Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan aturan atau norma yang mengatur perilaku dan interaksinya dengan sesama. Aturan-aturan ini dibentuk dan ditegakkan oleh masyarakat atau komunitas tersebut untuk membentuk tatanan sosial yang harmonis dan adil. Penekanan ini diberikan pada kode etik atau prinsip moral yang diyakini dan diterapkan oleh sekelompok orang.
Salah satu sumber utama norma atau aturan ini adalah wahyu Tuhan yang tercermin dalam kitab-kitab suci. Dalam konteks ini, “wahyu Tuhan” merujuk pada pengetahuan atau ajaran yang dipercaya telah diberikan secara langsung oleh Tuhan atau entitas ilahi kepada manusia. Wahyu ini kemudian diabadikan dan disusun dalam bentuk kitab suci, yang menjadi pedoman hidup bagi pengikut agama tertentu.
Wahyu Tuhan dalam Kitab Suci
Ada beragam kitab suci yang digunakan oleh berbagai agama di seluruh dunia, termasuk Al-Qur'an dalam Islam, Alkitab dalam agama Kristen, Tanakh dan Talmud dalam agama Yahudi, serta Bhagavad Gita dan Veda dalam Hindu. Kitab-kitab ini diakui oleh pemeluk agama masing-masing sebagai sumber hukum atau norma suci yang bersumber dari wahyu Tuhan.
Pada umumnya, kitab-kitab suci mengandung panduan atau instruksi tentang bagaimana hidup dengan tepat, baik secara moral, etika, atau spiritual. Pada dasarnya, setiap kitab suci berisi sejumlah aturan atau kaidah mengenai bagaimana seharusnya manusia bertindak dalam berbagai situasi atau kondisi.
Aturan Tingkah Laku dalam Kitab Suci
Berikut beberapa contoh aturan tingkah laku manusia yang bersumber dari wahyu Tuhan yang terdapat dalam kitab suci.
1. Aturan dalam Al-Qur'an
Dalam ajaran Islam, Al-Qur'an dianggap sebagai wahyu yang diberikan oleh Tuhan (Allah) kepada Nabi Muhammad. Al-Qur'an berisi beragam instruksi langsung tentang bagaimana seorang Muslim harus hidup dan berperilaku. Misalnya, Al-Qur'an menekankan pentingnya keadilan, kebajikan, ibadah, dan hubungan personal yang baik dengan orang lain. Salah satu contoh aturan utama dalam Al-Qur'an adalah “Janganlah kamu mendekati zina” (Al-Qur'an 17:32), yang merupakan peringatan keras terhadap perbuatan imoral.
2. Aturan dalam Alkitab
Alkitab terdiri dari dua bagian utama, yakni Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Sama seperti Al-Qur'an, Alkitab juga berisi berbagai aturan dan petunjuk tentang bagaimana seorang Kristen seharusnya hidup dan berperilaku. Misalnya, dalam Sepuluh Perintah Allah dalam Kitab Keluaran (20:2-17), terdapat berbagai perintah seperti “hormatilah ayahmu dan ibumu” dan “jangan membunuh.”
3. Aturan dalam Kitab Suci Lainnya
Dalam agama-agama lain, kitab-kitab suci juga memiliki peraturan yang bersumber dari wahyu Tuhan. Misalnya dalam Bhagavad Gita (agama Hindu), ada instruksi tentang dharma atau kewajiban moral dan spiritual setiap individu. Dalam agama Yahudi, Talmud berisi hukum dan etika yang bersumber dari Tradisi Lisan dan wahyu Tuhan kepada Nabi Musa.
Kesimpulan
Norma atau aturan tingkah laku manusia dalam masyarakat seringkali bersumber dari wahyu Tuhan, seperti yang tercermin dalam kitab suci. Baik itu dalam Islam, Kristen, Hindu, Yahudi, atau agama lainnya, kitab-kitab suci ini berfungsi sebagai panduan bagi umatnya dalam berperilaku dan berinteraksi, baik dalam skala individu atau dalam lingkungan masyarakat.
Melalui aturan dan petunjuk ini, manusia diharapkan dapat hidup dalam harmoni, menghargai satu sama lain, dan menciptakan tatanan sosial yang adil dan beradab. Jadi, peran agama dan kitab-kitab sucinya sangat penting dalam membentuk norma dan aturan tingkah laku manusia dalam masyarakat.