Tutup
Artikel

Nelayan Ikan dengan Skala Besar yang Beroperasi di Kawasan Asia Tenggara Memanfaatkan Data Cuaca, Suhu, Arah Angin untuk Mencari Ikan di Lautan

×

Nelayan Ikan dengan Skala Besar yang Beroperasi di Kawasan Asia Tenggara Memanfaatkan Data Cuaca, Suhu, Arah Angin untuk Mencari Ikan di Lautan

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Sektor perikanan merupakan tulang punggung ekonomi banyak negara di kawasan Asia Tenggara. Sehubungan dengan itu, strategi efektif dalam mencari ikan menjadi krusial, terutama bagi nelayan skala besar. Salah satu strategi yang telah menjadi sangat berguna adalah pemanfaatan data cuaca seperti suhu dan arah angin. Mari kita telusuri bagaimana data ini digunakan dalam prakteknya.

Peranan Data Cuaca, Suhu, dan Arah Angin

Setiap spesies ikan memiliki kondisi hidup optimal yang berbeda-beda. Beberapa ikan menyukai air yang lebih dingin, sementara lainnya lebih suka perairan yang hangat. Sebagai , ikan tuna biasanya ditemukan di perairan yang suhu permukaan lautnya berkisar antara 15 dan 29 derajat celcius. Dengan mengamati data suhu, nelayan dapat menargetkan daerah perairan yang kemungkinan besar dihuni oleh spesies ikan target.

Iklan
Baca Juga :   Skala Terkecil dari Alat-alat Ukur Panjang seperti Mistar, Jangka Sorong, dan Mikrometer Sekrup

Begitu pula dengan arah angin, yang juga memiliki peran penting dalam mengidentifikasi lokasi ikan. Angin dapat menggerakkan plankton, yang merupakan makanan bagi banyak spesies ikan. Bila angin bertiup ke arah tertentu, dapat diprediksi bahwa ikan akan mengikuti arus plankton tersebut.

Implementasi di Lapangan

Di Asia Tenggara, banyak kapal penangkap ikan skala besar yang dilengkapi dengan teknologi canggih untuk memanfaatkan data ini. Salah satu teknologi tersebut adalah sensor cuaca dan suhu yang terpasang di kapal. Sensor ini mampu mendeteksi parameter cuaca seperti suhu dan kecepatan angin secara real-time.

Baca Juga :   Jepang dapat Menguasai Wilayah Indonesia setelah Belanda Menyerah Di

Asosiasi nelayan skala besar juga seringkali berkolaborasi dengan lembaga meteorologi dan oseanografi untuk mendapatkan data cuaca dan kondisi laut terbaru. Data ini kemudian digunakan untuk membuat peta digital yang memandu nelayan menuju area penangkapan ikan potensial.

Manfaat dan Dampak Ekonomi

Pemanfaatan data cuaca, suhu, dan arah angin dapat meningkatkan efisiensi dalam penangkapan ikan. Dengan mengetahui lokasi potensial ikan, nelayan dapat langsung menuju ke lokasi tersebut tanpa perlu membuang waktu dan bahan bakar untuk mencari-cari. Ini berarti peningkatan signifikan dalam pendapatan nelayan, serta pengurangan dampak negatif terhadap .

Baca Juga :   Jenis Promosi Non Personal Mengenai Pelayanan Usaha Tertentu dengan Cara Membahas Informasi dan Berita Tentang Produk yang Dijual: Wawancara Populer di Media

Dalam konteks lebih luas, perikanan yang lebih efisien dan berkelanjutan ini berdampak positif terhadap ekonomi negara-negara Asia Tenggara. Selain itu, hal ini juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya dalam hal kehidupan bawah air yang berkelanjutan.

Jadi, jawabannya apa? Dengan pemanfaatan data cuaca, suhu, dan arah angin, nelayan ikan skala besar di Asia Tenggara tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi dan pendapatan mereka, tetapi juga berkontribusi pada upaya global untuk pencapaian perikanan yang berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik.

Baca Juga :   Tempat Proses Perubahan Energi Gerak dari Sumber Daya Alam Menjadi Energi Listrik Adalah Fungsi Dari