3 Contoh Naskah Drama Teater 6 Orang

Naskah Drama Teater 6 Orang – Untuk memainkan sebuah drama, dibutuhkan naskah yang akan jadi panduan dialog dari setiap pemeran drama. Isinya akan disesuaikan dengan jumlah pemain, seperti naskah drama teater 6 orang yang akan menjelaskan cerita tentang enam orang pemerannya.

Biasanya, drama teater ini dipentaskan pada pagelaran seni dan dimainkan tanpa backsound. Ada juga yang dimainkan, sebagai salah satu bagian tugas kesenian di sekolah.

Berikut ini artikel yang menjelaskan tentanag pengertian lengkap tentang naskah drama teater dan contoh yang berisikan peran enam orang.

Apa Itu Naskah Drama Teater?

Kalau bicara tentang pengertian, naskah drama teater disebut sebagai karangan yang memiliki alur kisah tertentu dan dipentaskan dalam seni teater.

Siapa saja bisa membuat naskah ini, selama dia memiliki ide tentang sebuah cerita yang bisa dipentaskan.

Naskah ini juga akan menjadi acuan bagi setiap pemeran, terkait kapan mereka akan mengucapkan dialog hingga memperlihatkan mimik wajah yang mampu memberikan kesan mendalam sesuai ilustrasi pada naskah.

Contoh Naskah Drama Teater 6 Orang

Enam orang pemeran dalam sebuah naskah, pastinya akan menjadi sebuah cerita yang seru. Banyak cerita yang bisa disajikan, ketika semua pemain mampu mengambil peran sesuai yang disebutkan dalam sebuah naskah.

Buat kamu yang penasaran seperti apa contoh naskahnya, simak beberapa contoh naskah drama teater 6 orang berikut sebagai panduan saat kamu ingin membuat naskah sendiri.

1. Naskah Tentang Bolosnya Gank Pintar

Pemain :

Fetty: Cuek

Yulinda: Pemalu

Reni: Pemarah

Mirsa: Kutu Buku

Vivasya: Pengambek

Guru: Tegas

Sinopsis

Geng anak pintar di sekolah yang ingin mencoba rasanya jadi anak nakal, ternyata masih tetap jadi kesayangan guru.

Dialog

Hari itu sama dengan hari biasa, anak kelas 3 SMP Abdi Negara terlihat sibuk di kelas masing-masing. Termasuk gank anak pintar 3.1, yang sepertinya sedang bosan karena tugas sudah selesai dan ingin melakukan sebuah hal menantang.

Mirsa : “Suntuk juga ya kalau begini setiap hari, monoton,”

Vivasya : “Hmm, gimana kalau kita coba bolos aja. kan belum pernah tuh. Kabarnya sih hari ini ibu Tuti tidak masuk, jadi jam pelajarannya kosong,”

Reni : “Waaaah, boleh juga tuh idenya. Tapi gimana cara bolosnya, kan pintu gerbang dikunci?”

Vivasya: “Tenang, nanti kita izin aja sebentar untuk beli makanan yang ada di depan. Kan biasanya boleh tuh pas istirahat,”

Fetty : “Idenya gila, cuma penasaran juga nih pengen ikut,”

Yulinda : “Iya, nanti biar aku yang minta izin ke ibu piket ya,”

Tibalah saat yang dinanti, bel istirahat tiba dan gank ini sudah siap sedia ingin mencoba bolos dengan minta izin makan di kantin luar sekolah.

Semua tas sudah disembunyikan di taman belakang oleh Reni yang diberi tugas melempar tas lewat jendela, lalu disambut Mirsa di bawah.

Yulinda: “Bu, kami izin makan di kantin depan ya,”

Guru : “Siapa saja yang ikut? Tulis namanya disini. Ingat! Waktu cuma 15 menit, kalau telat maka kalian akan kena sanksi!”

Vivasya : “Siap bu. Tenang saja, kami makannya cepat kok,”

Akhirnya mereka diizinkan pergi keluar sekolah untuk mencari makanan, padahal niatnya adalah bolos.

Fetty: “Yuk lari, nanti malah ketahuan,”

Mirsa: “Iya, langsung naik taksi online aja,”

Vivasya: “Siap laksanakan, Reni udah pesan taksinya kan?”

Reni: “Sudah, udah deket kok,”

Mereka naik taksi dan langsung menuju mall yang ada di kota tersebut. Tiba-tiba saat baru saja turun dari taksi, ternyata mereka diikuti oleh guru piket yang sebenarnya sudah curiga dengan gerak gerik mereka.

Guru: “Ayo cepat balik ke sekolah! Kalian akan disanksi berat oleh kepala sekolah,”

Yulinda: “Aduh bu, kami cuma mau coba rasanya bolos. Lagian jam terakhir kami kan gurunya tidak datang,”

Guru: “Tidak bisa, ayo pesan taksi lagi dan balik ke sekolah sekarang!”

Akhirnya mereka kembali ke sekolah, dengan rasa takut luar biasa. Bisa saja orang tua dipanggil atau bahkan dikeluarkan dari sekolah.

Setibanya di sekolah, mereka langsung disuruh masuk ruang kepala sekolah untuk menerima sanksi. Namun guru piket terlebih dahulu masuk untuk melapor. Tapi, tak lama kemudian dia keluar lagi dengan wajah emosi.

Guru: “Kalian beruntung kali ini, kepala sekolah memaafkan karena kalian anak-anak pintar. Saya harap jangan ulangi lagi perbuatan tidak baik ini.

Geng anak pintar tersenyum lega sambil berpelukan. Karena mereka sudah lolos dari sanksi yang biasanya diberikan pada anak bolos.

2. Naskah Tentang Jambret Demi Sesuap Nasi

Pemain :

Armand : Pemulung putus asa

Rika : Pemberi sedekah baik hati

Riko : Polisi tegas

Anya : Istri pemulung yang optimis

Andri :Korban Maling

Dito : Teman Pemulung

Sinopsis:

Pemulung yang putus asa mencoba mencari jalan pintas, dengan menjadi maling di sebuah pasar. Namun karena alasannya untuk membeli nasi untuk keluarga, maka dia dibebaskan dengan syarat.

Dialog:

Pagi itu di sebuah pasar tradisional, Andri sedang berbelanja bahan kebutuhan rumahnya. Kebetulan sang istri sedang mengurus bayi mereka yang baru lahir. Dia membawa tas selempang yang berisi dompet serta HP.

Andri: “Toloooong, jambret!”

Andri melihat seorang pria lusuh menarik paksa tasnya dan berlari ke arah jalan raya.

Dito: “Armand, ayo cepat! Nanti tertangkap,”

Armand yang sedang berlari, langsung naik ke motor yang dikendarai Dito di jembatan dekat pasar.

Armand: “Ayo berangkat, nanti ketangkap!”

Dito : “Iya ini juga cepat,”

Tiba-tiba ada orang menyeberang di depan mereka, yang membuat Dito harus melakukan rem mendadak dan mereka berdua jatuh dari motor.

Andri: “Ini dia pak jambretnya. Kamu berani ya mengambil tas saya,”

Armand: “Maaf pak, saya kepepet,”

Polisi: “Ayo kalian berdua ikut saya ke kantor,”

Tiba-tiba dua orang wanita menghalangi upaya polisi membawa Armand dan Dito.

Rika: “Berhenti pak, tolong jangan bawa kedua orang ini. Saya jaminannya. Saya diberitahu istri dari Armand yang menjambret, bahwa suaminya sudah beberapa minggu tidak punya penghasilan dan mau nekat menjambret,”

Anya : “Tapi saya sudah larang pak, biarlah kami sekeluarga tidak makan. Asalkan suami saya tidak melakukan hal kriminal,”

Andri: “Saya jadi tidak enak juga, soalnya tas saya sudah kembali dan tidak ada yang hilang. Ya sudah pak polisi, lepaskan saja,”

Rika: “Iya pak, mereka orang baik-baik. Hanya saja sedang putus asa karena tidak punya penghasilan.

Polisi : “Baiklah kalau begitu,”

Armand :”Maaf pak saya khilaf, saya janji tidak ulangi lagi,”

Andri: “Buktikan saja pak, kalau kedapatan sekali lagi pasti ke kantor polisi urusannya,”

Rika : “Sudah pak tidak apa-apa, kalian berdua ikut saja saya ke kantor, saya akan memberi pekerjaan layak untuk kalian,”

Akhirnya, Armand dan Dito bekerja menjadi tukang bersih-bersih di perusahaan milik keluarga Rika.

Dengan memahami tentang naskah drama teater 6 orang, kamu akan lebih mudah membuatnya sendiri. Tinggal menentukan tema naskah dan alurnya, maka sebuah naskah drama akan mudah disusun.