kekerasan yang Dilakukan Remaja di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Sosialisasi adalah proses di mana individu belajar bagaimana bertingkah laku dalam masyarakat dan menginternalisasi nilai dan norma yang berlaku. Pada dasarnya, ada tiga jenis utama sosialisasi yang berperan penting dalam membentuk perilaku remaja: sosialisasi primer, sekunder, dan tertier. Kurangnya atau kegagalan dalam pelaksanaan jenis-jenis sosialisasi ini dapat memicu terjadinya fenomena kekerasan yang dilakukan remaja di Indonesia.

Baca Juga :   Mengapa Pada Masa Pemerintahan Orde Baru Kedaulatan Rakyat Tidak Berkembang Bahkan Hampir Tidak Ada?

Sosialisasi Primer

Proses ini terjadi dalam dan merupakan pengenalan pertama anak-anak terhadap norma dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat. Jika tidak dilakukan dengan efektif, remaja dapat memiliki pandangan yang terdistorsi tentang apa yang dapat diterima oleh masyarakat, termasuk perilaku yang berkaitan dengan kekerasan.

Iklan

Dalam , komunikasi dan pengawasan orang tua sangatlah penting. Orang tua yang kurang berkonsentrasi pada mendidik anak mereka atau yang mengabaikan tanda-tanda awal perilaku agresif dapat tidak sengaja mendorong kekerasan di masa remaja.

Baca Juga :   Kecepatan Gerak, Situasi, dan Kondisi Emosional Penari Berhubungan dengan Desain

Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder berkaitan dengan proses belajar norma dan nilai-nilai di luar , misalnya di sekolah atau dalam komunitas. Kegagalan sosialisasi sekunder dapat terjadi jika remaja terlibat dalam kelompok pergaulan yang negatif atau jika institusi tidak memainkan peran mereka dalam karakter.

karakter di sekolah, yang termasuk dalam kurikulum pendidikan, membantu mengajarkan nilai-nilai seperti toleransi, empati, dan rasa hormat terhadap orang lain. Kurangnya pendidikan karakter ini dapat membuka jalan bagi perilaku agresif dan kekerasan di kalangan remaja.

Baca Juga :   Hakikat Islam Adalah Menebar Keselamatan Dan Kedamaian Itu Sebabnya Setiap Muslim Dilarang Melakukan

Sosialisasi Tertier

Ini adalah proses di mana media massa dan teknologi, seperti televisi dan internet, berfungsi sebagai sarana sosialisasi. Media massa dan digital memiliki pengaruh kuat terhadap remaja, dan jika tidak dimonitor dan dibatasi penggunaannya, dapat memberikan dampak negatif termasuk mendorong perilaku kekerasan.

Contohnya, paparan berlebihan terhadap konten media yang menggambarkan kekerasan dapat mempengaruhi individu muda untuk menerima kekerasan sebagai cara penyelesaian konflik atau masalah.

Baca Juga :   Naturalisasi Istimewa Bisa Diberikan Bagi Warga Negara Asing oleh Presiden Dengan Persetujuan

Dalam rangka meminimalisir fenomena kekerasan di kalangan remaja Indonesia, penting bagi semua pihak yang terlibat (, sekolah, dan masyarakat) untuk berperan aktif dalam proses sosialisasi. Sebuah upaya yang terpadu, termasuk pendekatan preventif dan intervensi, dapat memastikan bahwa sosialisasi remaja dilakukan dengan baik dan efektif, sehingga mencegah perilaku kekerasan.

Baca Juga :   Pemilihan Kata untuk Mengekspresikan Ide-Ide yang Tepat dan Selaras Disebut