…nilai tambah atau value-added. Pada era persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini, produk atau jasa yang hanya memberikan fungsi utama saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Konsumen saat ini mencari dan menginginkan lebih dari itu, mereka menginginkan nilai tambah.
Konsep nilai tambah ini pada dasarnya merupakan upaya para produsen untuk memberikan sesuatu yang lebih dari sekadar fungsi utama produk tersebut. Nilai tambah bisa berupa hal kecil seperti penambahan aksesori atau pun bisa berupa hal besar seperti penambahan fitur produk. Tujuannya adalah untuk memuaskan konsumen lebih jauh lagi dan tentu saja, mempertahankan posisi di pasar.
Berikut ini beberapa contoh dari nilai tambah:
- Freebies atau Bonus
Produsen bisa memberikan produk lain sebagai bonus setiap kali konsumen membeli produk mereka. Ini dipercaya bisa memuaskan konsumen karena mereka mendapatkan lebih dari yang mereka bayar.
- Pelayanan Pelanggan yang Unggul
Pelayanan pelanggan yang baik juga bisa menjadi nilai tambah. Misalnya, memastikan produk sampai di tangan konsumen dengan selamat, memberikan layanan komplain yang cepat dan responsif, atau memberikan petunjuk penggunaan produk yang jelas dan mudah dipahami.
- Inovasi Produk
Inovasi juga merupakan suatu nilai tambah. Misalnya, menghadirkan produk dengan desain atau fitur terbaru.
- Sustainable atau Ramah Lingkungan
Selain itu, produk yang ramah lingkungan juga bisa dianggap sebagai nilai tambah. Mengingat semakin banyaknya konsumen yang peduli dengan isu-isu lingkungan, produk-produk yang ramah lingkungan pasti akan lebih disukai.
Konsep nilai tambah ini penting karena selain bisa memuaskan konsumen lebih jauh lagi, juga bisa menjadi strategi differentiation bagi produsen untuk membedakan produk mereka dari kompetitor. Jadi, nilai tambah bukan hanya memberikan keuntungan bagi konsumen, tapi juga bagi produsen.