Saat Ini, Tak Jarang Dijumpai Remaja Indonesia Mengikuti Cara Berpakaian Ataupun Perilaku Selebriti dari Berbagai Belahan Dunia. Hal Ini Dapat Berdampak pada Perilaku Remaja seperti Tidak Mementingkan Budaya Lokal. Kasus Tersebut Menunjukkan Bahwa Dampak Negatif Globalisasi dalam Kehidupan Sosial Budaya Adalah …

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Globalisasi merupakan fenomena yang tak terpisahkan dari kehidupan modern. Gerakan bebas barang, informasi, dan ide-ide baru ditandai dengan kemudahan akses informasi dan penyampaian pandangan dari berbagai penjuru dunia tanpa batas geografis langsung atau terbatas. Indonesia, sebagai bagian dari dunia ini, turut merasakan dampak dari proses globalisasi tersebut. Dalam hal ini, remaja kerap kali menjadi kelompok yang paling responsif dan mudah dipengaruhi oleh globalisasi.

Baca Juga :   Kromosom yang Berfungsi Mengatur dan Mengendalikan Bentuk Tubuh Disebut

dan Pengaruhnya terhadap Remaja

Di era digital ini, remaja Indonesia semakin mudah mendapatkan akses ke global. Salah satunya melalui figur publik atau selebriti yang bisa dengan mudah mereka ikuti melalui . Setiap penampilan, gaya hidup, dan perilaku selebriti tersebut menjadi tren yang diikuti oleh remaja. Sayangnya, tak jarang mereka lupa untuk menghargai dan mempertahankan nilai-nilai budaya lokal kita. Ini merupakan salah satu dampak negatif globalisasi dalam kehidupan sosial budaya.

Baca Juga :   Sebuah Solenoida Memiliki 100 Lilitan Panjangnya 30 cm

Erosi Budaya Lokal

Indonesia dikenal dengan keragaman budaya yang luar biasa. Setiap daerah memiliki adat istiadat, bahasa dan budaya unik mereka sendiri. Namun, dengan semakin kuatnya pengaruh budaya asing, tak jarang budaya lokal justru terpinggirkan. Remaja yang seharusnya menjadi penerus keberlanjutan budaya ini justru cenderung tidak mementingkan budaya lokal.

Baca Juga :   Sejumlah Emas atau Valuta Asing yang Bisa Digunakan untuk Transaksi Pembayaran dengan Luar Negeri yang Diterima dan Diakui Luas oleh Dunia Internasional Disebut

Dampak negatif globalisasi ini dapat berpotensi merusak nilai-nilai luhur yang ada dalam budaya lokal. Pengetahuan dan pemahaman tentang budaya sendiri dapat mengalami penurunan. Budaya lokal kita bisa jadi akan tergerus dan akhirnya punah, digantikan oleh budaya asing yang seharusnya hanya dijadikan sebagai referensi, bukan untuk mempengaruhi budaya kita secara luas dan mendalam.

Menjaga Budaya Lokal di Era Globalisasi

Pada dasarnya, globalisasi bukanlah fenomena yang sepenuhnya buruk. Faktanya, ada banyak hal positif yang bisa kita ambil dari globalisasi, seperti pengetahuan tentang perkembangan teknologi dan terbaru. Namun, penting untuk menjaga dan mempertahankan identitas budaya lokal agar tidak tergerus oleh arus globalisasi. Kementerian dan Kebudayaan, instansi pemerintah, sekolah, dan juga orang tua memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal.

Baca Juga :   Pada Daur Hidup Bakteriofage Dikenal Adanya Litik dan Lisogenik: Apakah yang Membedakan Antara Keduanya

nilai-nilai budaya lokal harus ditanamkan sejak dini. Semua pihak harus saling bekerja sama, mengedukasi remaja bahwa mengikuti tren global tidak perlu mengorbankan cinta dan penghargaan terhadap budaya lokal. Remaja harus diajarkan bahwa seiring dengan dan teknologi, mereka dapat menjadi bagian dari dunia internasional, tetapi tetap berakar pada nilai-nilai lokal.

Baca Juga :   Dalam Memecahkan Masalah, Kita Memerlukan Kemampuan atau Cara Berpikir Sinkronik, Yaitu…

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait