Dalam memahami keragaman dan klasifikasi makhluk hidup, para ilmuwan biologi telah membangun suatu sistem yang disebut taksonomi. Sistem klasifikasi ini mulai dari level yang paling luas, “kingdom”, hingga level yang paling spesifik, “spesies”. Lantas, bagaimana kondisi jumlah makhluk hidup yang berbeda dalam setiap takson?
Tingkatan Dalam Taksonomi
Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari klasifikasi organisme berdasarkan kesamaan karakteristik. Sistem klasifikasi ini dimulai dari level yang paling luas sampai yang paling spesifik. Berikut ini adalah urutan dari kingdom hingga spesies:
- Kingdom (Kerajaan): Ini adalah level tertinggi dalam sistem klasifikasi biologi. Ada lima kingdom dalam taksonomi yang modern: Monera, Protista, Fungi (Jamur), Plantae (Tumbuhan), dan Animalia (Hewan).
- Phylum (Filum): Setiap kingdom dibagi menjadi beberapa phyla. Misalnya, dalam kingdom Animalia, beberapa phylum utama termasuk Chordata (hewan bertulang belakang), Arthropoda (hewan dengan exoskeleton dan kaki bersendi), dan Mollusca (moluska).
- Class (Kelas): Setiap phylum dibagi lagi menjadi beberapa kelas. Contoh kelas dalam phylum Chordata adalah Mammalia (mamalia), Aves (burung), dan Reptilia (reptil).
- Order (Ordo): Setiap kelas dibagi menjadi ordos. Misalnya, dalam kelas Mammalia, kita memiliki Carnivora (karnivora), Primates (primata), dan Rodentia (rodentia).
- Family (Famili): Di bawah ordo, kita memiliki famili. Misalnya, dalam ordo Primates, kita memiliki Hominidae (manusia dan kerabat terdekatnya).
- Genus (Genus): Setiap famili dibagi lagi menjadi beberapa genus. Misalnya, dalam famili Hominidae, kita memiliki Homo (manusia).
- Species (Spesies): Ini adalah tingkat taksonomi terendah dan paling spesifik. Spesies merujuk pada grup organisme yang mirip dan dapat berkembang biak untuk menghasilkan keturunan yang fertile.
Kondisi Jumlah Makhluk Hidup yang Berbeda Dalam Setiap Takson
Di setiap tingkatan takson, jumlah individu dan variasi spesies akan semakin berkurang. Semakin tinggi tingkatannya, semakin banyak makhluk hidup yang termasuk di dalamnya, tetapi juga semakin sedikit kesamaan antara mereka. Sebaliknya, semakin rendah tingkatannya, semakin sedikit jenis makhluk hidup yang termasuk di dalamnya, tetapi semakin besar kesamaan antara mereka.
Misalnya, kingdom Animalia mencakup segala jenis hewan, dari sponge hingga manusia. Namun, jika kita melihat pada tingkat phylum, seperti Chordata, kita hanya melihat hewan dengan tulang belakang. Di tingkat ini, organisme menunjukkan kesamaan lebih banyak daripada pada tingkat kingdom.
Ketika kita sampai pada tingkat spesies, seperti Homo sapiens, kita menemukan sekelompok organisme yang sangat mirip sehingga mereka dapat berkembang biak dan menghasilkan keturunan yang fertile. Jumlah organisme pada tingkat ini jauh lebih sedikit dibandingkan pada tingkat kingdom atau phylum, tapi kesamaan antara mereka sangat besar.
Kesimpulan
Jadi, ketika kita bergerak dari kingdom ke spesies dalam taksonomi biologi, jumlah dan variasi makhluk hidup yang ada dalam setiap takson berubah. Semakin tinggi tingkatan taksonominya, semakin banyak organisme yang termasuk, tetapi semakin rendah kesamaan antara mereka. Sebaliknya, semakin rendah tingkatan taksonominya, semakin sedikit organisme yang termasuk, tetapi semakin besar kesamaan antara mereka. Taksonomi ini memberikan cara yang tepat dan logis untuk mengklasifikasikan dan memahami keragaman kehidupan yang ada di bumi.