Jepang Mengalami Penurunan Jumlah Penduduk hal tersebut terjadi karena – Kunci Jawaban IPS Kelas 9

Jepang Mengalami Penurunan Jumlah Penduduk hal tersebut terjadi karena – Kunci jawaban IPS kelas 9 membahas secara lengkap tentang benua dan dinamika penduduknya. Penduduk Jepang berjumlah 127 juta orang, menduduki tempat ke-9 di dunia dalam hal jumlah penduduk terbanyak di dunia. Karena jumlah penduduknya cukup banyak dibandingkan dengan luas daratannya, maka rata-rata kepadatan penduduknya cukup tinggi yaitu 342 orang per 1 km2.

Berdasarkan jenis kelamin, ada 61,36 juta laki-laki dan 64.867.000 perempuan, 3.570.000 lebih perempuan daripada laki-laki.

Alternatif jawaban yang diberikan dalam kunci jawaban IPS kelas 9 halaman 83 ini hanya bahan acuan saja dimana siswa masih harus mengembangkannya lagi. Adapun kunci jawaban IPS kelas 9 mengacu pada buku paket IPS kelas 9 terbitan Kemendikbud edisi revisi.

Kunci Jawaban ini telah diverifikasi dan disetujui oleh Gilang Rafiqa Sari, S.Pd alumni Universitas Negeri Malang. Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk hal tersebut dibahas dalam kunci jawaban pelajaran IPS kelas 9 halaman 83.

Di sini kunci jawaban IPS kelas 9 pada halaman 83 mengulas salah satu soal uji kompetensi tentang Jepang yang mengalami penurunan jumlah penduduk. Soal uji kompetensi di halaman 83 terutama nomor 4 siswa kelas 9 diminta untuk menjelaskan mengapa Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk.

Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 83

Populasi Jepang meningkat setelah Restorasi Meiji 1868. Pada 1926, penduduk Jepang mencapai 60 juta orang, dan melampaui angka 100 juta orang pada 1967. Namun sejak tahun 1960-an hingga 1970-an, laju pertumbuhan penduduk melambat menjadi rata-rata sekitar 1%, dan turun drastis sejak 1980-an.

Penyebab Jepang Mengalami Penurunan Jumlah Penduduk

Kenyataan bahwa Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk dari tahun ke tahun hal tersebut terjadi karena beberapa faktor.

  1. Perekonomian yang Kurang Baik

Penurunan jumlah penduduk Jepang salah satu faktornya adalah karena peluang mendapatkan pekerjaan layak semakin sulit.

Sebagian besar pria susah mencari pekerjaan padahal menjadi tulang punggung keluarga.

Sebagian besar pria Jepang merasa putus asa, sering menyendiri dan memutuskan untuk tidak menikah karena sulit mendapatkan pekerjaan yang layak.

Akibatnya angka pernikahan rendah karena dari sisi ekonomi pria Jepang merasa sulit untuk menghidupi keluarganya kelak.

  1. Terlalu sibuk dalam pekerjaannya sehingga mengurangi keinginan memiliki anak

penduduk jepang sangat sibuk sehingga mengurangi keinginan memiliki anak. Ini juga bisa menjadi jawaban nya karena budaya kerja mereka yang sangat tinggi yaitu Hatarakibachi sperti Workaholic. Hatara artinya adalah kerja dan Hachi artinya adalah tawon atau lebah

Warga Jepang yang sudah mendapatkan pekerjaan, dengan karakteristik warganya yang pekerja keras begitu dikagumi oleh dunia luar.

Para pekerja sangat bertanggung jawab dengan pekerjaannya bahkan lembur hampir tiap hari akan ditempuhnya.

Oleh karena mendapatkan pekerjaan dirasa sangat sulit, maka tiap orang yang sudah bekerja akan mempertahankan pekerjaan itu dengan kuat.

Budaya hidup dengan kerja keras dengan waktu lebih dari 10 jam terus dilakukan turun temurun sehingga angka kehamilan dan kelahiran pun rendah.

Dengan budaya kerja yang tinggi ini menimbulkan dampak yang kurang baik pula bagi wanita Jepang.

Mereka memilih melajang hingga usia tua daripada menikah, karena sebagian besar sudah merasa lebih mandiri dan layak dengan hidup sendiri daripada berkeluarga.

  1. Menunda kehamilan

Banyak masyarakat Jepang lebih suka memilih untuk menunda kehamilan agar banyak waktu digunakan untuk bekerja selama usia produktifnya.

Pergesaran makna pernikahan yang melanda kaum muda Jepang dan kenyamanan dalam menikmati arus modernisasi dengan pemberian kesempatan yang luas khususnya bagi kaum perempuan untuk masuk menjadi bagian dari era modernisasi ditenggarai sebagai penyebab terbesar menurunnya angka kelahiran di Jepang.

Itulah kunci jawaban IPS kelas 9 halaman 83 dengan pembahasan latar belakang Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk.

Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk, di mana hal itu dapat dilihat dari Buku Tahunan Demografis PBB, seperti dikutip dari sebuah laporan Japan Times Mei 2021 lalu. Jumlah penduduk semakin menurun, angka kelahiran kecil, jumlah lansia sangat banyak, lowongan pekerjaan melimpah dan minim peminat. Jika dibiarkan demikian adanya terus menerus, masalah yang serius di hadapi bangsa Jepang sebab dampaknya terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan politik sangat tinggi.

Akibat dari rendahnya angka pertumbuhan penduduk di Jepang adalah semakin sedikitnya generasi muda atau generasi penerus yang ada sehingga hal ini bisa menimbulkan kepunahan bagi orang Jepang itu sendiri.