Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau lebih dikenal sebagai Raja Ali Haji, merupakan tokoh penting dalam sejarah kesusastraan dan perkembangan bahasa Melayu modern. Lahir pada tahun 1809 dan meninggal pada tahun 1873, Raja Ali Haji telah memberikan kontribusi yang tak terhitung jumlahnya dalam mempertahankan dan memajukan bahasa Melayu.
Raja Ali Haji adalah seorang ulama, sastrawan, dan ahli sejarah yang terkenal karena pencapaiannya dalam bidang sastra dan bahasa Melayu. Beberapa karya terbesarnya termasuk kitab fiqh yang berjudul “Sabilal Muhtadin” dan sebuah buku tata bahasa Melayu yang diberi nama “Bustanul Katibin”.
Bustanul Katibin
“Bustanul Katibin”, atau secara harfiah diartikan sebagai “Taman Penulis”, adalah karya monumental Raja Ali Haji yang dikenang sampai saat ini. Buku ini adalah buku tata bahasa Melayu yang pertama dan sangat berpengaruh dalam sejarah perkembangan bahasa ini.
Pada masa itu, bahasa Melayu sering dipandang rendah dan tidak mempunyai sistem yang tertata dengan baik. “Bustanul Katibin” kemudian menjadi karya yang menetapkan standar baru bagi penggunaan bahasa Melayu. Buku ini memandu pembaca tentang struktur, sintaksis, dan hukum-hukum dasar dalam bahasa Melayu.
Kontribusi Raja Ali Haji
Raja Ali Haji dikenal sebagai tokoh utama dalam perkembangan bahasa Melayu modern karena beberapa alasan. Pertama, penulisannya mengangkat status dan penghormatan terhadap bahasa Melayu. Ia menunjukkan bahwa bahasa Melayu mampu menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan sastra yang sistematis dan bisa diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu.
Kedua, karyanya berfungsi sebagai buku acuan, terutama “Bustanul Katibin”, dalam pembelajaran dan pengajaran bahasa Melayu. Karya ini menjadi sumber materi yang penting bagi guru, penulis, dan mahasiswa yang ingin mempelajari bahasa Melayu secara mendalam.
Akhirnya, Raja Ali Haji berjasa dalam melestarikan dan memajukan bahasa Melayu di tengah ancaman dari penindasan kolonial dan dominasi bahasa asing. Ia memberikan warisan berharga untuk generasi mendatang dalam bentuk buku tata bahasa yang tak ternilai harganya dan sebagai inspirasi untuk penghargaan dan penggunaan bahasa Melayu.
Raja Ali Haji dan bukunya, “Bustanul Katibin”, bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan dalam pembahasan perkembangan bahasa Melayu modern. Keduanya merupakan ikon penting sejarah bahasa Melayu dan menjadi pijakan penting dalam perkembangan bahasa Melayu di masa mendatang.