Pajak yang Diberikan oleh Negara ASEAN pada Barang Ekspor dan Impor berdasarkan AFTA

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Perdagangan internasional sangat penting dalam ekonomi global saat ini. Komunitas ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) mengadopsi kerangka kerja Perjanjian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) untuk meningkatkan perdagangan bebas di antara negara-negara anggota. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi hambatan perdagangan dan pajak yang biasanya diterapkan pada barang ekspor dan impor.

Baca Juga :   Garis Lurus yang Menghubungkan Dua Titik pada Suatu Lingkaran dan Melewati Titik Pusat Disebut

AFTA: Sebuah Overview

AFTA didirikan pada tahun 1992 dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing ASEAN dalam produksi dan perdagangan produk di panggung dunia. Kerangka kerja ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan tarif dan non-tarif pada barang-barang yang diperdagangkan di antara negara-negara anggota ASEAN.

Caranya adalah dengan mengurangi dan pada akhirnya menghilangkan pajak yang diberikan pada barang impor dan ekspor di antara negara-negara ASEAN. Pemotongan tarif ini diharapkan memberikan manfaat langsung kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih rendah dan lebih banyak pilihan, sambil tetap memungkinkan produsen untuk memperluas pasar mereka.

Baca Juga :   Harapan Rakyat Indonesia Terhadap Pemerintahan Orde Baru yang Ingin Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 Secara Murni dan Konsekuen tidak Sepenuhnya Terwujud: Apakah Sebabnya?

Pajak Barang Ekspor dan Impor di ASEAN Berdasarkan AFTA

Di bawah kerangka kerja AFTA, barang-barang yang diproduksi dan diperdagangkan di antara negara-negara anggota ASEAN berpotensi dikenakan pajak rendah atau bahkan nol persen.

Pajak umumnya ditentukan berdasarkan tingkat tarif Common Effective Preferential (CEPT), yang berkisar antara 0% hingga 5%. Dalam beberapa kasus, pajak dapat ditiadakan seluruhnya untuk merangsang perdagangan dan investasi di antara negara-negara anggota.

Baca Juga :   Lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah Akumulasi dari Berbagai Krisis yang Terjadi pada Jaman Demokrasi Liberal, Berikut ini adalah Berbagai Krisis yang Mendorong Dikeluarkannya Dekrit Presiden 1959, Kecuali…

Pajak ini dicapai melalui program pengurangan tarif yang bertahap menjadi di bawah 5% dan pada akhirnya menjadi nol. Program ini dibuat untuk memfasilitasi integrasi pasar regional dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kesimpulan

Pajak ekspor dan impor di negara ASEAN yang berlaku berdasarkan AFTA memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional dan global. Dengan mengurangi atau menghilangkan tarif, negara-negara ASEAN telah dapat meningkatkan perdagangan dan integrasi ekonomi di antara mereka. Melalui inisiatif ini, ASEAN berupaya untuk menciptakan yang kondusif bagi perdagangan bebas, yang mana dapat mendukung pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga :   Salah Satu Kelemahan Alat Transportasi Masa Lalu Adalah

Pos terkait