Tutup
Artikel

Uraikanlah Hubungan Kelembagaan antara MPR dan Lembaga DPR/DPD dalam Praktik Ketatanegaraan Indonesia

×

Uraikanlah Hubungan Kelembagaan antara MPR dan Lembaga DPR/DPD dalam Praktik Ketatanegaraan Indonesia

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Praktik ketatanegaraan Indonesia diatur oleh beberapa lembaga, antara lain MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat), DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), dan DPD (Dewan Perwakilan Daerah). Seluruh lembaga tersebut memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda namun saling berkaitan, membentuk checks and balances dalam Indonesia.

MPR adalah lembaga tertinggi dalam negara Indonesia dengan anggota yang terdiri atas anggota DPR dan DPD. Artinya, seluruh anggota DPD juga menjadi anggota MPR, begitu juga dengan anggota DPR. Fungsi utama MPR adalah sebagai lembaga yang memiliki kewenangan memutuskan Haluan Negara dan mengubah Undang-Undang Dasar. MPR juga mempunyai kewenangan memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam menjalankan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar.

Iklan
Baca Juga :   Zakat Merupakan Salah Satu Kewajiban Bagi Umat Islam: Arti dari Zakat

Di lain sisi, DPR dan DPD merupakan dua lembaga legislatif yang memiliki peran penting dalam pembuatan kebijakan dan peraturan di negara Indonesia. DPR berfungsi untuk membuat, membahas, dan menyetujui RUU (Rancangan Undang-Undang), sementara DPD berfungsi untuk memberikan pertimbangan kepada DPR dalam hal pembuatan UU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, dan perimbangan keuangan pusat dan daerah.

Baca Juga :   Pernyataan Dibawah Ini yang Merupakan Pertimbangan Pemilihan Media Promosi Cetak Diantaranya

checks and balances berjalan dalam hubungan kelembagaan antara MPR dan lembaga DPR/DPD. Sebagai , dalam proses pengesahan UU, DPR memiliki peran sebagai inisiator RUU, sementara DPD memberikan pertimbangan pada DPR. Selanjutnya, MPR berperan dalam pengesahan UU tersebut. Dengan demikian, ketiga lembaga tersebut secara bersama-sama berperan dalam proses pembentukan dan pengesahan UU.

Baca Juga :   Renang Dapat Berpengaruh Terhadap Kejiwaan, Hal Ini Disebabkan Renang Mampu: Sebuah Analisis

Untuk menjaga keseimbangan, dalam prakteknya, apabila terdapat perbedaan pendapat antara DPR dan DPD, maka MPR berperan sebagai penyeimbang dan mediator. Hal ini dilakukan agar tercipta kerja sama yang harmonis antara ketiga lembaga tersebut dalam menjalankan roda .

Jadi, jawabannya apa? Hubungan kelembagaan antara MPR dan lembaga DPR/DPD dalam praktik ketatanegaraan Indonesia terjalin dalam checks and balances. DPR dan DPD memainkan peran penting dalam proses pembentukan UU, sementara MPR berperan dalam pengesahan UU. Hubungan ini penting untuk menjaga keseimbangan kekuasaan dalam Indonesia.

Baca Juga :   Berkaitan dengan Aspek Kebahasaan, Dalam Pembuatan Teks Laporan Hasil Observasi Ini Harus Memperhatikan Penggunaan Bahasa. Salah Satunya Memperhatikan Penggunaan…