Nilai sebagai Asumsi Dasar Tercipta Melalui Proses Interaksi Sosial di Masyarakat

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Masyarakat adalah wadah yang melahirkan berbagai nilai dan norma yang berlaku. Di dalamnya, terbentuk suatu nilai yang tumbuh, berkembang, dan terus berubah sejalan dengan perubahan zaman. Nilai-nilai tersebut merupakan asumsi dasar yang dipahami dan diterima oleh masyarakat. Apakah nilai tersebut tercipta secara misterius atau mendadak? Tentu tidak, nilai ternyata tercipta melalui proses lama yang melibatkan interaksi sosial di masyarakat.

Baca Juga :   Berikut Hal-Hal Perlu Diperhatikan dalam Menetapkan Desain Proses Produksi Kerajinan Kayu, Bambu, dan Rotan, Kecuali…

Proses Terbentuknya Nilai

Nilai tidak tercipta dalam sekejap. Proses pembentukannya melibatkan interaksi dan komunikasi antarindividu dalam masyarakat. Saat berinteraksi, seseorang memberikan makna dan penilaian terhadap sesuatu, baik itu dalam bentuk lisan maupun perbuatan. Dari sinilah muncul apa yang disebut dengan ‘nilai'. Nilai ini bisa berupa norma, standar, aturan, dan sebagainya yang dijadikan pedoman dalam berperilaku.

Setiap orang memiliki pandangan dan penilaian yang berbeda-beda terhadap sesuatu. Hal ini memungkinkan terciptanya berbagai nilai dalam masyarakat. Semakin banyak interaksi sosial yang terjadi, semakin banyak pula nilai yang tercipta.

Baca Juga :   Sebutkan Nama Alat Ukur di Bawah Ini Lalu Nyatakan Hasil Pengukuran Dilengkapai Satuannya

Nilai sebagai Asumsi Dasar

Mengapa nilai dianggap sebagai asumsi dasar? Nilai adalah konsep abstrak yang berfungsi sebagai alat ukur atau pengarah perilaku manusia. Nilai memberikan panduan tentang apa yang baik dan buruk, benar dan salah, penting dan tidak penting. Nilai juga mengandung asumsi mengenai cara dunia seharusnya bekerja dan bagaimana manusia seharusnya berperilaku.

Baca Juga :   Masa Panen Tanaman Bayam Dapat Dilakukan Setelah Bayam Mulai Berumur Berapa?

Oleh karena itu, nilai sering dianggap sebagai asumsi dasar dalam masyarakat. Nilai menjadi acuan dan arahan bagi masyarakat dalam berperilaku. Dalam konteks ini, nilai juga bisa dianggap sebagai suatu norma sosial yang dijadikan sebagai pedoman dalam berperilaku.

Peran Interaksi Sosial

Interaksi sosial berperan penting dalam terbentuknya nilai. Melalui interaksi, individu dapat berbagi pandangan dan menentukan standar-standar perilaku yang dianggap baik atau buruk. Melalui interaksi pula terjadi proses negosiasi nilai. Dalam proses ini, individu atau kelompok dalam masyarakat saling berdiskusi, berargumen, dan mencapai kesepakatan mengenai nilai apa yang harus dipegang dan dijalankan.

Baca Juga :   Lirik ‘Ku Menangis Membayangkan Betapa Kejamnya’: Mengerti Nilai di Balik Setiap Kata dan Chord

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, nilai sebagai asumsi dasar masyarakat tidak tercipta dengan mudah. Nilai tersebut bukan berasal dari satu individu saja, melainkan hasil dari proses interaksi sosial yang panjang dan kompleks. Nilai muncul dari bagaimana individu dalam masyarakat menilai dan menginterpretasi berbagai fenomena, sekaligus cara mereka berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Nilai adalah cerminan dari suatu masyarakat, dan sekaligus menjadi arahan bagi masyarakat tersebut dalam berperilaku.

Baca Juga :   Bagaimana Sistem Pencernaan Bekerja Mengolah Makanan dan Minuman yang Kita Konsumsi?

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait