Peningkatan praktik kinerja di sekolah melibatkan suatu siklus yang dilalui oleh kepala sekolah dan guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pengelolaan sekolah. Dalam hal ini, kepala sekolah memegang peran penting dalam mengelola praktik kinerja, memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil dalam siklus tersebut efektif dan mendukung perkembangan sekolah.
Pada tahap awal, kepala sekolah perlu memahami esensi dari pengelolaan praktik kinerja. Hal ini mencakup pengenalan dan pemahaman terhadap tujuan peningkatan kualitas pendidikan, serta bagaimana merencanakan dan mengimplementasikan langkah-langkah yang dapat mencapai tujuan tersebut. Salah satu konsep yang mendukung pengelolaan ini adalah coaching, yang berfokus pada pendekatan berbasis pengembangan diri dan pemberdayaan individu dalam mencapai tujuan yang lebih baik.
Coaching sebagai dasar pengelolaan praktik kinerja mengedepankan komunikasi yang terbuka, pemberian umpan balik konstruktif, dan bimbingan yang berkesinambungan antara kepala sekolah dan guru. Kepala sekolah bertindak sebagai fasilitator yang memberikan dukungan, pengarahan, serta evaluasi terhadap kinerja guru. Melalui coaching ini, diharapkan terjadi pembelajaran berkelanjutan bagi guru yang dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan pemahaman mereka terhadap ekspektasi yang ada.
Di sisi lain, guru juga memiliki peran penting dalam memahami ekspektasi yang diharapkan oleh atasan (kepala sekolah) dalam siklus peningkatan kinerja. Hal ini mencakup pemahaman terhadap tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang ingin dicapai, serta komitmen untuk terus meningkatkan kemampuan diri. Dalam praktiknya, guru diharapkan mampu melaksanakan aksi nyata berupa kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang peningkatan kualitas pengajaran, seperti pengembangan materi ajar, penggunaan metode pembelajaran yang lebih inovatif, serta evaluasi diri terhadap pencapaian yang telah dilakukan.
Melalui siklus peningkatan kinerja ini, baik kepala sekolah maupun guru diharapkan mampu berkolaborasi secara lebih efektif. Kepala sekolah sebagai pemimpin harus dapat memberikan panduan, sementara guru sebagai pelaksana harus mampu mengimplementasikan apa yang telah direncanakan dan menyesuaikan diri dengan harapan yang ada. Kegiatan yang dilakukan selama siklus peningkatan kinerja ini, seperti pertemuan berkala untuk refleksi dan evaluasi, menjadi sangat penting agar kedua pihak dapat terus beradaptasi dan berkembang untuk mencapai tujuan bersama.
Soal dan Jawaban Post Test PMM dengan Peningkatan Praktik Kinerja
- Apa yang menjadi fokus utama dari peningkatan praktik kinerja?
- Hasil observasi dan penilaian kerja
- Penilaian dokumen dan bukti kinerja
- Upaya belajar dan perubahan praktik
- Jumlah komponen yang mencapai standar
- Apa yang menjadi dampak positif dari pendekatan berbasis coaching?
- Pendidik menganggap kesalahan adalah sebuah aib yang perlu ditutupi
- Pendidik menyelesaikan tugas administratif peningkatan praktik kinerja
- Pendidik mendapatkan kepastian dalam pengembangan karier
- Pendidik menjadi berdaya karena pendapatnya dihargai
- Berempati dapat juga melalui menata ruang belajar kondusif mungkin untuk Merdeka Belajar. Apakah yang disebut Zona Berpikir dalam Ruang Belajar Inovatif?
- Zona untuk murid eksplorasi bebas yang sedang ia pelajari
- Zona untuk berdiskusi, memberi umpan balik, dan menguji ide
- Zona untuk membuat gagasan menjadi lebih konkret
- Zona untuk menyuguhkan hasil belajar ke teman-teman sekelas
- Apa yang menjadi peran utama kepala sekolah dalam praktik kinerja berbasis coaching
- Mendampingi perjalanan belajar pendidik
- Menyediakan daftar periksa untuk pendidik
- Memberikan instruksi kepada pendidik
- Menilai berdasarkan pandangan pribadi
- Pemilihan target perilaku yang relevan dapat ditentukan berdasarkan hal berikut, kecuali
- Kondisi peserta didik
- Paling berdampak
- Rapor peserta didik
- Realistis untuk ditingkatkan
- Hal berikut merupakan hal-hal yang dihasilkan dalam diskusi persiapan observasi kinerja, kecuali…
- Rencana aksi perubahan perilaku
- Kesepakatan indikator perilaku perubahan
- Umpan balik dari observasi kinerja
- Waktu pelaksanaan observasi kinerja
- Manakah dari hal berikut yang perlu dihindari dalam menciptakan diskusi yang lebih bermakna?
- Memberikan pertanyaan terbuka
- Keputusan dibuat oleh kepala sekolah
- Bersikap terbuka
- Membangun suasana nyaman
- Manakah yang tidak termasuk peran kepala sekolah dalam diskusi persiapan?
- Memutuskan target perilaku untuk diobservasi
- Memberikan pertanyaan pemantik agar guru dapat berpikir
- Menciptakan suasana nyaman selama diskusi
- Memandu pertanyaan untuk guru menentukan tujuan
- Hal berikut yang perlu diterapkan ketika mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada rekan guru adalah….
- Mengajukan pertanyaan menantang
- Menggunakan paradigma berpikir coaching
- Mengajukan pertanyaan tertutup
- Menggunakan pendekatan persuasif
- Hal berikut ini menjadi pembahasan guru bersama kepala sekolah saat diskusi persiapan observasi kelas, kecuali….
- Target perilaku
- Upaya belajar
- Jadwal
- Isi komponen RPP
- Kepala sekolah membantu guru untuk berpikir tepat dan realistis dalam menentukan hal berikut, kecuali…
- Jadwal observasi kinerja
- Pemilihan target perilaku
- Dampak perubahan perilaku
- Sumber belajar
- Apa yang sebaiknya dilakukan kepala sekolah ketika mendengarkan rencana aksi rekan guru?
- Membantu membuat rancangan
- Mengkritisi rencana aksi
- Menggali pemikiran rekan guru lebih jauh
- Memberikan ide-ide yang sesuai
- Manakah diantara pilihan berikut yang merupakan langkah dari kerangka TIRTA?
- Tanggung Jawab, Identifikasi, Refleksi, Tujuan
- Tanggung Jawab, Identifikasi, Rencana Aksi, Tujuan
- Tujuan, Identifikasi, Refleksi, Tanggung Jawab
- Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, Tanggung Jawab
- Hal yang perlu diterapkan ketika melakukan diskusi pasca observasi pada rekan guru adalah….
- Menginformasikan daftar catatan perilaku yang diamati
- Menggunakan paradigma berpikir coaching
- Meminta hasil refleksi tertulis
- Menggunakan pendekatan persuasif
- Umpan balik seperti apakah yang mengakibatkan guru kesulitan merencanakan aksi perbaikan yang jelas dan spesifik?
- “Hal apa saja yang menurut Bapak sudah baik dalam proses pembelajaran tadi?”
- “Ya… Pokoknya lebih ditingkatkan lagi. Sudah bagus sih ngajarnya. Tapi ya, masukan saya sedikit ditingkatkan lagi cara mengajarnya, Bu!”
- “Ide-ide apa saja yang memungkinkan Bapak lakukan untuk menyelesaikan hal-hal yang menghambat dalam proses pembelajaran tadi?”
- “Kapan rencananya Ibu akan melaksanakan langkah-langkah perbaikan tadi?”
- Penyampaian tujuan dilakukan di awal agar persepsi umpan balik antara kepala sekolah dan guru sama.
- Diskusi pasca observasi adalah untuk mendorong guru berefleksi mengenai target perilaku yang diobservasi, umpan balik dari kepala sekolah, serta menentukan tindak lanjut yang diperlukan.
- Berikut jawaban yang tepat mengenai pernyataan di atas adalah …
- Pernyataan 1 benar, pernyataan 2 salah
- Pernyataan 1 salah, pernyataan 2 benar
- Keduanya benar
- Keduanya salah
- Ketika mendengarkan rencana tindak lanjut guru, kepala sekolah sebaiknya….
- Membantu menyusun rencana
- Menggiring pada rencana yang sudah disiapkan
- Memberikan dukungan pada komitmen yang dibuat
- Memberikan opsi rencana tindak lanjut
- “Apa lagi Bu yang bisa saya bantu untuk menindaklanjuti hasil umpan balik kita?”
- Pertanyaan di atas bisa digunakan kepala sekolah untuk …
- Mencari tempat yang tenang dan nyaman untuk diskusi secara personal.
- Menawarkan dukungan yang dibutuhkan guru untuk tindak lanjut.
- Menyampaikan kekurangan guru dalam praktik mengajar di kelas.
- Menyepakati waktu pemberian umpan balik sesegera mungkin setelah observasi kinerja.
- Apa yang akan terjadi jika kepala sekolah terlalu banyak bicara atau menasehati guru saat sesi umpan balik?
- Guru bersifat pasif dan hanya sebagai penerima saran dari kepala sekolah.
- Guru kesulitan mengidentifikasi pembelajaran yang sudah berjalan baik dan masih harus diperbaikinya.
- Guru tidak memiliki rencana aksi perbaikan yang jelas dan spesifik.
- Tercapainya tujuan observasi kinerja sebagai bahan refleksi guru.
- Hal berikut yang perlu dihindari dalam menciptakan diskusi yang konstruktif adalah….
- Memberikan dukungan pada komitmen
- Mendorong rencana tindak lanjut dibuat oleh guru
- Memandu diskusi dengan dominan
- Membangun suasana nyaman
- Berikut ini merupakan dampak yang akan terjadi jika kepala sekolah memberikan umpan balik kurang efektif kepada guru, kecuali …
- Guru bersifat pasif dan hanya sebagai penerima saran dari kepala sekolah.
- Guru kesulitan mengidentifikasi pembelajaran yang sudah berjalan baik dan masih harus diperbaikinya.
- Guru tidak memiliki rencana aksi perbaikan yang jelas dan spesifik.
- Tercapainya tujuan observasi kinerja sebagai bahan refleksi guru.
- Bagaimana sikap yang tepat bagi kepala sekolah selama proses observasi?
- Mengkritik langsung saat guru melakukan kesalahan
- Mengamati dengan tenang dan objektif tanpa interupsi
- Memberikan instruksi kepada murid di tengah pembelajaran
- Menyampaikan evaluasi langsung di depan kelas
- Mana pernyataan yang tepat tentang metode simulasi untuk observasi kinerja?
- Kepala sekolah memberi interupsi saat cara guru memfasilitasi kurang tepat
- Kepala sekolah memberikan skenario atas jawaban rekan guru lainya yang berperan menjadi murid agar semakin terlihat kemampuan guru memfasilitasi
- Guru membuat skenario dan menjelaskan perannya kepada rekan guru lainnya tanpa memberi jawaban selama proses simulasi berlangsung
- Kepala sekolah merekam kejadian tanpa sepengetahuan guru-guru
- Pada bagian ini kepala sekolah memberikan kesan secara umum terhadap observasi kinerja, yaitu….
- Catatan
- Rekomendasi
- Rating
- Kesan
- Kegiatan paling tepat yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk membantu guru menyiapkan diri sebelum observasi kinerja adalah…
- Membuat jadwal observasi pembelajaran yang menyesuaikan dengan kesibukan kepala sekolah
- Meminta guru memilih target perilaku yang paling mudah
- Menyediakan waktu untuk sesi konsultasi/menjawab pertanyaan guru selama proses persiapan berlangsung
- Ikut membuat alat peraga yang dibutuhkan
- Kepala sekolah membuat catatan hal-hal yang perlu diperbaiki guru dan menuliskannya di PMM setelah observasi selesai. Hal tersebut merupakan salah satu tip yang dapat digunakan kepala sekolah untuk mengurangi ketegangan guru pada saat…
- Persiapan observasi
- Observasi berlangsung
- Tindak lanjut observasi
- Persiapan sampai dengan tindak lanjut observasi
- Apa yang sebaiknya dilakukan kepala sekolah saat memberikan rating kinerja guru?
- Membandingkan guru dengan guru lain di sekolah
- Memberikan rating berdasarkan kesan pribadi tanpa catatan
- Menggunakan catatan observasi sebagai dasar penilaian
- Menilai hanya berdasarkan persepsi murid tentang guru
- Mana pernyataan yang tepat untuk alternatif metode Competency Based Interview?
- Kepala sekolah tidak perlu mewawancarai guru terlebih dahulu.
- Kepala sekolah tidak perlu menanyakan secara spesifik terkait pengalaman guru melakukan restitusi.
- Kepala sekolah mengajukan pertanyaan yang cukup spesifik untuk dapat mengungkap fakta.
- Kepala sekolah dapat merekam kejadian saat guru melakukan fasilitasi secara diam-diam.
- Berikut ini yang bukan bagian dari yang perlu dicatat oleh kepala sekolah saat observasi?
- Rating
- Catatan
- Rekomendasi
- Kritik
- Berikut ini merupakan kegiatan yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk memberikan apresiasi kepada guru, kecuali…
- Menentukan jadwal observasi sesuai agenda kepala sekolah
- Mengucapkan terima kasih setelah observasi berakhir
- Menyapa dan memberikan semangat sebelum observasi berlangsung
- Memberikan umpan balik sesuai dengan hasil observasi pembelajaran yang objektif
- Manakah dari pilihan berikut yang termasuk kegiatan observasi kinerja?
- Memutari kelas selama pembelajaran berlangsung
- Bertanya pada murid tentang pembelajaran mereka
- Mencatat kegiatan yang dilakukan guru terkait tujuan perilaku
- Mendokumentasi foto semua perilaku yang ditunjukan oleh guru
- Kepala sekolah memberikan saran perbaikan kepada guru pada bagian ….
- Catatan
- Rekomendasi
- Rating
- Kritik
- Apabila ternyata saat wawancara guru belum memiliki pengalaman untuk digali, hal apa yang dapat dilakukan kepala sekolah?
- Guru bisa menulis laporan atas kejadian saat melakukan restitusi tersebut lalu kepala sekolah memberi penilaian
- Kepala sekolah memberikan jadwal piket kepada guru untuk memberi banyak pengalaman bagi guru melakukan restitusi
- Guru bisa menceritakan kejadian saat melakukan restitusi setelahnya lalu kepala sekolah memberi penilaian
- Guru bisa meminta kepala sekolah menanyakan pendapat ke guru lain lalu kepala sekolah memberi penilaian
- Terhadap guru yang akan diajak berdiskusi, kepala sekolah perlu ….
- Membuat catatan akan kemajuan dan keberhasilan dari tindak lanjut guru
- Merekam dengan perekam suara atau dengan handphone
- Menyajikan kudapan untuk membuat suasana nyaman
- Memilih tempat tersembunyi agar terasa privasi dari kegiatan dialog
- Pernyataan di bawah ini benar, kecuali …
- Kebutuhan pengembangan kompetensi mungkin saja sama, satu guru dengan guru lainnya.
- Program pengembangan kompetensi guru perlu ditinjau berkala.
- Pengembangan kompetensi guru hanya berdampak positif bagi guru.
- Kepala sekolah berdiskusi dengan para guru saat menyusun program pengembangan kompetensi guru.
- Pada tahapan apa kepala sekolah berperan sebagai teman diskusi yang membantu guru merefleksikan proses belajar dan perubahan perilaku?
- Diskusi persiapan
- Observasi kinerja
- Diskusi tindak lanjut
- Refleksi upaya tindak lanjut
- Pernyataan berikut adalah benar mengenai diskusi pasca tindak lanjut, kecuali….
- Menggunakan paradigma coaching
- Memberikan apresiasi kepada guru
- Merupakan pertemuan terakhir dari observasi kinerja
- Berefleksi mengenai dampak bagi para murid
- Berikut adalah tahapan yang perlu dilalui sebelum menyusun program pengembangan kompetensi guru, yaitu…
- Diskusi persiapan observasi kinerja bersama guru
- Observasi kinerja guru
- Diskusi, upaya, dan refleksi tindak lanjut bersama guru
- Semua benar
- Berikut ini yang bukan peran kepala sekolah dalam siklus peningkatan praktik kinerja, yaitu….
- Memberikan rating
- Memberikan saran masukan
- Memberikan sanksi
- Menjadi teman diskusi
- Selain merencanakan program pengembangan kompetensi guru, kepala sekolah juga perlu menjadwalkan peninjauan pelaksanaan program secara berkala. Pernyataan di bawah ini menjelaskan tujuan peninjauan pelaksanaan program, kecuali …
- Untuk memodifikasi program jika ditemukan kebutuhan pengembangan kompetensi lanjutan selama pelaksanaan.
- Memberikan kritik keras pada guru yang belum mencapai target
- Agar program yang disusun berjalan efektif
- Agar program pengembangan kompetensi guru berdampak positif bagi layanan pendidikan yang diberikan pada murid
- Hal berikut perlu dihadirkan pada saat diskusi pasca tindak lanjut, yaitu….
- Menginformasikan hal-hal yang perlu dilakukan guru
- Memberikan pertanyaan tertutup
- Pihak ketiga yang menjadi saksi
- Perhatian akan bentuk tindak lanjut yang direncanakan
- Pada tahapan apa kepala sekolah menyampaikan saran dan masukan terhadap guru setelah observasi?
- Diskusi persiapan
- Observasi kinerja
- Diskusi tindak lanjut
- Refleksi upaya tindak lanjut
Penutup Soal dan Jawaban Post Test PMM dengan Peningkatan Praktik Kinerja Guru
Sebagai bagian dari siklus peningkatan praktik kinerja guru, post-test PMM (Platform Merdeka Mengajar) bertujuan untuk mengukur sejauh mana guru telah memahami dan mengimplementasikan langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Dalam konteks ini, post-test berfungsi tidak hanya sebagai evaluasi, tetapi juga sebagai alat untuk merumuskan tindak lanjut yang diperlukan guna mendukung perbaikan yang berkelanjutan.
Berdasarkan soal dan jawaban yang telah diberikan, dapat disimpulkan bahwa penting bagi guru untuk secara aktif terlibat dalam proses peningkatan praktik kinerja. Guru diharapkan memiliki pemahaman yang mendalam tentang ekspektasi yang ditetapkan oleh kepala sekolah dan mampu merancang dan melaksanakan aksi nyata yang sejalan dengan tujuan tersebut. Siklus peningkatan ini melibatkan refleksi, evaluasi, dan penyesuaian yang berkelanjutan, yang akan berkontribusi pada perkembangan profesional guru dalam mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik.
Untuk itu, hasil dari post-test PMM menjadi acuan bagi guru untuk mengidentifikasi kekuatan dan area yang masih perlu diperbaiki. Dengan dukungan dari kepala sekolah yang berperan sebagai fasilitator dalam proses coaching dan evaluasi, diharapkan guru dapat terus meningkatkan kompetensinya. Peningkatan praktik kinerja bukanlah proses yang instan, melainkan suatu perjalanan yang membutuhkan kolaborasi, komitmen, dan kesediaan untuk terus belajar dan berkembang.
Sebagai penutup, peran kepala sekolah sebagai pembimbing yang memberikan arahan yang jelas serta peran guru yang aktif dalam menjalankan siklus peningkatan kinerja menjadi kunci sukses dalam mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas. Diharapkan dengan adanya evaluasi melalui post-test PMM ini, para guru dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan pendidikan dan memberikan dampak positif bagi kemajuan sekolah dan peserta didik.