Dalam dunia kimia, reaksi yang terjadi di dalam tabung reaksi seringkali menciptakan perubahan fisik atau kimia yang dapat kita lihat, rasakan, atau ukur. Salah satu perubahan yang dapat kita amati adalah perubahan suhu. Jika tabung reaksi panas ketika dipegang setelah mencampurkan pereaksi, hal ini menandakan bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermik.
Reaksi Eksotermik: Penyebab Utama Kenapa Pereaksi Membuat Tabung Reaksi Panas
Reaksi eksotermik adalah jenis reaksi kimia yang membebaskan energi ke lingkungan dalam bentuk panas. Energi ini berasal dari perubahan entalpi, konsep dalam termodinamika yang menggambarkan tingkat energi total dalam sistem. Dalam reaksi eksotermik, entalpi produk reaksi lebih rendah daripada entalpi reaktan, dan perbedaan energi tersebut dilepaskan dalam bentuk panas. Itulah sebabnya tabung reaksi menjadi panas jika dipegang.
Contoh umum reaksi eksotermik melibatkan reaksi pembakaran, seperti pembakaran metana dalam gas alam atau reaksi antara hidrogen dan oksigen untuk membentuk air. Namun, tidak semua reaksi eksotermik melibatkan pembakaran. Misalnya, jika Anda mencampur natrium hidroksida dengan air, Anda akan melihat bahwa tabung reaksi menjadi panas – ini adalah contoh lain dari reaksi eksotermik.
Kesimpulan: Mengapa Tabung Reaksi Bisa Menjadi Panas
Jadi, jika suatu campuran pereaksi di dalam tabung reaksi menyebabkan tabung tersebut menjadi panas jika dipegang, penyataan yang tepat mengenai hal tersebut adalah: reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermik. Perubahan suhu ini adalah indikator bahwa energi sedang dilepaskan oleh sistem, dan ini adalah sifat khas dari reaksi eksotermik. Dengan demikian, tabung reaksi yang panas menunjukkan peristiwa penting dan mudah diamati dalam dunia kimia.