Apa Tujuan Sejarawan Melakukan Kritik Intern dan Kritik Ekstern Terhadap Sumber-Sumber Sejarah?

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Sejarawan memiliki peran penting dalam menggali, memahami, dan menterjemahkan sejarah untuk memahami masa lalu dan mencerminkannya pada masa kini dan masa yang akan datang. Dalam prosesnya, sejarawan melakukan dua jenis kritik terhadap sumber-sumber sejarah, yaitu kritik intern dan kritik ekstern. Berikut akan kita jelaskan tentang keduanya dan tujuan di balik pendekatan ini.

Kritik Intern

Kritik intern adalah proses di mana sejarawan memeriksa validitas dan keandalan dari isi sumber sejarah. Tujuan utama kritik ini adalah untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan oleh sumber sejarah akurat dan otentik. Sejarawan menganalisis apakah sumber sejarah tersebut konsisten dengan informasi lain dari jangka waktu yang sama, serta mencari adanya bias atau perspektif tertentu yang mungkin mempengaruhi interpretasi sumber tersebut.

Baca Juga :   Sesampainya di sekolah, Raihan selalu orang yang pertama untuk menyiapkan tempat sholat untuk teman-teman dan guru-gurunya. Apabila lantainya kotor, ia bersihkan dengan cara menyapu dan mengepel. Hal tersebut ia lakukan tanpa pamrih dan ikhlas, karena ia percaya bahwa setiap perilaku yang dia lakukan tidak ada yang sia-sia. Perilaku yang dilakukan Raihan merupakan salah satu perilaku …

Kritik Ekstern

Sementara itu, kritik ekstern adalah proses evaluasi terhadap sumber sejarah berdasarkan aspek-aspek eksternal seperti asal, penulis, dan konteks pembuatan. Fokus utama dari kritik ini adalah untuk memastikan bahwa sumber sejarah tersebut otentik dan dapat dipercaya. Sejarawan memeriksa kapan, di mana dan oleh siapa sumber tersebut dibuat, dan mencari tanda-tanda kemungkinan pemalsuan atau penyesatan.

Baca Juga :   Terjemahan: “Your password must be a combination of alphanumeric characters of 8-32 characters in length”

Tujuan Kritik Intern dan Ekstern

Lalu, apa tujuan sejarawan melakukan kritik intern dan ekstern terhadap sumber-sumber sejarah?

Gagasan utamanya adalah untuk memastikan keandalan dan keakuratan interpretasi terhadap peristiwa sejarah. Sumber-sumber sejarah mungkin memiliki bias, selisih, atau ketidakakuratan yang bisa mempengaruhi pemahaman kita tentang sejarah jika tidak dipertanyakan dan dianalisis. Kritik memungkinkan sejarawan untuk memisahkan fakta dari fiksi, mencegah penyebaran informasi yang salah, dan memberikan gambaran yang lebih akurat dan holistik tentang masa lalu.

Baca Juga :   Terangkan Hak-Hak yang Dimiliki Pemerintah Indonesia terhadap Zona Ekonomi Eksklusif

Kedua, kritik ini memungkinkan sejarawan untuk memahami dan mengevaluasi konteks di mana sumber sejarah dibuat. Ini penting untuk memastikan bahwa peristiwa sejarah dilihat dalam konteks yang tepat dan membantu memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang alasan, konsekuensi, dan pelajaran yang dapat dipetik dari sejarah.

Akhirnya, melalui pendekatan kritik ini, sejarawan mencari kebenaran. Misi akhir sejarah adalah membandingkan dan memadukan berbagai perspektif untuk mencapai pemahaman yang paling mungkin tentang apa yang benar-benar terjadi. Dengan melakukan kritik intern dan ekstern, sejarawan melakukan upaya terbaik mereka untuk mendekati kebenaran tersebut.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait