Tutup
News

Penduduk Asli Dari Kota Madinah Yang Menyambut Kedatangan Kaum Muslimin Ketika Hijrah Disebut Kaum

×

Penduduk Asli Dari Kota Madinah Yang Menyambut Kedatangan Kaum Muslimin Ketika Hijrah Disebut Kaum

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Hijrah, berarti perpindahan, menjadi salah satu fase penting dalam sejarah . Dalam konteks sejarah, Hijrah merujuk kepada perpindahan Nabi Muhammad dan para pengikutnya dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Pada saat itu, di Madinah, penduduk asli yang dikenal dengan sebutan “kaum” telah menunggu dan siap menyambut mereka.

Penduduk asli Madinah yang menyambut kedatangan kaum Muslimin ini dikenal dengan sebutan “Kaum Anshar” atau “Penduduk Madinah Penolong”. Kata “Anshar” sendiri berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti pembantu atau penolong.

Iklan
Baca Juga :   Kondisi Keruangan Desa Dicirikan dengan Kepadatan Penduduk yang Rendah: Faktor Fisik dan Sosial Yang Mendorong Terciptanya Kondisi Tersebut

Sejarah Kaum Anshar

Kaum Anshar merupakan kelompok masyarakat Madinah yang merupakan keturunan dari dua suku besar, yakni Aus dan Khazraj. Mereka adalah masyarakat Madinah yang telah lama menetap dan memiliki peran besar dalam perkembangan kota tersebut. Kaum Anshar memiliki peran penting dalam menyambut dan memberikan perlindungan kepada Nabi Muhammad dan para pengikutnya yang hijrah dari Mekkah.

Baca Juga :   Pembangunan yang Cenderung Dinikmati Masyarakat Perkotaan atau Daerah yang Berdekatan dengan Pusat Pemerintahan dan Ekonomi Dapat Menyebabkan Apa?

Salah satu alasannya adalah konflik internal dan pertikaian antarsuku yang terjadi di Madinah sebelum kedatangan Nabi Muhammad. Dengan kedatangan Nabi Muhammad, mereka melihat peluang untuk mendamaikan kedua suku ini dan membawa perdamaian dan stabilitas bagi kota Madinah.

Peran Kaum Anshar dalam Pengembangan di Madinah

Setelah kedatangan Nabi Muhammad, kaum Anshar telah memberikan dukungan penuh terhadap misi beliau. Mereka membantu mengamankan kota Madinah, mendukung pertumbuhan komunitas Muslim baru, dan berpartisipasi aktif dalam pertempuran yang dilakukan untuk melindungi komunitas tersebut.

Baca Juga :   Kamu memiliki 160 permen, jika kamu memberikan 8 permen pada masing-masing anak, berapa orang yang bisa menerima permen?

Saat Nabi Muhammad tiba di Madinah, beliau merasakan kasih sayang dan kedermawanan dari kaum Anshar. Hal ini dibuktikan dengan pengorbanan mereka dalam memberikan rumah dan harta benda bagi para Muhajirin (pengungsi dari Mekkah).

Dalam pandangan , kaum Anshar adalah simbol solidaritas, persaudaraan, dan kasih sayang. Peran mereka di Madinah dan dalam pengembangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sejarah sehingga kontribusi mereka sangat dihargai.

Baca Juga :   Hormat dan Patuh dari Seorang Anak kepada Orang Tua Disebut Apa?

Penghargaan bagi Kaum Anshar

Penghargaan bagi kaum Anshar diabadikan dalam Al-Quran, khususnya dalam Surah Al-Hashr ayat 8-9. Dalam ayat tersebut, Allah SWT memuji perbuatan baik kaum Anshar yang telah memberi bantuan kepada saudara-saudara mereka (kaum Muhajirin) yang hijrah dan memberikan kepada mereka hak untuk tinggal di rumah-rumah mereka sendiri.

Dengan demikian, interaksi yang terjadi antara kaum Muhajirin dan Anshar di Madinah merupakan fondasi bagi pembentukan suatu masyarakat yang adil, saling menghargai, dan perdamaian. Kedua kelompok ini menjadi pelopor dalam membangun komunitas Muslim pertama di dunia yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Islam hingga saat ini.

Baca Juga :   Deklarasi Djuanda pada Tanggal 13 Desember 1957 Menetapkan Batas Laut Teritorial Indonesia Sejauh

Kaum Anshar tetap hidup di dalam sejarah Islam sebagai simbol persaudaraan, solidaritas, dan kasih sayang. Mereka memberikan berharga tentang bagaimana hubungan antarmanusia harus dijalin, tidak hanya di dalam komunitas Muslim, tapi bisa juga diadopsi oleh masyarakat luas.