Tutup
Artikel

Qada dan Qadar dalam Kehidupan Sehari-Hari sering Disebut Dengan

×

Qada dan Qadar dalam Kehidupan Sehari-Hari sering Disebut Dengan

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Dalam , konsep Qada dan Qadar seringkali menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keyakinan umat Muslim. Istilah ini merujuk pada keyakinan tentang takdir atau nasib dari Tuhan, dan lebih spesifik tentang kepercayaan bahwa segala hal yang terjadi di dunia ini, baik yang buruk maupun baik,

adalah bagian dari rencana dan kehendak Tuhan. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, Qada dan Qadar sering disebut dengan berbagai istilah, antara lain takdir, nasib, atau bahkan takdir hidup.

Iklan
Baca Juga :   Adanya Lembaga Bahtsul Masail NU, Majlis Tarjih MD, Dewan Hisbah Persis, dll Merupakan Representasi dari Apa?

Secara bahasa, “Qada” berarti keputusan, sedangkan “Qadar” berarti takdir. Dalam konteks teologis, kedua konsep ini merujuk pada keyakinan bahwa Tuhan telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi dalam kehidupan ini, termasuk kehidupan setelah mati. Dengan berpegang pada konsep ini, umat percaya bahwa segala hal yang terjadi di dunia ini sudah ada dalam pengetahuan dan kekuasaan Tuhan sejak awal waktu.

Baca Juga :   Jika Kapur Barus Digunakan Maka Lama-Kelamaan Akan Habis, Pada Proses Ini Terjadi Peristiwa Apa?

Bagaimana Qada dan Qadar Disebut dalam Kehidupan Sehari-hari?

Takdir atau Nasib

Kata “takdir” atau “nasib” sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk merujuk ke Qada dan Qadar. Misalnya, saat seseorang bercerita tentang bagaimana dia bertemu dengan pasangannya dan akhirnya menikah, dia mungkin akan mengatakan, “Ini semua sudah takdir.” Dalam konteks ini, “takdir” berarti bahwa pertemuan dan pernikahan mereka adalah sesuatu yang sudah ditentukan atau dikendalikan oleh Tuhan.

Baca Juga :   Perwujudan dari Pelaksanaan Kedaulatan Rakyat dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Tercermindalam Pelaksanaan

Takdir Hidup

Selain “takdir” atau “nasib,” konsep Qada dan Qadar juga sering disebut dengan “takdir hidup.” Istilah ini merujuk kepada pandangan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup seseorang, baik suka duka, pencapaian, maupun kegagalan, adalah bagian dari rencana atau takdir hidup yang telah ditetapkan oleh Tuhan.

Qadha atau Qudrat

Dalam konteks budaya tertentu, istilah “Qadha” atau “Qudrat” juga digunakan untuk merujuk ke konsep Qada dan Qadar. Misalnya, di beberapa negara berbahasa Arab, seseorang yang sedang mengalami kesulitan mungkin akan mengatakan, “Ini adalah Qadha dari Tuhan,” menunjukkan bahwa dia percaya bahwa kesulitannya adalah bagian dari takdir yang ditentukan oleh Tuhan.

Baca Juga :   Zat Adiktif yang Terdapat dalam Rokok yang Menyebabkan Jari Berwarna Kuning dan Kuku Menjadi Hitam

Jadi, jawabannya apa?

Jadi, dalam kehidupan sehari-hari, Qada dan Qadar sering disebut dengan takdir, nasib, takdir hidup, Qadha, atau Qudrat. Meskipun berbeda-beda dalam istilah, semua merujuk ke konsep yang sama, yaitu keyakinan bahwa segala hal yang terjadi dalam hidup adalah bagian dari rencana dan kuasa Tuhan.