Tutup
Artikel

Slogan Bhinneka Tunggal Ika yang Saat ini Menjadi Slogan Republik Indonesia, Terdapat pada Kitab

×

Slogan Bhinneka Tunggal Ika yang Saat ini Menjadi Slogan Republik Indonesia, Terdapat pada Kitab

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Slogan “Bhinneka Tunggal Ika” saat ini telah menjadi slogan Republik Indonesia. Istilah “Bhinneka Tunggal Ika” berasal dari Bahasa Jawa Kuno yang berarti “Berbeda-Beda namun Tetap Satu”. Ini menggambarkan beragamnya komposisi sosial dan budaya yang ada di Indonesia, sekalipun berbeda etnis, suku, , dan budaya, namun tetap bersatu dalam , yaitu bangsa Indonesia.

Baca Juga :   Arrange the Jumbled Words Below into Good Sentences of Simple Past Tense: “1. at 2. yesterday 3. they 4. the 5. lunch 6. had 7. restaurant”

Asal-Muasal Slogan Bhinneka Tunggal Ika

Menariknya, sumber dari frase ini jauh lebih tua daripada Republik Indonesia itu sendiri. Istilah “Bhinneka Tunggal Ika” awalnya berasal dari kitab lama di Jawa, yang disebut dengan “Sutasoma”. Kitab ini dipercaya ditulis oleh Mpu Tantular, seorang penyair Jawa pada abad ke-14.

Iklan

Kitab “Sutasoma” pada dasarnya adalah sebuah epik atau cerita panjang yang berisi tentang perjalanan dan petualangan sang raja, Sutasoma. Di dalamnya, terdapat banyak elemen filosofi dan ajaran yang mendalam. Salah satunya adalah prinsip “Bhinneka Tunggal Ika”.

Baca Juga :   Anda adalah Purchasing Manager di Sebuah Perusahaan Ponsel Terkemuka, dan Ingin Bekerja Sama dengan Sebuah Perusahaan Pengeras Suara. Tulislah Sebuah Surat Singkat yang Menyatakan Bahwa Anda Tertarik untuk Bekerja Sama dan Anda Meminta Perusahaan Tersebut untuk Mengirimkan Katalog, Daftar Harga, dan Contoh Produk Mereka.

Frasa ini ditemukan dalam sebuah puisi yang dinyanyikan oleh Sutasoma saat dia ditantang oleh sekelompok Rakshasas (setan-setan dalam mitologi Hindu). Puisi itu berbunyi sebagai berikut:

“Hana caran kadatuan sira Sutasoma,

Dahatanya minangka Buddhisamana

It sang hyang Widhi terbayahi sejatining manungsa,

Saguning manungsa tan hana dharma pranatan,

Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.”

Baca Juga :   Seni Rupa yang Dibuat dengan Pertimbangan untuk Memenuhi Fungsi Ekspresi, Disebut dengan…

Dalam bahasa Indonesia, berarti:

“Betapa pun Sutasoma dianggap kerajaan,

Dia adalah seorang Buddhis dan sami,

itu Sang Hyang Widhi (Tuhan) menyinar pada esensi manusia,

pada semua manusia tidak ada yang dipilih,

Berbeda-beda tetapi tetap satu, tidak ada dua yang sama.”

Pernyataan ini menunjukkan bahwa apa pun dan perbedaan manusia, yang penting adalah esensi kemanusiaan itu sendiri. Inti dari pesan ini kemudian diterima dan dijadikan sebagai slogan negara oleh Republik Indonesia, yang mencerminkan filosofi pancasila tentang keragaman dan persatuan.

Baca Juga :   Guna Menggerakkan Proses Kegiatan Usaha Pengolahan, Terlebih Dahulu Wirausaha Harus Memahami Sistem…?

Jadi, jawabannya apa?

Bhinneka Tunggal Ika adalah simbol dari keragaman dan persatuan Indonesia yang berasal dari kitab Sutasoma, sebuah karya sastra Jawa kuno, dan telah menjadi slogan Republik Indonesia sampai saat ini.