Tutup
Artikel

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan

×

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan adalah perubahan mendasar dalam perpajakan di Indonesia. Ini merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk menciptakan iklim yang lebih ramah bagi pelaku usaha, baik individu maupun lembaga, serta menciptakan perpajakan yang lebih adil dan efisien.

Latar Belakang

Perubahan Undang-Undang ini dipicu oleh banyak faktor. Pertama, ada kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ekonomi dan keuangan global yang terus berubah. Kemudian, terdapat perubahan signifikan dalam struktur ekonomi global dengan munculnya era digital. Ini telah mengubah cara perusahaan beroperasi, menciptakan tantangan baru dalam hal penentuan hak atas pengenaan pajak dan tarif pajak yang adil.

Iklan
Baca Juga :   Sikap Apa Yang Harus Kamu Lakukan untuk Mendukung Keluargamu Agar Tetap Bertumpu kepada Kristus?

Tujuan dan Manfaat

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia telah merumuskan UU No. 7/2021. Tujuan utama dari perubahan hukum ini adalah untuk:

  1. Meningkatkan kepatuhan pajak dan meningkatkan penerimaan pajak dengan mendiskusikan definisi dan penafsiran baru tentang materi pokok pajak.
  2. Menciptakan yang adil dan persaingan sehat di antara pelaku usaha dengan menyederhanakan mekanisme penghitungan pajak dan penyelesaian sengketa pajak.
  3. Membuat peraturan perpajakan yang lebih sederhana dan transparan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing perusahaan Indonesia.
Baca Juga :   Von Koenigswald Menemukan Fosil Meganthropus Paleojavanicus di Daerah

Kelompok Pajak Yang Dipengaruhi

UU ini mencakup perubahan pada berbagai aspek perpajakan di Indonesia, termasuk:

  1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
  2. Pajak Penghasilan (PPh).
  3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
  4. Pajak atas Barang Mewah.

Implikasi Praktis

Mengingat tujuan UU No.7/2021 ini adalah menciptakan perpajakan yang lebih adil dan efisien, perusahaan perlu memahami secara rinci apa yang berubah dan bagaimana perubahan tersebut berdampak pada mereka.

Baca Juga :   Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan Dalam Mengambil Keputusan Tentang Impor Beserta Dampaknya Terhadap Pembangunan Ekonomi

Perubahan tersebut bukan hanya menyangkut tarif pajak, tetapi juga prosedur yang harus diikuti oleh perusahaan. Hal ini termasuk pembayaran pajak, pelaporan, dan cara kerja dengan otoritas pajak.

Kesimpulan

Dengan pengenalan UU No.7/2021, Indonesia telah melangkah maju untuk menciptakan perpajakan yang lebih rumit tetapi sekaligus transparan dan adil. Undang-undang ini menunjukkan upaya Indonesia untuk memperbarui sistem pajaknya, membuatnya lebih sesuai dengan ekonomi global yang terus berkembang, dan dalam prosesnya, menciptakan usaha yang lebih ramah.

Baca Juga :   Potensi dari Suatu Wilayah untuk dapat Tumbuh dan Berkembang Baik ditinjau secara Fisik, Sosial, Budaya, maupun Ekonominya Dinamakan