Radikalisme, Ujaran Kebencian, Intoleransi dan Penyebaran Hoaks: Beberapa Tantangan Penerapan Pancasila yang Bersumber pada Media Sosial dan Fungsi Pancasila dalam Menyaring Pengaruh Negatif dari Media Sosial

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Seiring berkembangnya teknologi dan informasi, menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. membuka gerbang komunikasi global yang memungkinkan pertukaran gagasan dan informasi secara instan. Namun pada sisi lain, juga menghadirkan tantangan baru, terutama dalam konteks ideologi negara, Pancasila. Radikalisme, ujaran kebencian, intoleransi dan penyebaran hoaks menjadi beberapa tantangan penerapan Pancasila yang bersumber pada .

Radikalisme merupakan wujud paham ekstrem yang menolak keberagaman dan pluralitas dan sangat mungkin mengancam keutuhan ideologi Pancasila yang mengedepankan persatuan dan kerukunan. sering menjadi wadah bagi penyebaran ide-ide radikal ini melalui berbagai macam konten, seperti postingan, artikel, video, dan bahkan meme.

Bacaan Lainnya
Baca Juga :   Bayangkan Jika Tidak Ada Jaringan Komputer, Bayangkan Jika Semua Komputer Hanya Sendiri-sendiri

Ujaran kebencian buruk pun makin meluas dengan memanfaatkan kemudahan dan kecepatan penyebaran konten di media sosial. Ujaran kebencian ini bisa memecah belah persatuan dan kerukunan yang menjadi prinsip dalam Pancasila.

Intoleransi adalah sikap yang tidak menerima perbedaan dan keberagaman. Intoleransi seringkali muncul dalam bentuk diskriminasi atau pelecehan terhadap kelompok tertentu dan bisa mendestabilkan nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan dan kesetaraan.

Baca Juga :   Zat Aditif yang Biasanya Digunakan Untuk Membuat Roti Donat adalah

Penyebaran hoaks menjadi tantangan lain dalam penerapan Pancasila. Hoaks atau berita palsu seringkali menyesatkan masyarakat dan dapat memicu konflik dan kerusuhan. Hal tersebut merusak kepercayaan publik dalam prinsip Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam hal menyaring pengaruh negatif dari media sosial, maka kedudukan Pancasila mempunyai fungsi penting. Pancasila, dengan prinsip-prinsipnya, dapat menjadi landasan moral dan dalam bermedia sosial. Pancasila juga dapat menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial, sehingga mampu menahan diri dari penyebaran konten yang berpotensi merusak persatuan dan kerukunan.

Baca Juga :   Bagaimana Perkembangan Media Sosial Sejak Awal hingga Saat Ini

Penggunaan Pancasila sebagai alat untuk menyaring konten negatif di media sosial mengandung harapan besar bahwa masyarakat Indonesia dapat lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial. Bukan hanya menghindari pengaruh negatif, tapi juga aktif menyebarkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam Pancasila.

Jadi, jawabannya apa? Kedudukan Pancasila memiliki fungsi sebagai alat penyaring pengaruh negatif dari media sosial. Melalui internalisasi dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, individu dan masyarakat bisa menggunakan media sosial dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Pancasila dapat menjadi panduan moral yang menjaga netizen Indonesia dari radikalisme, ujaran kebencian, intoleransi dan penyebaran hoaks.

Baca Juga :   Sekumpulan Komputer Berjumlah Banyak yang Terpisah-pisah Akan Tetapi Saling Berhubungan dalam Melaksanakan Tugasnya Merupakan Pengertian dari…?
Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait