Domainjava.com - Berikut penjelasan Latar Belakang Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit>, salah satu artikel yang paling populer di tags, Kerajaan Majapahit.
Penelusuran terkait Latar Belakang Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit kami sajikan di artikel ini lengkap.
Bagi pembaca Domainjava.com yang ingin megetahui Latar Belakang Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit> bisa klik di kategori For You yang ada di blog sederhana ini.
Dengan membaca artikel kami yang berjudul Latar Belakang Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit kami berharap anda mendapat jawaban yang sesuai harapan. Dari pada penasaran, yuk langsung simak dibawah ini.
Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Berdiri pada tahun 1293 M dan mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk yang dibantu oleh Mahapatih Gajah Mada, Majapahit dikenal sebagai simbol persatuan dan kejayaan Nusantara sebelum era penjajahan. Pendirian kerajaan ini tidak terlepas dari dinamika politik, konflik internal, dan hubungan internasional yang kompleks di akhir abad ke-13, terutama di wilayah Jawa dan sekitarnya. Untuk memahami sejarah berdirinya Majapahit, penting untuk menelusuri latar belakang kondisi politik Kerajaan Singhasari, invasi Mongol, serta peran kunci tokoh-tokoh seperti Raden Wijaya, Kertanegara, dan tokoh-tokoh asing.
Kondisi Nusantara Menjelang Abad ke-14
Sebelum Majapahit muncul, wilayah Nusantara telah lebih dulu dihuni oleh kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Singhasari. Sriwijaya yang berpusat di Palembang merupakan kekuatan maritim yang mendominasi jalur perdagangan di Asia Tenggara antara abad ke-7 hingga ke-11. Namun, setelah serangan dari Kerajaan Chola (India Selatan) pada abad ke-11, Sriwijaya mulai melemah dan pengaruhnya menurun.
Posisi dominan Sriwijaya mulai digantikan oleh kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa, terutama Kerajaan Kediri dan kemudian Singhasari. Kediri pernah berjaya di bawah Raja Jayabaya, sementara Singhasari muncul sebagai kekuatan baru setelah Ken Arok berhasil mengalahkan Kediri dan mendirikan kerajaan tersebut sekitar tahun 1222.
Singhasari, di bawah raja terakhirnya yaitu Kertanegara, melakukan ekspansi ke luar Jawa dan mencoba membentuk kekuasaan maritim yang luas. Kertanegara melakukan ekspedisi Pamalayu untuk memperluas pengaruh Singhasari di wilayah Sumatra. Namun, ambisi Kertanegara ini justru membuatnya lengah terhadap ancaman dari dalam negeri.
Keretakan Internal dan Serangan Jayakatwang
Tahun 1292 menjadi tahun kritis dalam sejarah Jawa. Ketika Raja Kertanegara tengah fokus memperluas wilayahnya ke Sumatra dan wilayah luar Jawa, ia tidak menyadari bahwa kekuasaan di dalam negeri sedang mengalami kegoncangan. Jayakatwang, seorang adipati dari Gelang-gelang (sekarang Kediri), yang merupakan keturunan Kerajaan Kediri yang dahulu ditumbangkan oleh Ken Arok, merencanakan kudeta terhadap Singhasari.
Dengan memanfaatkan ketidakhadiran sebagian besar pasukan Singhasari yang sedang melakukan ekspedisi Pamalayu, Jayakatwang melancarkan serangan ke pusat kekuasaan Singhasari. Dalam serangan ini, Kertanegara terbunuh dan Kerajaan Singhasari pun runtuh. Peristiwa ini menciptakan kekosongan kekuasaan yang akan dimanfaatkan oleh Raden Wijaya, menantu Kertanegara, untuk membangun kekuatan baru.
Raden Wijaya dan Langkah Strategis Menuju Kekuasaan
Raden Wijaya adalah sosok kunci dalam pendirian Kerajaan Majapahit. Ia adalah menantu Kertanegara dan seorang bangsawan cerdas yang menyadari pentingnya membangun kembali tatanan kekuasaan di Jawa pasca runtuhnya Singhasari. Setelah serangan Jayakatwang, Raden Wijaya sempat melarikan diri dan mencari perlindungan. Ia kemudian mendapat dukungan dari Arya Wiraraja, seorang penguasa di Madura yang sebelumnya juga mendukung Singhasari.
Dengan dukungan Arya Wiraraja, Raden Wijaya mendapat pengampunan dari Jayakatwang dan diizinkan membuka hutan Tarik di tepi Sungai Brantas. Di sinilah, pada tahun 1293, Raden Wijaya mendirikan sebuah pemukiman yang kelak akan berkembang menjadi pusat kekuasaan baru: Majapahit. Nama “Majapahit” berasal dari buah maja yang tumbuh di daerah itu dan memiliki rasa pahit. Meskipun pada awalnya tampak seperti wilayah kecil dan lemah, Raden Wijaya sudah memiliki visi untuk menjadikannya pusat pemerintahan baru.
Kedatangan Ekspedisi Mongol
Faktor eksternal yang sangat menentukan berdirinya Majapahit adalah datangnya pasukan Mongol ke Jawa. Latar belakangnya berawal dari perlakuan Kertanegara terhadap utusan Kekaisaran Mongol. Kubilai Khan, kaisar Mongol yang saat itu sedang memperluas pengaruhnya ke Asia Tenggara, mengirim utusan ke Singhasari untuk meminta pengakuan kekuasaan. Namun, Kertanegara menolak dan bahkan mempermalukan utusan itu dengan merusak wajahnya. Tindakan ini dianggap penghinaan berat oleh Kekaisaran Mongol.
Sebagai balasan, Kubilai Khan mengirimkan ekspedisi militer ke Jawa pada tahun 1293. Ironisnya, ketika pasukan Mongol tiba, Kertanegara telah meninggal dan Singhasari sudah runtuh. Raden Wijaya melihat ini sebagai peluang emas. Ia berpura-pura bekerja sama dengan pasukan Mongol untuk menggulingkan Jayakatwang yang telah membunuh mertuanya. Dengan dukungan pasukan Mongol, Raden Wijaya berhasil mengalahkan Jayakatwang dan merebut kembali kekuasaan atas wilayah Jawa Timur.
Setelah Jayakatwang dikalahkan, Raden Wijaya melakukan manuver cerdas lainnya: ia menyerang balik pasukan Mongol yang telah lelah dan tidak mengenal medan tempur Jawa. Pasukan Mongol pun terpaksa mundur kembali ke negerinya. Dengan demikian, Raden Wijaya berhasil mengusir penjajah asing sekaligus menyingkirkan musuh dalam negeri.
Pendirian Resmi Kerajaan Majapahit
Setelah menyingkirkan Jayakatwang dan mengusir Mongol, Raden Wijaya memproklamirkan berdirinya Kerajaan Majapahit secara resmi pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 Saka atau 10 November 1293 M. Ia dinobatkan sebagai raja pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Pemerintahan awal Majapahit diwarnai dengan konsolidasi internal dan penguatan sistem administrasi.
Raden Wijaya menikahi keempat putri Kertanegara untuk memperkuat legitimasi kekuasaan. Selain itu, tokoh-tokoh seperti Arya Wiraraja dan Lembu Sora diberi posisi penting dalam pemerintahan sebagai penghargaan atas loyalitas mereka.
Tantangan Awal dan Konsolidasi Kekuasaan
Pemerintahan awal Kertarajasa Jayawardhana tidak berjalan mulus. Beberapa pemberontakan muncul dari kalangan dalam sendiri, termasuk dari Ranggalawe (anak Arya Wiraraja), Lembu Sora, dan Kuti. Namun semua pemberontakan itu berhasil dipadamkan. Pengalaman ini menunjukkan betapa rapuhnya kekuasaan baru jika tidak diikuti dengan loyalitas dan sistem pemerintahan yang kuat.
Setelah wafatnya Raden Wijaya pada tahun 1309, tahta diteruskan oleh putranya, Jayanegara. Masa pemerintahan Jayanegara juga penuh gejolak karena ia dianggap lemah dan banyak terjadi pemberontakan. Namun, fondasi yang telah diletakkan oleh Raden Wijaya menjadi dasar penting untuk kemajuan selanjutnya.
Peninggalan dan Arti Penting Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit tidak hanya berhasil bertahan, tetapi berkembang menjadi kekuatan terbesar di Asia Tenggara pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350–1389) dan Mahapatih Gajah Mada. Konsep “Nusantara”, yaitu gagasan tentang penyatuan wilayah kepulauan di bawah satu kekuasaan, pertama kali diperkenalkan oleh Gajah Mada dalam Sumpah Palapa. Di bawah pengaruhnya, wilayah Majapahit meluas hingga ke semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, bahkan sebagian Filipina.
Majapahit juga mewariskan sistem birokrasi yang teratur, seni sastra yang berkembang pesat (seperti Nagarakretagama), serta ajaran toleransi beragama antara Hindu dan Buddha yang hidup berdampingan.
Kesimpulan
Sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit merupakan hasil dari kombinasi kecerdasan politik, ketangguhan militer, serta kemampuan memanfaatkan momentum sejarah. Raden Wijaya tampil sebagai tokoh sentral yang mampu membaca situasi dan memanfaatkan kekuatan asing untuk kemudian mendirikan kerajaan yang menjadi simbol kejayaan Nusantara. Berdirinya Majapahit adalah bukti bahwa kebesaran sebuah bangsa dapat dibangun dari kehancuran jika dipimpin oleh sosok yang visioner dan didukung oleh rakyat yang setia.
Warisan Majapahit masih dikenang hingga kini sebagai inspirasi nasionalisme Indonesia, terutama dalam semangat persatuan wilayah dan keberagaman budaya. Kisah berdirinya kerajaan ini bukan hanya catatan sejarah, tetapi juga pelajaran penting tentang kepemimpinan, strategi, dan visi kebangsaan.
Demikian pembahasan Domainjava.com tentang Latar Belakang Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit>, terimakasih dan semoga bermanfaat. Sampai berjumpa kembali di postingan selanjutnya.
Penulis : Domain java
Editor : Domainjava.com
Sumber : Dari berbagai sumber terpercaya
Disclaimer: Artikel tentang Latar Belakang Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit> dihasilkan dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan disusun untuk tujuan edukatif. Apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian informasi, hal tersebut bukan merupakan kesengajaan dari penulis. Mohon digunakan sebagai referensi awal dan tetap disarankan untuk melakukan verifikasi lebih lanjut.