Tutup
Artikel

Perubahan pada Energi Kimia Selalu Disertai dengan Perubahan Panas: Berdasarkan Perubahan Panas yang Terjadi, Reaksi Kimia dapat Dibedakan menjadi Reaksi Eksoterm dan Endoterm

×

Perubahan pada Energi Kimia Selalu Disertai dengan Perubahan Panas: Berdasarkan Perubahan Panas yang Terjadi, Reaksi Kimia dapat Dibedakan menjadi Reaksi Eksoterm dan Endoterm

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Reaksi kimia adalah proses yang melibatkan perubahan ikatan kimia dan konversi energi. Efek paling umum dari reaksi kimia adalah perubahan panas. Kapan pun energi kimia berubah sebagai hasil dari reaksi kimia, perubahan panas juga akan terjadi. Oleh karena itu, perubahan energi dalam reaksi kimia dapat diindikasikan oleh perubahan panas yang terjadi. Atas dasar perubahan panas ini, reaksi kimia dapat dibedakan menjadi dua jenis utama: reaksi eksoterm dan endoterm.

Baca Juga :   Perpindahan Kalor yang Terjadi pada Saat Seseorang Memasak Air Secara Berturut-turut

Reaksi Eksoterm

Reaksi eksoterm adalah jenis reaksi yang melepaskan panas ke . Dalam reaksi tersebut, energi yang dibutuhkan untuk merusak ikatan dalam reaktan (zat awal dalam reaksi) lebih sedikit dibandingkan dengan energi yang dilepaskan saat produk (hasil dari reaksi) terbentuk. Hasilnya, ada kelebihan energi, yang biasanya dilepaskan ke dalam bentuk panas. Reaksi eksoterm biasanya membuat sekitar menjadi lebih hangat.

Iklan
Baca Juga :   Apa Relevansi Pemikiran KHD Pendidikan yang Berhamba pada Anak dengan Peran Saya Sebagai Pendidik?

reaksi eksoterm meliputi pembakaran (seperti kayu atau bensin) dan banyak reaksi metabolisme dalam tubuh (seperti pemecahan glukosa untuk mendapatkan energi).

Reaksi Endoterm

Berlawanan dengan reaksi eksoterm, reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap panas dari . Dalam reaksi jenis ini, energi yang dibutuhkan untuk memecahkan ikatan dalam reaktan jauh lebih besar dibandingkan dengan energi yang dilepaskan saat produk terbentuk. Akibatnya, ada kekurangan energi, yang biasanya dipenuhi dengan mengambil panas dari . Reaksi endoterm biasanya membuat lingkungan sekitar menjadi lebih dingin.

Baca Juga :   Alas Kaki yang Biasanya Dibuat dari Karet atau Kulit

reaksi endoterm meliputi fotosintesis (di mana tanaman menggunakan energi dari sinar matahari untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen) dan proses penguapan (di mana air mengambil panas dari lingkungan untuk berubah dari cair menjadi gas).

Kesimpulan

Secara singkat, perubahan pada energi kimia selalu disertai dengan perubahan panas. Jenis perubahan panas yang terjadi (ya itu dilepaskan atau diserap) menentukan apakah reaksi kimia adalah reaksi eksoterm atau endoterm. Dalam reaksi eksoterm, panas dilepaskan, membuat lingkungan sekitar menjadi lebih hangat, sementara dalam reaksi endoterm, panas diserap, membuat lingkungan sekitar menjadi lebih dingin. Dengan memahami konsep ini, kita dapat lebih memahami banyak proses kimia dan fisik yang terjadi di sekitar kita setiap hari.

Baca Juga :   Pancasila Dapat Dijadikan Sebagai Pengikat Tali Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia Karena