Pendidikan adalah satu hal yang sangat penting dalam membentuk karakter dan masa depan seseorang. Sebagai garda terdepan pendidikan, para guru memiliki peranan penting dalam membimbing siswa untuk mencapai puncak prestasinya. Sangat penting bagi seorang murid untuk memperlihatkan sikap berbakti terhadap guru-gurunya. Namun, ada beberapa perilaku yang salah diidentifikasi sebagai bentuk pengabdian seorang murid terhadap gurunya. Berikut ini tindakan tersebut:
Mengikuti Semua Instruksi Guru Tanpa Berpikir Kritis
Seorang murid yang berbakti biasanya selalu mendengarkan dan mengikuti instruksi guru. Namun, ini bukan berarti bahwa murid tersebut harus mengabaikan kemampuan berpikir kritisnya. Seorang murid perlu membedakan antara instruksi yang baik dan yang mungkin tidak sesuai dengan perkembangan atau potensi dirinya.
Menaruh Guru di Atas Segalanya
Pengabdian kepada guru adalah hal yang baik, namun ini tidak berarti siswa harus mengorbankan semua aspek lain dalam hidupnya hanya untuk guru. Seorang murid harus mampu menyeimbangkan waktu dan perhatian antara kegiatan belajar dan kehidupan pribadi.
Selalu Menyetujui Pendapat Guru
Menyetujui setiap pendapat dari guru juga bukan sikap berbakti yang sehat. Seorang murid yang berbakti seharusnya mampu berdiskusi, memberikan kritik positif, dan gagasan baru, serta dapat berpendapat dengan bijak dan sopan.
Setiap guru tentu mengharapkan muridnya berbakti dan menghargai proses pembelajaran. Akan tetapi, berbakti bukan berarti tanpa batas dan tanpa kritis. Justru, seorang murid yang berbakti sejati adalah mereka yang mampu memberikan yang terbaik untuk dirinya dan guru-gurunya dalam proses belajar mengajar yang konstruktif dan positif.
Jadi, jawabannya apa? Pengabdian murid kepada guru tidak ada hubungannya dengan tunduk tanpa berpikir, mengorbankan aspek kehidupan lain, atau dengan selalu menyetujui segala pendapat guru. Sebaliknya, pengabdian seharusnya didasarkan pada kasih sayang, rasa hormat, dan dedikasi terhadap pembelajaran untuk pertumbuhan bersama.