Tutup
Artikel

Reklame Berasal dari Kata Reklame yang Berarti Teriak atau Seruan Berulang-Ulang yang Berasal dari Bahasa

×

Reklame Berasal dari Kata Reklame yang Berarti Teriak atau Seruan Berulang-Ulang yang Berasal dari Bahasa

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Reklame adalah kata berbahasa Indonesia dengan akar yang cukup menarik. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin lebih biasa mendengarnya dalam konteks pengiklanan atau dan layanan. Namun, apakah Anda pernah bertanya-tanya tentang asal-usul kata ‘reklame' sendiri? Tak banyak yang tahu bahwa kata ‘reklame' itu sendiri berakar dalam bahasa Belanda dan memiliki arti literal yang lebih dalam.

Menggali Arti dan Asal Kata Reklame

Kata ‘reklame' dalam Bahasa Indonesia berasal dari kata dalam Bahasa Belanda yang sama, ‘reclame', yang berarti ‘teriak' atau ‘seruan'. Kata ini merujuk pada bunyi atau seruan berulang-ulang yang dilakukan seseorang atau suatu institusi untuk mempromosikan produk atau layanan yang mereka tawarkan. Kata ini menggambarkan teknik pengiklanan kuno, di mana penjual akan berteriak atau menyerukan penawaran mereka di pasar atau lokasi umum lainnya.

Iklan
Baca Juga :   Jika pada Rantai Sense Mempunyai Urutan Basa TSA ATS GST GTT AAA, Maka ARN Duta yang Terbentuk Mempunyai Urutan Basa…

Sehingga, definisi dan penggunaan kata ‘reklame' saat ini dalam konteks pengiklanan atau produk dan layanan sangat sesuai dengan arti asli kata tersebut. Dalam dunia modern, reklame mungkin tidak lagi dalam bentuk teriakan atau seruan berulang-ulang secara langsung oleh penjual, namun lebih sering dikomunikasikan melalui berbagai media seperti televisi, radio, internet, dan lainnya.

Baca Juga :   Menurut Anda, Bagaimana Sang Founder Mengembangkan Empati dan Memanusiakan Karyawan

Namun, esensi dari ‘reklame', yang adalah “teriakan” atau “seruan berulang-ulang” untuk menarik perhatian atau meyakinkan calon pembeli, tetap ada dan dipraktikkan dalam strategi masa kini. Ini dapat terlihat dalam berbagai bentuk, mulai dari iklan televisi dan radio yang sering diputar, hingga iklan digital dan yang terus-menerus muncul di feed kita.

Baca Juga :   Pelayanan yang Diberikan kepada Pelanggan yang Sudah Memasuki Lanjut Usia

Menulis Ulang Sejarah Reklame

Memahami asal-usul dan makna kata ‘reklame' bisa memberi kita wawasan baru tentang bagaimana teknik telah berkembang sepanjang waktu. Di tengah tren digital saat ini, kita mungkin merasa bahwa reklame adalah hal baru. Namun, dengan mengetahui bahwa kata ini telah ada dan digunakan sejak dahulu, kita menyadari bahwa upaya mempromosikan dan menjual produk atau layanan memang merupakan bagian integral dari perdagangan dan bisnis sepanjang sejarah.

Baca Juga :   Pada Hari Kiamat Manusia Bagaikan Laron yang Beterbangan; Gunung-Gunung Bagaikan Bulu-bulu yang Berhamburan: Penjelasan Tentang Hari Kiamat Dalam Al-Qur’an

Reklame, dalam esensi terdalamnya, adalah tentang berkomunikasi dan terhubung dengan calon konsumen. Bagaimana pun bentuk atau metode yang digunakan, inti dari praktek ini tetaplah sama: menciptakan kesadaran dan minat terhadap apa yang ditawarkan.

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah bahwa kata ‘reklame', meski seiring perkembangan teknologi dan tren berubah bentuk dan metodenya, tetap berkaitan erat dengan akar dan arti aslinya: seruan atau teriakan berulang-ulang untuk menarik perhatian dan minat konsumen. Ini merupakan bukti menarik bahwa meski teknologi dan metode berubah, inti dari dan reklame tetaplah sama – berkomunikasi dan terhubung dengan calon konsumen.

Baca Juga :   Salah Satu Faktor Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial Adalah Vested Interest, Maksudnya?