Sartono Kartodirjo adalah salah satu sejarawan besar Indonesia yang telah memberikan kontribusi penting dalam studi historiografi. Diketahui bahwa Kartodirjo menggunakan pendekatan multidimensi dalam karya-karyanya sehingga menambah pemahaman dan interpretasi baru dalam studi sejarah Indonesia. Pendekatan multidimensi ini mencakup berbagai aspek seperti sosial, budaya, politik, dan ekonomi.
Pendekatan Multidimensi Sartono Kartodirjo
Pendekatan multidimensi yang digunakan Kartodirjo melibatkan analisis berdasarkan aspek-aspek sosial, budaya, politik, dan ekonomi. Ide utamanya adalah melihat sejarah bukan hanya sekedar kronologis peristiwa, tetapi juga berfokus pada dampak dan makna peristiwa tersebut dalam konteks yang lebih luas.
Misalnya, dalam studinya tentang Pemberontakan PKI 1926, Kartodirjo tidak hanya menjelaskan peristiwa dan akibatnya, tetapi juga menghubungkannya dengan kondisi sosial, ekonomi, dan politik pada saat itu. Pendekatan ini memungkinkan dia untuk mengevaluasi sebab dan akibat peristiwa secara lebih mendalam dan holistik.
Kontribusi dalam Historiografi Indonesia
Dengan pendekatan multidimensi, Sartono Kartodirjo berhasil memberikan interpretasi baru dan lebih mendalam dalam historiografi Indonesia. Dia menekankan pentingnya melihat sejarah dari berbagai perspektif tidak hanya politik tetapi juga sosial, budaya, dan ekonomi.
Karya-karya Kartodirdjo, seperti “Protest and Revolt in Java”, telah memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana peristiwa sejarah dipengaruhi dan dipahami dalam berbagai konteks. Dalam karyanya, ia juga menekankan pentingnya pendekatan interdisipliner dalam studi historiografi.
Kesimpulan
Pendekatan multidimensi dalam penelitian historiografi oleh Sartono Kartodirjo memberikan interpretasi baru dalam studi sejarah Indonesia. Pendekatan ini menjadikan sejarah lebih komprehensif dan multidimensi, bukan hanya sekedar catatan peristiwa. Dengan ini, Sartono Kartodirjo telah memberikan sumbangsih penting dalam pengembangan studi historiografi di Indonesia.